Novel tentang KDRT Ibuku Tak Menyimpan Surga
Triani Retno A
26 September 2014
Karya
Ibuku Tak Menyimpan Surga di Telapak Kakinya adalah novel saya yang proses penulisannya sangat menguras emosi. Berikut testimoni atas buku novel ini.
Endorsment “Jika Anda bukan pelaku atau korban penyiksaan anak, Anda tidak akan paham apa dan bagaimana sesungguhnya ‘rasa’ itu. Jadikan buku ini sebagai inspirasi semua bunda yang akan bermetamorfosis dari ibu landak dengan durinya yang mudah melukai hati dan fisik, menjadi ibu kucing yang mudah dielus oleh buah hatinya.” (Ir. Shahnaz Haque-Ramadhan, artis dan ibu tiga putri.)
“Bacaan yang sangat menarik. Inilah kehidupan. Banyak hal tak diduga namun terjadi di dunia nyata. Mari hargai setiap kebersamaan. Utamakan rasa syukur, cinta, dan kasih sayang. Anak tidak selalu salah. Orang tua pun belum tentu selalu benar.” (Asty Ananta, artis.)
“Dengan ketelitian dan pemahaman mendalam, penulis bukan saja berhasil menciptakan drama hidup kemanusiaan, namun juga menanamkan tonggak inspirasional….” (Erry Sofid, penulis skenario FTV dan film layar lebar.)
“Saya tak bisa berhenti membaca kisah hidup Amelia dalam novel ini. Seolah saya ikut berperan di dalamnya. Begitu nyata, ceritanya pun dekat dengan kehidupan kita sehari-hari.” (Achi TM, novelis dan penulis skenario.)
Masih adakah surga di telapak kaki itu? Di mana surga itu sebenarnya? Siapakah yang berhak masuk ke dalamnya? Masihkah aku bisa masuk ke sana kelak? Atau, tertutupkah selamanya pintu surga itu untukku karena kutukan Ibu?
Bicara KDRT Novel ini adalah salah satu novelku yang banyak diresensi dan dijadikan bahan penelitian untuk skripsi dan tugas-tugas kuliah. Tak hanya oleh mahasiswa Sastra Indonesia atau Pendidikan Bahasa, tapi juga mahasiswa Psikologi.
Judulnya memang agak "seram". Pihak penerbit memutuskan mengganti judul asli naskah ini "Di Mana Surga Itu" dengan judul Ibuku Tak Menyimpan Surga di Telapak Kakinya. Pertimbangannya judul yang baru ini lebih "nendang".
Novel yang berkisah tentang KDRT yang dilakukan ibu pada anaknya ini membuat saya kebanjiran pertanyaan, "Apa cerita ini dari true story?"
Jawaban saya adalah, ya. Novel ini berangkat dari true story kehidupan masyarakat kita. Silakan lihat ke sekeliling kita. Silakan buka koran atau e-paper, silakan baca majalah dan tabloid, silakan lihat tayangan berita di TV.
Betapa banyak anak yang mengalami KDRT seperti yang dialami oleh Amelia dan Santi dalam novel ini.
Sebagai penulis, saya memotret realita sosial dan berharap tingkat KDRT ini bisa menurun. Setidaknya, pembaca novel ini tidak melakukan KDRT.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar
Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.