Meski udah enam tahun, baru sekitar delapan bulan belakangan ini saya rawat. Tadinya, yaelaaah... debu dan jaring laba-laba di mana-mana. Boro-boro diisi, saya lihat pun cuma kalo pas dapat hidayah.
Ketika kembali ke blog, awalnya karena ikut lomba-lomba menulis gitu. Nggak menang, dong. Hehehe....
Setelah itu, karena saya sempat mendaftar lomba meresensi (reading challenge) selama satu tahun, saya meresensi buku-buku yang saya baca itu di sini. Tapi karena beberapa hal, saya memutuskan nggak meneruskan ikut lomba itu.
Setiap blogger pasti punya alasan kenapa ngeblog dan bisa jadi berbeda-beda. Bagi saya sendiri, ada beberapa hal yang membuat saya memutuskan untuk lebih rajin menulis di blog.
Jadi, saya putuskan untuk menulis di blog. Blog memudahkan saya menemukan kembali tulisan lama saya
Jadi, saya datangi satu per satu grup penulisan, saya cari postingan saya, lalu saya salin di blog ini. Belum semua saya kopas di sini. Yang sudah saya kopas (dengan sedikit penyesuaian), antara lain adalah Ketak-Ketik Teenlit dan Tips Menulis Novel Remaja
Kalau setiap kali harus menjawab pertanyaan yang sama (dari orang-orang yang berbeda), sangat tidak efisien. Pertanyaan-pertanyaan seperti itu, kan, bukan jenis yes or no question.
Butuh waktu untuk menuliskan jawaban-jawabannya, sedangkan saya juga harus kerja.
Jadi, saya pikir lebih efektif dan efisien jika saya tulis di blog. Kalau ada yang bertanya, tinggal saya berikan link tulisan saya di blog.
Oh ya, sebaiknya juga membaca buku saya, 25 Curhat Calon Penulis Beken.
Tidak semua bisa saya tulis menjadi novel atau buku nonfiksi. Ada yang lebih pas jika dituangkan dalam tulisan pendek.
Jadi, saya tuliskan saja di sini dengan harapan bisa mencerahkan, memberi inspirasi, atau apa sajalah yang bernuansa kebaikan.
Saya berharap tulisan-tulisan saya ini dapat terus memotivasi, mencerahkan, dan memberikan informasi meski saya sudah berpindah ke alam yang lain. Aamiin.
Kalau kamu, kenapa kamu menulis (blog)?
Setelah itu, karena saya sempat mendaftar lomba meresensi (reading challenge) selama satu tahun, saya meresensi buku-buku yang saya baca itu di sini. Tapi karena beberapa hal, saya memutuskan nggak meneruskan ikut lomba itu.
Rajin Ngeblog Lagi
Kalau kemudian saya jadi rajin ngeblog dan rajin belajar (sendiri) tentang perblogan ini, yaaa... sebut saja karena mendapat hidayah. Hehehe....Setiap blogger pasti punya alasan kenapa ngeblog dan bisa jadi berbeda-beda. Bagi saya sendiri, ada beberapa hal yang membuat saya memutuskan untuk lebih rajin menulis di blog.
1. Kesulitan mencari kembali tulisandi status Facebook.
Duh, butuh waktu lama untuk menelusuri status-status saya di media sosial, apalagi dalam sehari bisa berkali-kali menulis status (termasuk status promo).Jadi, saya putuskan untuk menulis di blog. Blog memudahkan saya menemukan kembali tulisan lama saya
2. Kesulitan menemukan kembali tulisan di grup Facebook.
Saya lupa pernah menulis di grup mana saja (di luar grup saya sendiri, Curhat Calon Penulis Beken).Jadi, saya datangi satu per satu grup penulisan, saya cari postingan saya, lalu saya salin di blog ini. Belum semua saya kopas di sini. Yang sudah saya kopas (dengan sedikit penyesuaian), antara lain adalah Ketak-Ketik Teenlit dan Tips Menulis Novel Remaja
3. Efektivitas dan efisiensi.
Saya menerima cukup banyak pertanyaan di inbox Facebook dan Twitter tentang menulis. Gimana kirim naskah ke penerbit, gimana nentuin lokasi dalam cerita, gimana cara nulis daftar pustaka, dan sebagainya.Kalau setiap kali harus menjawab pertanyaan yang sama (dari orang-orang yang berbeda), sangat tidak efisien. Pertanyaan-pertanyaan seperti itu, kan, bukan jenis yes or no question.
Butuh waktu untuk menuliskan jawaban-jawabannya, sedangkan saya juga harus kerja.
Jadi, saya pikir lebih efektif dan efisien jika saya tulis di blog. Kalau ada yang bertanya, tinggal saya berikan link tulisan saya di blog.
Oh ya, sebaiknya juga membaca buku saya, 25 Curhat Calon Penulis Beken.
25 Curhat Calon Penulis Beken. |
4. Proses kreatif.
Ini masih berhubungan dengan poin di atas. Daripada berulang menjawab pertanyaan tentang proses kreatif penulisan novel-novel saya, lebih baik saya tulis di blog, lalu saya bagikan.
5. Kegelisahan.
Banyak hal menarik dalam hidup sehari-hari. Dari yang menyenangkan hingga yang menggelisahkan. Kalau dipendam sendiri, tidak akan memecahkan masalah, malah mengundang jerawat dan uban. Hehehe....Tidak semua bisa saya tulis menjadi novel atau buku nonfiksi. Ada yang lebih pas jika dituangkan dalam tulisan pendek.
Jadi, saya tuliskan saja di sini dengan harapan bisa mencerahkan, memberi inspirasi, atau apa sajalah yang bernuansa kebaikan.
6. Promosi.
Jujur saja, saya juga mempergunakan blog ini untuk mempromosikan buku-buku saya, termasuk untuk mengadakan kuis-kuis berhadiah. Jadi penulis, kan, nggak boleh malas promosi. Tentang promosi ini saya tulis di 15 Ide Promosi Buku.Bareng Shahnaz Haque |
7. Branding
Blog memungkinkan saya untuk lebih memperkenalkan diri saya dan pekerjaan profesional saya sebagai penulis, cowriter, ghostwriter, dan editor lepas.
Alhamdulillah, sejak rajin ngeblog sudah ada satu-dua tawaran kerja yang relevan. Mengenai branding, saya tulis di Personal Branding dan Etika Blogger.
8. Lomba.
Banyak lomba menulis blog yang sangat jika dilewatkan. Selain hadiahnya yang menggiurkan, mengikuti lomba menulis di blog juga melatih kemampuan menulis dalam berbagai tema.9. Faktor X
Suatu pagi, tiba-tiba tebersit pikiran, "Saya ingin tetap banyak orang yang membaca tulisan saya meski nanti saya sudah meninggal."
Saya berharap tulisan-tulisan saya ini dapat terus memotivasi, mencerahkan, dan memberikan informasi meski saya sudah berpindah ke alam yang lain. Aamiin.
Kalau kamu, kenapa kamu menulis (blog)?
Salam,
Triani
Retno A
Penulis Buku, Novelis, Editor Freelance
Saya masih, ngeblog kalau ada hidayah hehe. Ini juga karena istri yang bilang: "Blog Teh Eno yang keren. Sering menang lomba, aktif diisi, dsb." Jadi saya surfing sampai sini. Blog dan artikel2nya memang keren....
BalasHapusMasya Allah, ada Kang Yus komen di sini dan aku baru nyadar setelah dua tahun.
Hapus