Sepertinya setiap hari muncul kuliner baru di Bandung. Tidak sama sekali baru, sih, tetapi sudah dimodifikasi sedemikian rupa.
Seperti kue cubit green tea setengah matang yang ngehits tahun lalu. Kue cubit kan sudah ada sejak lama. Namun, setelah dibuat dengan beragam rasa (original, green tea, red velvet, blackforest) dan topping (meises, toblerone, keju, dll), kue cubit ini jadi populer.
Nah,
sekarang saya mau mengajak kamu nyicipin awug, jajanan pasar khas Bandung yang
rasanya manis legit.
Awug, Si Manis Legit
Awug di
Bandung ini berbeda dengan kue awug-awug yang ada di Jawa Tengah. Kue awug ini
terbuat dari bahan utama tepung beras, gula merah, dan kelapa parut.
Bagi yang tidak suka makan goreng-gorengan (apalagi makan penggorengannya :D), awug ini boleh banget dicoba.
Awug ini dimasak dengan cara dikukus di dalam aseupan (kukusan yang terbuat dari anyaman bambu, berbentuk kerucut).
Awug ini dimasak dengan cara dikukus di dalam aseupan (kukusan yang terbuat dari anyaman bambu, berbentuk kerucut).
Awug di aseupan yang sudah dikukus setengah matang, didiemin dulu, diberi gula merah, lalu dikukus lagi hingga matang. |
Konon,
dulu awug ini dibuat oleh masyarakat Sunda setelah usai panen padi. Sekarang,
sih, bisa kapan saja membuat awug.
Sayangnya, tak banyak penjual kue
tradisional yang menjual awug.Tak seperti kue lupis, klepon, atau putu mayang
yang lebih gampang ditemukan.
Tak heran jika banyak yang mengatakan bahwa kudapan satu ini termasuk langka di Bandung.
Kalau jajanan asal Bandung yang ini, udah pernah nyoba?
Tak heran jika banyak yang mengatakan bahwa kudapan satu ini termasuk langka di Bandung.
Kalau jajanan asal Bandung yang ini, udah pernah nyoba?
Awug Bu Siti
Dari
beberapa awug yang pernah saya cicipi di Bandung, ada dua yang saya suka.
Salah satunya adalah awug Bu Siti. Bagi saya, rasanya pas. Legitnya pas, manisnya pas. Rasanya susah berhenti kalau mengemil awug Bu Siti ini. Apalagi jika dinikmati ketika masih hangat. Hm … sedap.
Salah satunya adalah awug Bu Siti. Bagi saya, rasanya pas. Legitnya pas, manisnya pas. Rasanya susah berhenti kalau mengemil awug Bu Siti ini. Apalagi jika dinikmati ketika masih hangat. Hm … sedap.
Awug Bu
Siti adanya di mana tuh?
Di
Ujungberung.
Hah?
Jangan bercanda!
Hehehe … beneran,
kok. Ujungberung itu benar-benar ada dan nyata. Kedai awug Bu Siti ini berada
di seberang Alun-alun Ujungberung, di kawasan Bandung Timur. Satu jejer dengan
BRI dan kafe Upnormal. Bukan di kaki lima, melainkan di halaman sebuah ruko (termasuk Bank OCBC NISP).
Yang
dijual di kedai ini pun bukan hanya awug. Teman-temannya sesama kue jajan pasar juga banyak. Sebut saja klepon (ada yang tepung ketan, ada yang ubi oranye),
putu mayang, gemblong, lupis, ongol-ongol, dan putu ayu.
Kue-kue basah ini umumya dijual Rp 1.000 per potong. Namun, klepon dijual seharga Rp 2.000/3 potong
Kue-kue basah ini umumya dijual Rp 1.000 per potong. Namun, klepon dijual seharga Rp 2.000/3 potong
Satu
kotak kecil awug dijual dengan harga Rp 7.000. Mau yang lebih besar? Ada yang
Rp 10.000. Mau yang lebih besar lagi? Beli saja satu tumpeng awug utuh. Dijamin kenyang, deh.
Awug
dalam bentuk tumpeng plus beraneka kue jajan pasar lainnya juga bisa dipesan per
nyiru (tampah). Cocok buat acara syukuran, gathering, arisan, dan sebagainya.
Pada hari
biasa, sekitar pukul 10 pagi sudah buka. Di bulan Ramadhan baru buka pukul
13.00 dan tutup sekitar pukul 20.00 – 21.00.
