Mungkin
kita akan mengernyitkan kening. Imej pasar tradisional saja nggak jauh-jauh
dari kesan kumuh, becek, bau, dan kotor. Nggak kebayang, deh, ada sekolah di
dalamnya. Ih, gimana belajarnya?
Kalau
kita ke Pasar Cihapit Bandung, hal yang sepertinya nggak mungkin itu ternyata ada. Sakola Pasar, namanya.
Pada tanggal 20 Mei 2016 PerpustakaanAlit Pasar Cihapit resmi melengkapi keberadaan Sakola Pasar ini.
Pada tanggal 20 Mei 2016 PerpustakaanAlit Pasar Cihapit resmi melengkapi keberadaan Sakola Pasar ini.
Pasar Ramah Anak dan Ramah Difabel
Meski
bertahun-tahun tinggal di Bandung, baru Jumat tanggal 20 Mei 2016 kemarin saya
ke Pasar Cihapit.
Atuh daaa… jauh dari rumah saya yang di ujung timur Bandung. Repot dong kalau mau beli jeruk nipis seperempat kilogram aja mesti ke Cihapit. :D
Atuh daaa… jauh dari rumah saya yang di ujung timur Bandung. Repot dong kalau mau beli jeruk nipis seperempat kilogram aja mesti ke Cihapit. :D
Btw, selang beberapa meter saja dari Pasar Cihapit ini ada Taman Bacaan Hendra yang legendaris itu. Menyatu dan di terasnya ada EncyKoffee.
Ada yang
terasa berbeda ketika saya masuk ke Pasar Cihapit. Pasar ini jauh lebih bersih
dan teratur dibandingkan pasar-pasar tradisional yang pernah saya datangi. Nggak ada, deh, becek-becek begitu.
Pasar ini
ternyata nggak cuma bersih, fotoable, dan ramah anak. Muhammad Rizal Faisal,
Ketua Unit Pasar Cihapit, dengan bangga mengatakan bahwa Pasar Cihapit ini
adalah satu-satunya pasar tradisional yang ramah difabel.
Sakola Pasar
Sakola
Pasar merupakan program pengembangan Pasar Cihapit, Bandung. Program yang
dijalankan oleh para mahasiswa MBA ITB ini bertujuan agar anak-anak mengenal
berbagai aktivitas dan pekerjaan yang ada di dalam pasar.
Di mana
gedung sekolah atau ruang kelasnya?
Tidak
ada. Sakola Pasar ini belum menempati ruang kelas khusus. Selama ini kegiatan
belajarnya berlangsung di los pedagang atau di lorong-lorong pasar.
Para pengajarnya adalah mahasiswa MBA ITB dan narasumber yang diundang khusus untuk mengajar di sana.
Para pengajarnya adalah mahasiswa MBA ITB dan narasumber yang diundang khusus untuk mengajar di sana.
Tak hanya
anak-anak pedagang pasar yang mengikuti program Sakola Pasar ini. Anak-anak
pengunjung pasar pun boleh turut serta.
Sakola
Pasar yang merangkul anak-anak usia dini ini ada setiap hari Jumat pukul 10.00
– 12.00. Di Sakola Pasar ini anak-anak juga belajar menggambar, mendengarkan
dongeng, menonton film edukasi tentang lingkungan hidup, dan sebagainya.
Perpustakaan Alit Pasar Cihapit
Untuk
melengkapi Sakola Pasar, bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional
tahun 2016, Perpustakaan Alit Sakola Pasar diresmikan oleh Camat Bandung Wetan.
Peresmian Perpustakaan Alit Sakola Pasar di Pasar Cihapit oleh Camat Bandung Wetan. |
Seperti
namanya, perpustakaan alit ini kecil saja (alit dalam bahasa Sunda berarti
kecil). Hanya menempati sebuah ruangan mungil berwarna kuning dengan dua rak
buku untuk menampung 30 eksemplar koleksinya.
Meski begitu,
saya berdecak kagum dibuatnya. Sangat children-oriented. Jenis buku yang
bisa membuat anak-anak betah berlama-lama membuka-bukanya, memandangi gambarnya,
dan membacanya.
Perpustakaan Alit Sakola Pasar. |
Anak saya yang ikut ke acara ini pun riang gembira karena … bisa ikut membubuhkan cap tangan di tembok depan Perpustakaan Alit.
Bukan cuma satu tapi berkali-kali cap tangan beraneka warna, Saudara-Saudara! Puas banget, deh. Kalau bukan karena sudah sore, sepertinya dia betah berlama-lama di sana. :D
Anak saya betah banget ngecap tangan di sini :D |
Semoga
Perpustakaan Alit dan Sakola Pasar tidak lantas berhenti setelah para mahasiswa
MBA ITB ini lulus.
Oya, jika
Teman-teman ingin berpartisipasi menyumbang buku anak-anak untuk Perpustakaan
Alit atau menyumbangkan keahlian di Sakola Pasar, silakan menghubungi FB Apit
Tjihapit, Twitter Apit Tjihapit, email sarah.ismullah@sbm-itb.ac.id, atau email iryani@sbm-itb.ac.id.
Spot-spot keren yang fotoable banget ini berada di dalam Pasar Cihapit, satu-satunya pasar tradisional yang ramah difabel. |
Ketemu Mio-nya Kak Andi Yudha (kiri) dan penulis beken Koko Nata (kanan). |
Jika ada waktu luang, cobalah menyusuri Jalan Cibadak Bandung. Siapa tahu butuh suvenir murah meriah atau berbagai pernak-pernik pesta.
Tidak ada komentar
Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.