“Seperti kos-kosan atau asrama!”Begitu komentar seorang netizen ketika saya searching tentang Ahadiat Hotel and Bungalow Bandung.
Kebiasaan. Saya selalu mencari tahu dulu tempat yang akan saya datangi. Begitu juga dengan hotel di Bandung ini, kota saya sendiri.
Kebetulan pada akhir Februari 2016 saya ada raker tiga hari di Hotel Ahadiat itu.
Alamat Hotel Ahadiat di Jalan Sindangsirna Elok sangat familier bagi saya. Ralat, yang familier itu Sindangsirna doang tanpa Elok. Awal-awal kembali menetap di Bandung, saya tinggal di rumah dinas ortu di Sindangsirna nomor 6.
Eh, itu bukannya kompleks militer, ya? Haha… iya. Saya emang anak kolong. Kolong langit :D
Sindangsirna
Elok ternyata tidak jauh dari tempat tinggal saya dulu. Hotel Ahadiat sendiri
terletak cukup jauh ke dalam. Tidak ada kendaraan umum yang melintas di sana.
Kalau tidak membawa kendaraan sendiri, cukup repot untuk mencapai Hotel Ahadiat ini. Tapi kalau memang berniat nyepi, menurut saya hotel bernuansa alam ini cocok banget.
Kalau tidak membawa kendaraan sendiri, cukup repot untuk mencapai Hotel Ahadiat ini. Tapi kalau memang berniat nyepi, menurut saya hotel bernuansa alam ini cocok banget.
Saya,
Shinta, dan Dian beruntung mendapat kamar 211. Karena sebelahan dengan kamar
Wiro Sableng alias Pendekar 212? Haha… naon, sih. Bukan.
Kamar 211 itu ternyata junior suite room. Ulalaaaa. Mimpi apa, nih, bisa menginap di kamar ini? Jadi langsung inget anak-anak. Wah, mereka pasti seneng kalau bisa nginep di sini. *trus, siapa yang mau bayarin? :D*
Kamar 211 itu ternyata junior suite room. Ulalaaaa. Mimpi apa, nih, bisa menginap di kamar ini? Jadi langsung inget anak-anak. Wah, mereka pasti seneng kalau bisa nginep di sini. *trus, siapa yang mau bayarin? :D*
Kamar 211 Ahadiat Hotel & Bungalow |
Kamar ini
terasa unik karena bentuknya yang bersegi banyak. Pemandangan dari jendela pun
cukup indah. Deretan bungalow, kolam di sepanjang bungalow, dan barisan
pepohonan. Ah, imajinasi langsung mengembara ke mana-mana.
Pengalaman staycation saya bareng anak-anak bisa dibaca di sini:
Yang
jelas, setelah penat seharian (bahkan sampai menjelang tengah malam) di meeting
room, beristirahat di kamar ini terasa sangat nyaman.
Makan Serasa Piknik
Mau komen
saya gembul kalau saya bilang suka banget sama resto di Hotel Ahadiat ini? Hehehe … faktanya, saya
memang suka banget sama restonya.
Gimana
saya nggak suka coba. Makan di resto Hotel Ahadiat ini serasa piknik aja, deh. Resto ini semi
terbuka. Tidak ada dinding tertutup di semua sisinya. Hanya tiang-tiang kayu
yang ditutup kerai bambu.
Jadi terkesan menyatu sekali dengan taman di sekitarnya. Ditambah embusan angin sepoi-sepoi … wiiih, makan di resto ini jadi serasa piknik aja.
Jadi terkesan menyatu sekali dengan taman di sekitarnya. Ditambah embusan angin sepoi-sepoi … wiiih, makan di resto ini jadi serasa piknik aja.
Makan di ruangan ini serasa makan di alam terbuka. :) |
Makanannya
sendiri … apa seperti bekal piknik dalam keranjang Lima Sekawan? Ada sandwich
dan limun jahe?
Haha … ya enggaklah. Tapi kalau untuk coffee break malam ada bandrek dan bajigur. Masih saudara sepupu dengan limun jahe, kan?
Haha … ya enggaklah. Tapi kalau untuk coffee break malam ada bandrek dan bajigur. Masih saudara sepupu dengan limun jahe, kan?
Selama
tiga hari menginap di Hotel Ahadiat ini, menu yang paling nyusss di lidah saya
adalah sup asparagus dan kentang goreng. Untuk dessert tentu aja pie dan bandrek.
Well, ini sangat subjektif, ya.
