Kesehatan adalah harta yang sangat berharga. Punya harta banyak kalau sakit-sakitan, apa enaknya? Kekayaan yang ada pun sedikit demi sedikit akan habis untuk biaya berobat.
Yang paling baik adalah menjaga kesehatan tubuh. Seperti kata nasihat
bijak, lebih baik mencegah daripada mengobati.
7 Aksi Sehat
Tujuh
aksi sehat ini mudah dilakukan sehari-hari untuk mendapatkan tubuh yang
sehat. Setiap aksi cuma butuh waktu lima menit.
1. Naik dan turun tangga
Gunakan tangga dan bukan eskalator. (Lokasi: Gramedia Merdeka Bandung) |
Kalau dari lantai satu cuma mau ke lantai dua atau tiga, nggak usah naik eskalator atau lift. Pakai tangga aja, deh. Hitung-hitung olahraga. Paling cuma butuh waktu lima menit.
Lain cerita
kalau dari lantai satu mau ke lantai 50. Nggak dianjurkan untuk berjalan
kaki, apalagi loncat kodok. Bukannya sehat yang didapat,
yang ada malamnya betis malah keram.
2. Jalan kaki
Kalau
tempat yang dituju deket, nggak usah naik motor atau mobil. Jalan kaki aja, yuk. Cuma
lima menit kita
sudah berolahraga ringan, menghemat penggunaan bahan
bakar tak terbarukan (unrenewable resources),
dan mengurangi polusi udara akibat asap knalpot.
Supaya lebih seru, ajak
anak-anak. Tapi perhatikan waktunya juga, ya. Tengah malam bukanlah
waktu yang tepat untuk berjalan kaki, apalagi dengan membawa anak-anak. Lebih
baik sih dilakukan pada pagi atau sore hari.
Baca juga: Cegah Penyakit Tidak Menular dengan Germas
3. Bersantai dengan anak-anak
Lima menit bersantai dengan anak-anak. |
Sibuk kerja? Luangkan waktu dikit, deh. Lima menit aja untuk mendengarkan cerita mereka atau memuji hasil karya mereka. Percaya deh, senyum gembira mereka akan bikin kita otomatis ikut tersenyum bahagia.
4. Tersenyum
Penelitian menunjukkan bahwa tersenyum dapat meredakan stres, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan tekanan darah, serta melepaskan endorfin, serotonin, dan senyawa yang bisa mengurangi rasa sakit secara alami. Senyum juga bisa membuat kita terlihat lebih muda.
Nggak butuh lama kok buat senyum. Yang perlu diingat, jangan senyum-senyum sendirian di tempat umum. Bukan apa-apa, khawatir nanti malah ditafsirkan berbeda oleh orang lain.
5. Berdoa
Luangkan lima meniiit
saja untuk berdoa dengan khusyuk. Mensyukuri nikmat, memohon ampunan, meminta
pertolongan, mengadukan segala permasalahan pada Tuhan.
Berdoa dapat mendekatkan
kita dengan-Nya. Jika hati kita dekat dengan Sang Pencipta, kita akan merasa
tenang dan jauh dari stres.
Bukan rahasia lagi, stres menjadi pemicu bagi
banyak penyakit fisik, dari alergi dan sakit maag hingga serangan jantung dan
kanker. Itu sebabnya penting mengelola stres untuk hidup lebih baik.
Jika beragama Islam,
laksanakan shalat. Bacaan-bacaan dalam shalat adalah doa yang mendekatkan kita
pada Allah.
Gerakan-gerakan dalam shalat juga bagus lho buat kesehatan. Misalnya
rukuk. Posisi membungkuk dengan punggung mendatar dan kepala lurus dengan
tulang belakang ini punya banyak manfaat, di antaranya memperlancar aliran darah dan mencegah gangguan prostat. Tuh, gimana nggak sehat, coba?
6. Menulis
Lima menit memang nggak cukup untuk menulis sebuah cerita pendek, apalagi novel. Namun, lima
menit cukup untuk menumpahkan uneg-uneg di buku harian atau di notes ponsel.
