Nggak
terasa kalian sudah kelas 7 SMP dan 2 SD. Berarti
sudah sekitar lima tahun Mami menabung untuk biaya kuliah kalian nanti.
Iya, untuk biaya kuliah. Untuk biaya sekolah sampai SMA, insya Allah masih bisa mengambil dari honor-honor Mami.
Iya, untuk biaya kuliah. Untuk biaya sekolah sampai SMA, insya Allah masih bisa mengambil dari honor-honor Mami.
Melihat saldo tabungan pendidikan
kalian itu, kadang-kadang Mami khawatir dana itu nggak cukup. Kurang dari 6
tahun lagi, insya Allah, Kakak akan kuliah. Adik kurang dari 11 tahun lagi.
Sebenarnya Mami ingin bisa memasukkan dana lebih banyak lagi tiap bulannya untuk kalian tapi Mami belum sanggup. Hanya kalau dapat honor lebih banyak daripada biasanya Mami bisa menyetor dana tambahan di luar yang rutin didebit setiap bulan.
Tentang perencanaan dan pengelolaan keuangan ditulis di sini:
Sebenarnya Mami ingin bisa memasukkan dana lebih banyak lagi tiap bulannya untuk kalian tapi Mami belum sanggup. Hanya kalau dapat honor lebih banyak daripada biasanya Mami bisa menyetor dana tambahan di luar yang rutin didebit setiap bulan.
Tentang perencanaan dan pengelolaan keuangan ditulis di sini:
Anak-anakku,
Sebagai penulis dan editor lepas yang nggak punya kantor, uang yang Mami dapat
tiap bulan nggak selalu sama. Mami pernah lho cuma dapat Rp250.000 sebulan. Itu
honor meresensi buku di sebuah koran terbitan Jakarta.
Makanya, tiap dapat honor
yang banyak, langsung Mami atur. Sekian rupiah untuk keperluan kita sehari-hari.
Sekian rupiah Mama cadangan untuk autodebit tabungan pendidikan, dana pensiun,
dan asuransi.
Sekian rupiah lagi Mami simpan di bank. Buat jaga-jaga kalau bulan depan penghasilan Mami merosot lagi. Buat senang-senang… paling-paling kita jalan-jalan ke toko buku dan makan-makan, ya.
Sekian rupiah lagi Mami simpan di bank. Buat jaga-jaga kalau bulan depan penghasilan Mami merosot lagi. Buat senang-senang… paling-paling kita jalan-jalan ke toko buku dan makan-makan, ya.
Repot, ya? Hehe… tapi memang
mesti begitu, Nak. Itu namanya perencanaan untuk masa depan.
Kenapa mesti direncanakan? Sebagai mantan wartawan cilik mungkin Kakak nanya begitu. Jawabannya, supaya masa depan kita lebih cerah.
Seperti
kata pepatah: “Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit
dahulu, bersenang-senang kemudian”. Tidak ada hasil tanpa pengorbanan. No
pain no gain.
Anak-anakku,
Mungkin
kalian pernah kesal ketika Mami menolak
membelikan kalian barang yang menurut Mami “nggak penting banget”. Tapi kalau untuk keperluan sekolah, Mami usahakan cepat tersedia.
Itu
namanya skala prioritas. Menentukan mana yang paling penting, penting,
kurang penting, dan tidak penting. Mana yang paling dibutuhkan, mana yang tidak dibutuhkan, mana yang cuma keinginan.
Kata Om-om dan Tante-Tante perencana keuangan, kita harus mendahulukan kebutuhan daripada keinginan. Kalau terus mengikuti keinginan, nggak akan ada puasnya, Kak.
Seperti ini nih:
Kata Om-om dan Tante-Tante perencana keuangan, kita harus mendahulukan kebutuhan daripada keinginan. Kalau terus mengikuti keinginan, nggak akan ada puasnya, Kak.
Seperti ini nih:
Kakak menyalurkan hobi mewawancarai penulis terkenal, Gol A Gong. |
Kakak ingat hape pertama Kakak? Harganya sekitar Rp350.000. Kakak beli hape itu pakai uang tabungan, hasil menyisihkan uang saku Kakak plus angpau Lebaran.
Hape teman-teman Kakak mungkin lebih bagus tapi dibeli pakai uang orangtua mereka. Beda dengan Kakak yang mau bersusah-payah menabung. Rasanya gimana, Kak? Bangga, kan?
Tanpa
Kakak sadari, Kakak udah belajar perencanaan keuangan. Kakak pasang
target punya hape sendiri, harganya Rp350.000. Berarti, kalau sehari menabung Rp1.000, sebulan ada
Rp30.000. Setahun jadi Rp Rp365.000. Bisa
beli hape baru, deh.