Saya jarang sekali menemukan kedai awug Bu Siti ini buka dalam keadaan sepi. Selaluuu saja ada pembeli. Sering saya mesti mengantre.
Kalau kehabisan awug yang siap beli, berarti harus menunggu yang selanjutnya matang.
Saya jarang sekali menemukan kedai awug Bu Siti ini buka dalam keadaan sepi. Selaluuu saja ada pembeli. Sering saya mesti mengantre.
Kalau kehabisan awug yang siap beli, berarti harus menunggu yang selanjutnya matang.
Selain
berjualan tetap di lokasi ini, pada hari Minggu Bu Siti dan keluarganya berjualan di beberapa pasar
kaget, salah satunya adalah pasar kaget Pasir Jati (juga di kawasan
Ujungberung).
Di sini antreannya lebih gila. Hehe.... Setengah hari berjualan di pasar kaget, sekitar 20 tumpeng awug yang baru matang ludes diserbu pembeli
Di sini antreannya lebih gila. Hehe.... Setengah hari berjualan di pasar kaget, sekitar 20 tumpeng awug yang baru matang ludes diserbu pembeli
Kekurangan
awug Bu Siti menurut saya adalah kemasannya. Kemasannya itu kok berubah terus
ya? Pernah putih, merah, biru. Mudah-mudahan hanya karena sedang mencari yang paling
sreg, ya.
Bukan apa-apa. Kalau kemasannya sudah tetap kan bisa menjadi ciri khas yang membuatnya mudah dikenali.
Kalau kalian penggemar bolu kukus dengan sentuhan cita rasa modern, Bolu Susu Lembang bolu anak nenek yang moist dan susu banget serta Siliwangi Bolu Kukus bisa menjadi pilihan.
Bukan apa-apa. Kalau kemasannya sudah tetap kan bisa menjadi ciri khas yang membuatnya mudah dikenali.
Kalau kalian penggemar bolu kukus dengan sentuhan cita rasa modern, Bolu Susu Lembang bolu anak nenek yang moist dan susu banget serta Siliwangi Bolu Kukus bisa menjadi pilihan.
Beragam kotak kemasan Awug Ibu Siti. Bukti bahwa saya adalah pelanggan setia. :D |
Si Ganteng Penjual Awug
Bukaaan!
Ini bukan judul FTV (eh tapi pantes juga ya jadi judul FTV :D). Kalau kita
mampir beli awug di kedai di seberang
Alun-Alun Ujung Berung ini, kemungkinan kita akan dilayani oleh Giri. Si
ganteng putra bungsu Bu Siti ini akan melayani dengan ramah dan gesit.
Saya
pernah iseng nanya, “Itu abege-abege yang jajan ke sini, karena memang suka
kuenya atau karena yang jualannya ganteng?” Di dekat alun-alun ini memang ada 2
SMP. Sonoan dikit ada SMA dan perguruan tinggi.
Cowok
jangkung lulusan SMK (teknik lho ya, bukan tata boga) itu cuma tertawa. Udah
biasa kali, ya, ditanya seperti itu. Hehehe….
Angkutan Kota
Tertarik
mencicipi awug Bu Siti yang berdiri sejak tahun 2001 ini? Langsung saja meluncur ke Alun-Alun Ujungberung. Kalau
menumpang kendaraan umum, bisa naik yang ini:
- Angkot Cicaheum-Cileunyi.
- Bus Damri Kebon Kelapa – Cibiru.
- Bus Damri Leuwipanjang - Cibiru
Nggak jauh dari warung awug ini, ada tempat makan enak juga nih. Namanya Saung Legit dengan gurame bakar andalan. Beberapa meter di sebelahnya ada Ayam Geprek Pangeran yang murmer tapi enak dan bikin kenyang banget.
Ujungberung benar-benar ada :)) Dua cerita dalam serial Genk Kompor ini berlokasi di Ujungberung. |
Awug Bu Siti di seberang Alun-Alun Ujungberung, Bandung. |
Atau
telepon saja ke (022) 8782-5248, Hp 081-2032-9229. Mereka melayani pesan antar, kok. Tapi yaa…
jangan cuma beli awug sekotak kecil lalu minta dianter, ya. Itu mah modus
detected 😀
Selamat jalan-jalan dan berwisata kuliner di Bandung. Keep Bandung clean and beautiful, ya... :)
Salam,
Triani Retno A
Penulis, Editor, Blogger
www.trianiretno.com
Salam,
Triani Retno A
Penulis, Editor, Blogger
www.trianiretno.com
Tidak ada komentar
Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.