Dalam sebuah wwancara
di majalah Paras, Rustika Thamrin, psikolog di Brawijaya Women and
Children Hospital, menyebutkan bahwa menulis adalah salah satu cara untuk
mengelola stres. Stres yang tidak dikelola akan berdampak pada fisik dan emosi.
Orang introvert yang cenderung memendam emosi jadi rentan mengidap penyakit
seperti alergi, asma, bahkan kanker.
Orang ekstrovert yang stres dan meledakkan
emosi dengan marah-marah, juga rentan mengidap hipertensi dan serangan jantung.
Dokter langganan
keluarga saya, dr. Anita Asmara, juga menyarankan anak saya untuk menulis buku
harian sebagai terapi ketika ia menderita sakit kepala dan sakit maag
berkepanjangan.
Menulis di buku
harian nggak perlu repot dengan diksi dan tata bahasa, nggak perlu mikirin typo
atau nggak. Di sini menulis berfungsi sebagai katarsis, menuangkan isi hati
untuk pengobatan.
Yuk, tumpahkan uneg-uneg dengan menulis di buku harian. Buku
harian lho, ya, bukan sosmed. Numpahin emosi di sosmed bisa-bisa jadi bahan
gunjingan atau malah bikin masalah baru (misalnya bikin orang lain jadi
tersinggung dan marah).
7. Konsumsi buah dan sayur
Last
but not least… konsumsilah buah dan sayur. Tentu
bukan cuma sebutir stroberi atau selembar daun kangkung, ya. Badan Kesehatan
Dunia (WHO) merekomendasikan setiap orang mengonsumsi buah dan sayur sebanyak
400 gram/hari.
Konsumsi buah dan
sayur dalam jumlah ini dapat mengurangi risiko kematian akibat kanker hingga
25%. Kemungkinan meninggal akibat penjakit jantung dan stroke pun lebih rendah
31%.
Fakta itu dikemukakan oleh Prof. Dr. Ir. Tien R. Muchtadi, Guru Besar
Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Sayangnya, masih
banyak orang Indonesia yang tak suka mengonsumsi sayur dan buah. Dalam hal ini,
tingkat konsumsi kita kalah jauh dibandingkan masyarakat Jepang.
Masyarakat
Jepang mengonsumsi buah dan sayur sebanyak 150kg/kapita/tahun atau 410,96
gram/orang/hari.
Bandingkan dengan orang Indonesia yang hanya mengonsumsi buah
dan sayur sebanyak 35kg/kapita/tahun atau 95,89 gram per hari.
Indonesia negara
agraris yang berada di wilayah tropis. Sayur-sayuran dan buah-buahan tersedia
sepanjang tahun.
Halaman rumah pun bisa digunakan untuk bertanam sayuran. Kan asyik tuh bisa memetik tanaman sayuran di halaman. Tinggal kesadaran dan kemauan kita untuk melakukannya.
Jalan-jalan pagi ke pasar kaget, pulang-pulang bawa sayur-mayur satu tas besar. |
Berikut hal-hal yang
perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi sayur dan buah.
- Agar
sehat secara hemat, beli buah dan sayur sesuai musim. Ketika sedang
musim-musimnya, buah lebih segar (setelah dipetik, langsung dijual) dan lebih murah.
Buah-buahan lokal seperti pepaya dan pisang tersedia sepanjang tahun. Demikian juga sayur-sayuran seperti bayam dan kangkung.
- Pilih
buah dan sayur yang masih segar. Jangan pilih yang sudah membusuk. Buah dan
sayur yang busuk justru dapat menimbulkan penyakit.
- Pastikan
buah dan sayur yang akan dikonsumsi tidak terpapar pestisida berlebihan. Salah
satu ciri buah dan sayur berpestisida ini adalah kulit buah dan daun yang licin
dan mulus.