Yang bikin Mami bangga, buat Kakak hape itu bukan cuma untuk gaya-gayaan. Kakak memakai hape itu untuk mewawancarai Tante Shahnaz Haque, Om Yanna The Marvells, Om Gol A Gong, Tante Veronica Widyastuti, dan banyak lagi.
Coba ingat-ingat Kak, dengan hape murah meriah itu, ada berapa tulisan Kakak yang dimuat di rubrik Wartawan Cilik koran Pikiran Rakyat? Lebih dari sepuluh ya, Kak?
Gimana
rasanya waktu dapat honor pertama dari tulisan Kakak di koran? Seneng banget, ya? Sebagian besar honor dimasukkan ke
tabungan pendidikan Kakak. Kakak cuma ambil sedikit untuk beli barang-barang
yang Kakak inginkan. Yang Mami ingat, Kakak beli sandal Crocs dan
aksesori buat Kakak, plus buku cerita buat Adik.
Kata Tante Ligwina Hananto yang ahli perencanaan keuangan, seharusnya memang begitu. Menabung dilakukan di awal menerima uang, bukan sisanya berapa baru ditabung.
Kata Tante Ligwina Hananto yang ahli perencanaan keuangan, seharusnya memang begitu. Menabung dilakukan di awal menerima uang, bukan sisanya berapa baru ditabung.
Anak-Anakku,
Mami ingin kalian dapat
belajar dari pengalaman Mami. Mami termasuk terlambat dalam urusan perencanaan
keuangan ini. Dana pensiun saja baru Mami buat awal tahun 2014. Mestinya sejak Mami
pertama kali bekerja.
Tapi sudahlah. Masih lebih baik terlambat daripada tidak
sama sekali, kan?
Harapan Mami, kalian bisa
lebih dini menyusun perencanaan ini untuk masa depan yang cerah, aman, dan
terlindungi.
Sekarang banyak bank dan perusahaan keuangan yang menawarkan program-program perlindungan dan pengelolaan uang. Dari asuransi jiwa, pendidikan, kesehatan, perencanaan hari tua, sampai investasi.
Sekarang banyak bank dan perusahaan keuangan yang menawarkan program-program perlindungan dan pengelolaan uang. Dari asuransi jiwa, pendidikan, kesehatan, perencanaan hari tua, sampai investasi.
Kita juga bisa berasuransi
sekaligus berinvestasi.Tak perlu pusing mengurus dana investasi itu karena ada
manajer investasi yang akan mengelolanya. Mencari manajernya?
Tenang saja, Kak. Perusahaan-perusahaan keuangan itu menyediakan manajer investasi yang tepercaya. Tugas kita memilih perusahaan keuangan dan manajer investasi yang bisa dipercaya, amanah, dan nggak suka bawa kabur duit orang.
Tenang saja, Kak. Perusahaan-perusahaan keuangan itu menyediakan manajer investasi yang tepercaya. Tugas kita memilih perusahaan keuangan dan manajer investasi yang bisa dipercaya, amanah, dan nggak suka bawa kabur duit orang.
Last but not least, minta bantuan Allah agar rencana kita, rencana
kalian, dipermudah dan diberkahi oleh-Nya.
Peluk cium,
Mami yang selalu menyayangi
kalian.
Wah... hebat Sarah! Tante Qad, pengen Lalang pinter kayak Sarah. Terutama caranya menabung. :)
BalasHapusHehe.... tapi tabungannya masih di bawah kendali ortu sih, Qad, soalnya masih di bawah umur :)
HapusAihh so wise, Mbak Eno! Semoga Alexis nanti juga semangat nabung ♥
BalasHapusAamiiiin. Alexis pasti semangat juga kayak mamanyaaaa :)
HapusTengkyu so muach-muach ya Mbak, Lexiiiiie :)
waaaa ada om gola gong kereeeennn mau foto bareng donk mbak hehehe
BalasHapusMasya Allah. Mami yg luar biasa yg akan mencetak anak-anak yg luar biasa.
BalasHapusMaaf mbak. Baru sempat komen dan baca ini. Jujur Sa kagum sekali sama mbak. Membaca ini Sa jadi belajar banyak. Banyak sekali. Terutama tentang mendidik anak dan mengajarkan pada anak bagaimana caranya mengatur keungan dari sejak dini. :)
Sarah dan khalid, anak yg hebat. Semoga Allah mempermudah kedua anak mbak dalam mencari ilmu. Di beri kemudahan dalam segala hal.
Salut banget sama Sarah (y) :)