Ketika membuka WA dini hari tanggal 8 Desember itu, ada satu
pesan dari nomor tak dikenal. Siapa?
Ternyata panitia lomba blog festival antikorupsi. Saya diminta datang ke Sasana Budaya Ganesa (Sabuga) Bandung pada hari Kamis tanggal 10 Desember untuk menghadiri pengumuman pemenang lomba menulis blog Festival Antikorupsi.
Ternyata panitia lomba blog festival antikorupsi. Saya diminta datang ke Sasana Budaya Ganesa (Sabuga) Bandung pada hari Kamis tanggal 10 Desember untuk menghadiri pengumuman pemenang lomba menulis blog Festival Antikorupsi.
Saya menang? Dalam hati bertanya begitu.
Nggak ada
penjelasan. Tapi dari pengalaman, sih, kalau diundang menghadiri acara pengumuman
begitu termasuk pemenang walaupun entah di urutan keberapa.
Seputar mengikuti lomba menulis saya tulis di sini, nih
Kebetulan tanggal 10 itu jadwal saya beredar keliling Bandung.
Dari ke kantor pos, kantor pajak, sampai hunting buku dagangan untuk Teras Teera Toko Buku Online. Galau sejenak. Akhirnya, saya konfirmasi untuk hadir.
Tanggal 10 Desember itu sekali-kalinya saya hunting buku
dengan pakaian rapi. Tetep bawa ransel, dong.
Ketika ke luar dari kantor pajak, saya baru dapat jadwal pasti untuk pengumuman lomba.
Ketika ke luar dari kantor pajak, saya baru dapat jadwal pasti untuk pengumuman lomba.
Huuuuft. Terbayang di benak, saya datang ke acara pengumuman
itu dengan ransel gendut di punggung. Ih, kok nggak banget ya.
Benak saya mengatur rute hari itu. Ah, bagus. Saya titipkan saja ransel gendut ini di tempat teman saya di Baltos. Rapi-rapi dulu di sana, baru berangkat ke Sabuga. Jadi, itulah yang saya lakukan.
Benak saya mengatur rute hari itu. Ah, bagus. Saya titipkan saja ransel gendut ini di tempat teman saya di Baltos. Rapi-rapi dulu di sana, baru berangkat ke Sabuga. Jadi, itulah yang saya lakukan.
Pengumuman Pemenang di Sabuga
Sampai ke Sabuga, saya cengok! Hehehe…. Banyak
orang tapi nggak ada satu pun yang saya kenal. Datang sendirian, pula.
Celingukan kian kemari, tanya sana-sini (yang nggak dapat jawaban memuaskan, bahkan neng-neng dan asep-asep yang pakai seragam panitia itu nggak tau lomba blog itu apaan *mo nangis*), kirim SMS dan WA ke panitia yang nggak dibales-bales.
Celingukan kian kemari, tanya sana-sini (yang nggak dapat jawaban memuaskan, bahkan neng-neng dan asep-asep yang pakai seragam panitia itu nggak tau lomba blog itu apaan *mo nangis*), kirim SMS dan WA ke panitia yang nggak dibales-bales.
Ketika WA dari panitia dateng, ternyata … saya salah tempat
nunggu! Hihi….
Baiklah. Cari lagi. Setelah dipandu (Teh Fury yang memandu dan
saya yang dipandu sama-sama bingung :D), sampai juga saya ke lokasi pengumuman
lomba.
Pengumuman pemenang berbagai lomba dimulai tak lama setelah
saya tiba (eh, itu bukannya karena nungguin
saya yang nyasar-nyasar, kan? :D).
Syukurlah, jadi saya tak perlu kelamaan cengok di sini. Huhu … ternyata blogger lain nggak ada yang datang.
Syukurlah, jadi saya tak perlu kelamaan cengok di sini. Huhu … ternyata blogger lain nggak ada yang datang.
