Yeay…! Sampai juga di putaran terakhir Blogtour Ailurofil, novel terbaru saya. Makasih banyak untuk Luckty, Sulis, dan Ridho yang sudah menjadi host blogtour selama tiga minggu kemarin.
Selama blogtour, saya selalu
membaca jawaban teman-teman di sana dan sesekali berkomentar. Senang rasanya
melihat banyak teman yang sayang dan peduli pada kucing.
Sayang pada kucing nggak selalu berarti memelihara kucing di
rumah. Ada yang sayang kucing tapi terkendala untuk memelihara mamalia imut ini
di rumah, entah karena alergi, nggak boleh sama ortu atau pasangan hidup, masih
kos, dan sebagainya.
Meski nggak bisa melihara kucing, masih bisa kok menyayangi
mereka. Misalnya dengan cara memberi makan kucing liar atau memberi donasi pada
komunitas-komunitas peduli kucing.
Novel Ailurofil
Nasya Aurelia, tokoh utama dalam novel Ailurofil ini sendiri
punya tiga ekor kucing di rumah.
Ketiganya sudah dianggap adik sendiri oleh Nasya. :D
Kalau sedang jalan-jalan apalagi makan-makan di luar rumah, Nasya cuek saja membungkus sisa ayam atau ikan di piringnya atau piring orang-orang yang makan bersamanya. Buat siapa lagi kalau bukan buat kucing-kucingnya.
Kalau sedang jalan-jalan apalagi makan-makan di luar rumah, Nasya cuek saja membungkus sisa ayam atau ikan di piringnya atau piring orang-orang yang makan bersamanya. Buat siapa lagi kalau bukan buat kucing-kucingnya.
Cewek yang punya trauma pada berkendara saat hujan deras ini bahkan
rela melakukan apa saja untuk kucing. Bahkan
dalam memilih cowok pun, kucing menjadi pertimbangan Nasya.
“Cowok, sekeren apa pun dia, kalau jahat sama kucing, bagiku…
nol besar!”
Nasya bisa berapi-api kalau sudah membela kucing. “Cuma
kucing katamu? Dia bukan CU-MA kucing. Dia KU-CING! Dia makhluk hidup dan dia
butuh pertolongan!”
Nasya pun bisa lupa waktu kalau bicara tentang kucing. Namun, Nasya juga harus menentukan masa depannya, harus menentukan akan kuliah di mana. Dan di situlah masalah terbesar Nasya.
Nasya pun bisa lupa waktu kalau bicara tentang kucing. Namun, Nasya juga harus menentukan masa depannya, harus menentukan akan kuliah di mana. Dan di situlah masalah terbesar Nasya.
“Kita sendiri yang nentuin dan nantinya bakal ngejalanin masa
depan kita,” ujar Alvin. “Setuju nggak, Sya?”
Nasya setuju tapi dia bingung. BINGUNG! Ya Tuhan, kenapa sih
nggak ada Jurusan Sastra Kucing, Psikologi Kucing, atau Manajemen Komunikasi
Kucing?
Novel Ailurofil Gratis
Nah, khusus untuk putaran terakhir blogtour Ailurofil ini saya
menyediakan satu paket hadiah berisi:
Paket hadiah dari Teras Teera Toko Buku Online. |
- Novel Ailurofil bertandatangan.
- Celengan felt imut Ailurofil (handmade).
- Pin Ailurofil.
- Buku 47 Kisah Persahabatan Terunik Antar-Binatang (karya Jennifer Holland).
- Buku Proses Kreatif: Mengapa dan Bagaimana Saya Mengarang (editor Pamusuk Eneste).
Cara Ikut Blogtour
Cara ikutnya gampang aja, kok.
2. Follow blog www.trianiretno.com.
3. Jawab pertanyaan ini di kolom komentar: Apa, sih, yang kalian harapkan dari sebuah novel remaja? Cantumkan nama, akun Twitter, dan kota tempat tinggalmu. Jika tinggal di luar Indonesia, cantumkan alamat kirim yang di Indonesia, ya.
4. Setelah selesai menjawab, segera tweet, “Saya sudah ikutan giveaway #GAAilurofil. Yuk ikutan juga” dengan mention ke akun @retnoteera.
Deadline dan Pengumuman
Deadline tanggal 30 April 2016 pukul 23.59 WIB.
Pengumuman pemenang di blog ini tanggal 2 Mei 2016.
Nah, selamat ikutan yaaa.
Salam Meow dari:
Kitkat Miaw dan Cingcing Miaw |
Ucil Miaw |
Kel, kucing tetangga yang sering main di rumah seharian, plus numpang makan dan numpang tidur. Kalo bosen, baru pulang. :D |
Baca Juga
- Review Ailurofil di blog Luckty Si Pustakawin.
- Review Ailurofil di blog Kubikel Romance.
- Review Ailurofil di blog Ridho dan Bukunya.
Tidak ada komentar
Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.