Saya memang suka pie dan kentang. Kebetulan, rasa renyah, manis, dan gurih pie itu pas di lidah saya. Sampai-sampai ketika akan kembali ke kamar, saya membawa satu piring kecil berisi pie buat dicemil di kamar. Hehehe....
Well, ini sangat subjektif, ya.
Saya memang suka pie dan kentang. Kebetulan, rasa renyah, manis, dan gurih pie itu pas di lidah saya. Sampai-sampai ketika akan kembali ke kamar, saya membawa satu piring kecil berisi pie buat dicemil di kamar. Hehehe....
Pie, kentang goreng + omelet, dan sup asparagus. |
Sedangkan
sup asparagus … duh … ada perasaan bersalah dalam semangkuk sup yang nikmat
ini. Kedua bahan makanan ini masuk daftar makanan
yang sebenarnya harus saya hindari.
Hotel Bernuansa Alam
Setiap
kali memandang ke luar dari jendela kamar 211, saya selalu berkomentar, “Kalau
kerjaan udah beres semua, keliling-keliling yuk. Pagi-pagi atau sore-sore. Asik
banget keliatannya. Ijo seger gitu.”
Sore
terakhir di Hotel Ahadiat, kebetulan acara sudah selesai. Sebagian rekan malah
sudah langsung check out. Tapi kami memilih check out esok pagi
saja.
Jadilah sore itu saya, Shinta, dan Dian berjalan-jalan santai di sekeliling area Ahadiat Hotel dan Bungalow ini. Angin sore terasa lembut membelai wajah.
Letak Hotel Ahadiat yang cukup jauh dari jalan raya membuat suasana di sini terasa tenang. Tidak ada suara bising kendaraan. Udara pun terasa relatif lebih segar.
Pemandangan
di area hotel bernuansa alama ini pun memanjakan mata saya. Lagi-lagi,
imajinasi melayang tak bertepi.
Ah, suatu saat nanti deretan bungalow dan kolam berhias aneka tanaman ini akan saya jadikan seting dalam novel saya.
Ah, suatu saat nanti deretan bungalow dan kolam berhias aneka tanaman ini akan saya jadikan seting dalam novel saya.
Nuansa alam yang asri. |
Langkah
kaki kami meninggalkan deretan bungalow. Saya tersenyum ketika tiba di bangunan
hotel yang merupakan bangunan baru. Ah, pasti ini yang dikomentari oleh seorang
netizen sebagai “mirip kos-kosan”.
Dibandingkan
dengan bungalow-bungalow tadi, bangunan baru ini memang jadi terlihat seperti
asrama atau kos-kosan. Tapi hotel di Bandung yang lainnya juga ada, kok, yang punya bangunan seperti
ini.
Seperti asrama? Masa, sih? :) |
Lobi dan kafetaria yang hommy. |
Ingin Menginap di Hotel Ahadiat?
Jika
sedang mencari hotel di Bandung, tepatnya Bandung Utara,
bisa mempertimbangkan untuk memilih Hotel Ahadiat yang bernuansa alam ini.
Oya, sedikit tip dari saya.
Mengingat letak Hotel Ahadiat yang agak jauh dari jalan raya dan minimarket,
ada baiknya membawa camilan sendiri.
Antisipasi aja kalau malam-malam tidak bisa tidur dan perut lapar lagi, tapi malas ke luar sedangkan resto sudah tutup.
Antisipasi aja kalau malam-malam tidak bisa tidur dan perut lapar lagi, tapi malas ke luar sedangkan resto sudah tutup.
Bawa kendaraan pribadi dan ingin jalan-jalan? Nah, itu lebih gampang. Jalan Setiabudhi dengan banyak factory outlet, Jalan Cihampelas yang terkenal dengan pakaian berbahan jins, Mal Setrasari, dan Mal Paris Van Java bisa dijangkau dalam waktu sekitar 15 menit (kalau nggak macet).
Mau berenang? Hotel Ahadiat adalah salah satu hotel di Bandung yang ada kolam
renang.
Tapi kalau mau kolam renang yang lebih besar dan fasilitas lebih beragam, di Jalan Sindangsirna ada kolam renang Karangsetra. Kalau di Bandung Timur, boleh nih ke kolam renang yang ini:
Tapi kalau mau kolam renang yang lebih besar dan fasilitas lebih beragam, di Jalan Sindangsirna ada kolam renang Karangsetra. Kalau di Bandung Timur, boleh nih ke kolam renang yang ini:
Nah, selamat
bersenang-senang di Bandung. Keep Bandung clean and beautiful, ya.
Tidak ada komentar
Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.