Ketika nama-nama pemenang lomba blog diumumkan, saya
surprise. Ternyata semuanya temen saya. Mbak Rien dari Solo dan Leyla Hana dari
Bogor. Aaargh, kalau aja mereka dateeeeng.
“Wah, para pemenang lomba blog ini sudah ibu-ibu, ya. Ternyata
ibu-ibu juga jago menulis,” kata MC.
Di kursi, saya nyengir. Tema lomba menulis blog ini kan
parenting antikorupsi. Wajar, dong, kalau yang ikut itu ibu-ibu.
Eh, kok saya di kursi? Alhamdulilllah, saya dipanggil belakangan
karena… jadi Juara 1. Juara satu!
Sejenak tak percaya. Beneran, nih, juara satu… lagi? Iya, lagi karena baru pekan lalu saya jadi juara 1 lomba blog Sunlife.
Sejenak tak percaya. Beneran, nih, juara satu… lagi? Iya, lagi karena baru pekan lalu saya jadi juara 1 lomba blog Sunlife.
Nama-nama pemenang baru diumumkan di medsos panitia tiga hari setelah pengumuman pemenang di Sabuga, Bandung. |
“Lho, ini ibu-ibu? Kok
nggak seperti ibu-ibu?” tanya MC ketika saya naik ke panggung. Matanya melirik
kertas di tangannya. Pasti mau memastikan usia saya yang tadi dia sebutkan. :p
Berdiri di panggung, saya menyesal tadi nggak ngajak si Neng,
teman saya. Huhu… bakalan nggak punya dokumentasi momen ini, nih. Kalau si Neng
ikut, kan dia bisa foto-fotoin.
Saya cuma bilang ada acara di Sabuga, nggak bilang kalau acara itu pengumuman lomba menulis blog. Malu kalau udah heboh ngajak-ngajak trus nggak menang. Eh tapi dia juga lagi kerja, sih.
Saya cuma bilang ada acara di Sabuga, nggak bilang kalau acara itu pengumuman lomba menulis blog. Malu kalau udah heboh ngajak-ngajak trus nggak menang. Eh tapi dia juga lagi kerja, sih.
Ketemu Teman Lama
Baru saja turun dari panggung, seorang bapak mencegat saya. Loading sejenak. Kok saya punya temen bapak-bapak, ya? Ehk, maaf. Saya memang sering
lupa umur.😂
Tapi wajahnya kok familier, ya?
"Hei, Neno!"
Ulalaaa! Dia Deni Ukem, teman
sekelas saya di SMAN 3 Bandung. Satu-satunya yang keukeuh manggil saya "Neno" ketika yang lain manggil saya "Eno". Kami terakhir bertemu tahun 1998. Rupanya dia
sedang bertugas di stan KPK.
Tadi dia akan ke toilet ketika mendengar nama saya diteriakkan oleh MC dari panggung.
Ya ampuuun! Tau ada dia maaaah… saya kan bisa minta tolong fotoin pake hape saya waktu saya di panggung tadi.
Tadi dia akan ke toilet ketika mendengar nama saya diteriakkan oleh MC dari panggung.
Ya ampuuun! Tau ada dia maaaah… saya kan bisa minta tolong fotoin pake hape saya waktu saya di panggung tadi.
Ketemu teman sekelas semasa SMA setelah 17 tahun tak berjumpa. |
Saya tak punya foto momen itu (panitia sih ada, tapi belum
juga ngirimin fotonya ke saya :'( ). Tak apalah. Saya tetap senang karena menang
lomba dan bertemu teman lama.
Alhamdulillah.
Oya, tulisan saya yang menang lomba itu bisa dibaca di Membentuk Pribadi Berintegritas dari Rumah. Semoga tulisan saya itu bermanfaat. Aamiin.
Nggak ada sertifikat, jadi ini aja yang dipejeng :) |
Salam,
Triani Retno A
Tidak ada komentar
Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.