Dalam jangka panjang, mengonsumsi buah dan sayur yang mengandung sisa pestisida dapat memicu kanker dan mutasi genetik. Buah dan sayur berpestisida ini juga berbahaya bagi tumbuh kembang janin. - Cucilah buah dan sayur dengan air bersih. Namun, air saja tidak bisa membersihkan sisa pestisida yang menempel pada buah dan sayur. Untuk hasil yang maksimal, gunakan MAMA LIME anti bacteria. MAMA LIME dengan formula baru anti bacteria agent food grade (bioguard) tak hanya membersihkan buah dan sayur dari debu dan tanah, tetapi juga mampu membersihkan sisa pestisida dan membunuh bakteri sampai 99%.
Nggak
butuh banyak waktu, kok, untuk mencuci buah dan sayur dengan menggunakan MAMA
LIME anti bacteria. Cukup lima menit. Perhatikan deh skema ini.
Cuci buah dan sayuran segar, |
Cara mencucinya tentu
bukan seperti mencuci piring, disabuni satu per satu dengan spons. Untuk
mencuci buah dan sayur, larutkan setengah sendok makan MAMA LIME dalam satu
liter air. Kemudian masukkan buah dan sayur yang akan dicuci. Bukan direndam lho,
ya, tapi langsung dicuci.
Setelah itu, bilas dengan air bersih. Selesai, deh. Sama sekali nggak ada bau sabun. Yang ada hanyalah wangi lime yang segar. Kalau
bosan dengan wangi lime, bisa memilih MAMA LIME anti bacteria wangi green tea.
Segeeeerrr… banget.
Kalau sudah begini, nggak ada alasan lagi dong untuk nggak menjadi penikmat buah dan sayur.
Baca juga: Jenis Makanan Berserat Tinggi
MAMA LIME anti bacteria aroma lime dan green tea. |
Nggak susah, kan, untuk melakukan aksi sehat lima menit setiap hari? Tujuh aksi
sehat serba lima menit ini bisa kita lakukan setiap hari. Melakukannya mudah,
manfaatnya besar.
Yuk, kita lakukan aksi-aksi lima menit ini agar tubuh menjadi
lebih sehat. Kita kejar masyarakat
Jepang yang mengonsumsi buah dan sayur sebanyak 410,96 gram per orang per hari.
Dengan tubuh yang lebih sehat, tingkat harapan hidup meningkat dan prestasi pun akan melesat.
Tulisan ini diikutsertakan dalam Blog Competition Aksi Sehat Lima Menit #AS5M |
Daftar Bacaan
Bararah, Vera Farrah.
2011. “10 Manfaat Senyum Bagi Kesehatan”. Detik Health, 2 Desember 2011.
Diunduh tanggal 5 Agustus 2014. http://health.detik.com/read/2011/12/02/153301/1781243/766/10-manfaat-senyum-bagi-kesehatan
Fanspage Mama Lime. "Mama Lime Anti Bacteria Targetkan Semua
Masyarakat Indonesia Menjadi Generasi Penikmat Buah-Sayur". Mama Indonesia. 26 Juni 2014. Diunduh
tanggal 22 Juli 2014. https://www.facebook.com/notes/mama-indonesia/press-release-mama-lime-anti-bacteria-targetkan-semua-masyarakat-indonesia-menja/509830992452372.
Hapsari, Endah. 2012. “Inilah Manfaat
dan Rahasia di Balik Gerakan Shalat (1)”. Republika.co.id, 11 Agustus 2012.
Diunduh tanggal 5 Agustus 2014. http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/08/10/m8j9ks-inilah-manfaat-dan-rahasia-di-balik-gerakan-shalat-1
Suardi, Muslim. 2012. "Apa
Bahaya Sayur dan Buah Berpestisida?". Fakultas Farmasi Universitas
Andalas, 15 Juni 2012. Diunduh tanggal 25 Juli 2014. http://ffarmasi.unand.ac.id/berita/abam/989.
Windy dkk. 2011. “Ayo Menulis, Ibu!” dalam Paras
No. 87/Th. VIII/Januari 2011, h. 18-19.
Tidak ada komentar
Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.