Sudah baca postingan saya sebelum ini tentang penting menulis daftar pustaka, kan? Sekarang kita bahas tentang penulisan nama di dalam daftar pustaka, ya.
Contoh Penulisan Nama
Nama di daftar pustaka ditulis dengan menggunakan asas pembalikan nama. Nama belakang dulu, baru nama depan. Nama panggilan, apalagi nama tetangga, tidak perlu dicantumkan. :)Nama penulis buku harus dicantumkan di dalam daftar pustaka. |
Buku saya ini misalnya. Jika dijadikan rujukan dan dicantumkan di daftar pustaka, tuliskan nama saya sebagai:
Retno, Triani. → Perhatikan, ada tanda koma di antara "Retno" dan "Triani"
bukan: Triani, Retno → Ini bukan pembalikan. Untuk apa pakai tanda koma?
Saya pernah menemukan cara penulisan daftar pustaka yang saya sebut sebagai "penulisan daftar pustaka sok akrab".
Bisa jadi karena si penulis tidak tahu cara membuat daftar pustaka yang benar. Ia memang melakukan pembalikan nama, tapi sekaligus menyingkatnya sesuka hati.
Misalnya:
Buku Seni Memantaskan Diri ini ditulis oleh Brili Agung Zaky Pradika. Bagaimana penulisan namanya di daftar pustaka?
Misalnya:
Seni Memantaskan Diri. |
Benar: Pradika, Brili Agung Zaky.
Salah: Pradika, BAZ.
Beda lagi jika nama Tionghoa itu sudah bercampur dengan nama Barat seperti Michelle Yeoh atau Juna Kim. Nama marga (Yeoh, Kim, dsb) dicantumkan di belakang nama.
Yeoh, Michelle.
Kim, Juna.
Bagaimana kalau naskah yang akan kita kirim ke penerbit itu menggunakan buku karya pengarang bernama Arab, Italia, Prancis dan sebagai sebagai referensi? Gimana nulisnya di daftar pustaka?
Untuk nama-nama seperti Arab, Italia, Prancis, Jerman, dan Belanda memang ada aturan tersendiri. Mau dibahas nggak, nih?
Masih tentang cara menulis daftar pustaka, saya tulis juga di sini:
Semoga bermanfaat, ya.
Salah: Pradika, BAZ.
Buku Unyu-Unyu |
Buku Cekers Unyu-Unyu ini ditulis oleh Reni Erina. Maka, pencantuman nama penulis dalam daftar pustaka adalah:
Benar: Erina, Reni.
Salah: Erin.
(catatan: Erin adalah nama panggilan Reni Erina. Di kalangan pembaca majalah Story dan CK Community dikenal dengan nama Bunda Erin)
Bisa menyimpulkan?
Yup. Tulislah nama penulis sesuai dengan yang tertera di kaver buku. Tulis dengan lengkap, jangan menyingkat-nyingkat.
Sebaliknya, jika nama yang tercantum di kaver buku memang mengandung unsur singkatan, tak perlu menuliskan kepanjangannya (karena merasa kenal sang penulis dan tahu nama panjangnya).
Salah: Erin.
(catatan: Erin adalah nama panggilan Reni Erina. Di kalangan pembaca majalah Story dan CK Community dikenal dengan nama Bunda Erin)
Bisa menyimpulkan?
Yup. Tulislah nama penulis sesuai dengan yang tertera di kaver buku. Tulis dengan lengkap, jangan menyingkat-nyingkat.
Sebaliknya, jika nama yang tercantum di kaver buku memang mengandung unsur singkatan, tak perlu menuliskan kepanjangannya (karena merasa kenal sang penulis dan tahu nama panjangnya).
Pembalikan Nama Asing
Apakah semua nama harus dibalikkan? Jawabannya, tidak. Nama-nama Tionghoa seperti Lee Kuan Yew atau Chen Ie Lien tidak perlu dibalik karena nama marga sudah terletak di depan.Benar: Lee, Kuan Yew.
Salah: Kuan Yew, Lee.
Benar: Chen, Ie Lien.
Salah: Lien, Chen Ie.
Beda lagi jika nama Tionghoa itu sudah bercampur dengan nama Barat seperti Michelle Yeoh atau Juna Kim. Nama marga (Yeoh, Kim, dsb) dicantumkan di belakang nama.
Asas pembalikan nama berlaku di sini. Di dalam daftar pustaka nama Michelle Yeoh dan Juna Kim ditulis seperti ini:
Yeoh, Michelle.
Kim, Juna.
Bagaimana kalau naskah yang akan kita kirim ke penerbit itu menggunakan buku karya pengarang bernama Arab, Italia, Prancis dan sebagai sebagai referensi? Gimana nulisnya di daftar pustaka?
Untuk nama-nama seperti Arab, Italia, Prancis, Jerman, dan Belanda memang ada aturan tersendiri. Mau dibahas nggak, nih?
Masih tentang cara menulis daftar pustaka, saya tulis juga di sini:
Semoga bermanfaat, ya.
Salam,
Triani Retno
A
Penulis buku, Novelis, Editor Freelance
Tidak ada komentar
Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.