Nggak
percaya? Coba saja iseng jalan ke mal atau pasar. Fokuskan perhatian pada
toko-toko pakaian. Sungguh padat pengunjung.
Belanja Baju Menjelang Lebaran
Sepengamatan
saya, ada beberapa hal yang membuat banyak orang berbelanja baju baru untuk
Lebaran.
1. Gengsi dan kebiasaan.
Gengsi dong kalau Lebaran nggak pakai
baju baru. Apa kata tetangga nanti? Apa kata orang-orang kantor kalau ketahuan pakai
baju lama pas silaturahmi?
Lagi pula dari kecil, kan, udah biasa pakai baju baru pas Lebaran. Masa sekarang enggak?
Lagi pula dari kecil, kan, udah biasa pakai baju baru pas Lebaran. Masa sekarang enggak?
2. Ukuran badan berubah.
Baju Lebaran tahun-tahun lalu masih bagus-bagus. Namun, apa daya ukuran badan sudah berubah. Tahun lalu berat badan 45 kg, sekarang karena sedang hamil naik jadi 65 kg.
Atau sebaliknya. Tahun lalu berat badan 85 kg, karena setahun ini sukses berdiet berat badan jadi 50 kg saja.
Nggak mungkin kan si berat badan 65 kg memakai bajunga zaman masih berbobot 45 kg? Yang ada juga bakalan nyanyi: "Bajuku dulu ... tak begini... Tapi kini tak cukup lagi...."
Atau sebaliknya. Tahun lalu berat badan 85 kg, karena setahun ini sukses berdiet berat badan jadi 50 kg saja.
Nggak mungkin kan si berat badan 65 kg memakai bajunga zaman masih berbobot 45 kg? Yang ada juga bakalan nyanyi: "Bajuku dulu ... tak begini... Tapi kini tak cukup lagi...."
3. Ingin tampil istimewa.
Siapa sih yang tidak ingin terlihat
cantik dan ganteng di hari Lebaran? Lebaran, kan, nggak setiap hari. Boleh dong
sesekali tampil istimewa saat silaturahmi di hari Lebaran.
Iyaaa, boleh. Asalkan jangan
berlebihan, apalagi sampai melanggar syariat agama.
4. Dikondisikan.
Sewaktu anak saya TK, gurunya pernah
bertanya, “Siapa di sini yang sudah beli baju baru buat Lebaraaan?”
Yang sudah punya, pasti langsung mengacungkan
tangan dengan bangga. Yang belum? Yah, kemungkinan akan merengek minta dibelikan baju baru pada
orangtua.
Lebih-lebih karena pertanyaan itu tak disertai pemahaman bahwa merayakan Lebaran tak harus dengan mengenakan baju baru.
(Terus terang, dalam hal ini saya tidak sepaham dengan ibu guru tersebut)
Lebih-lebih karena pertanyaan itu tak disertai pemahaman bahwa merayakan Lebaran tak harus dengan mengenakan baju baru.
(Terus terang, dalam hal ini saya tidak sepaham dengan ibu guru tersebut)
5. Baru punya uang.
Menjelang Lebaran, biasanya para
pegawai menerima THR. Artinya, ada pendapatan berlebih daripada yang biasanya.
Mumpung keuangan agak lega, boleh dong beli baju baru. Belanja baju koko untuk si ayah dan jagoan cilik. Beli baju gamis cantik untuk si putri kecil dan mamanya.
Tentu saja boleh. Namun, sebaiknya tetap bijak menggunakan THR.
6. Beli baju setahun sekali.
Ada juga keluarga yang seperti ini.
Beli baju baru cukup setahun sekali. Ada yang karena membiasakan hidup hemat, ada
yang karena harus menabung dulu supaya bisa membelikan baju baru yang bagus untuk
anak-anaknya.
7. Baru ada stok.
Menjelang Lebaran, toko-toko fashion
(pakaian, sepatu, dsb) selalu penuh dengan stok baru. “Waaah, mumpung ada stok
baru. Belanja baju dulu, ah!”
Omong-omong tentang stok baru ini, dua
bulan lalu anak bungsu saya sudah minta dibelikan sepatu sandal baru. Yang lama
sudah kesempitan.
Ketika kami ke toko sepatu, nggak ada yang cocok. Kalau modelnya cocok, ukurannya nggak ada, padahal ukuran standar anak usia 9 tahun. Kalau ukurannya ada, dia nggak suka modelnya.
Ketika kami ke toko sepatu, nggak ada yang cocok. Kalau modelnya cocok, ukurannya nggak ada, padahal ukuran standar anak usia 9 tahun. Kalau ukurannya ada, dia nggak suka modelnya.
“Nanti, Bu, pas mau Lebaran ada stok
baru.” Begitu jawaban senada para pelayan toko-toko sepatu.
Jadi, begitulah. Mau tidak mau harus
berbelanja sepatu sandal baru menjelang Lebaran.
8. Diskon besar.
Adakah yang nggak suka diskon? Ahaha…
sepertinya semua orang suka, deh. Mata bisa langsung berbunar-binar ketika
melihat tulisan Diskon 50%, Shocking Sale Up to 80%, Buy 1 Get 1 Free, dan sejenisnya.
Tentang diskon besar ini, anak sulung
saya cerita. Di minggu ketiga Ramadhan, temannya (dan keluarganya dong) berburu
midnight sale di sebuah mal. Diskonnya sampai di atas 50%.
Eh … setelah kalap membeli, mereka baru sadar bahwa harga yang diskon 50% itu sebenarnya harga tidak diskon di hari normal. Artinya, sebelum didiskon 50%, harganya sudah dinaikkan dulu. Olala!
Eh … setelah kalap membeli, mereka baru sadar bahwa harga yang diskon 50% itu sebenarnya harga tidak diskon di hari normal. Artinya, sebelum didiskon 50%, harganya sudah dinaikkan dulu. Olala!
Tips Berburu Diskonan: Sebaiknya cari tahu dulu berapa harga barang tersebut pada hari biasa. Ada saja toko nakal yang terlebih dahulu menaikkan harga, baru kemudian “membanting” harga.
Tak Harus Berbaju Baru
Sependek
pengetahuan saya, Rasulullah tak mengharuskan umat Islam mengenakan baju baru
di Hari Raya Idul Fitri. Yang dianjurkan adalah mengenakan pakaian terbaik yang
dimiliki.
Salah
kaprah kalau sampai memaksakan diri untuk membeli baju baru. Makin salah kaprah
lagi kalau sampai mencuri atau mencopet demi punya uang untuk membeli baju
baru. Na'udzubillahi min dzalik.
Baju baru alhamdulillah, tuk
dipakai di hari raya
Tak punya pun tak apa-apa, masih ada baju yang lama
Sepatu baru alhamdulillah, tuk dipakai di hari raya
Tak punya pun tak apa-apa, masih ada sepatu yang lama
Hari Raya Idul Fitri, bukan untuk berpesta-pesta
Tak punya pun tak apa-apa, masih ada baju yang lama
Sepatu baru alhamdulillah, tuk dipakai di hari raya
Tak punya pun tak apa-apa, masih ada sepatu yang lama
Hari Raya Idul Fitri, bukan untuk berpesta-pesta
Yang penting maafnya lahir batinnya
Untuk apa berpesta-pesta kalau kalah puasanya
Malu kita kepada Allah Yang Esa
(Lagu Baju Baru, dipopulerkan oleh Dhea Ananda tahun 1997)
Untuk apa berpesta-pesta kalau kalah puasanya
Malu kita kepada Allah Yang Esa
(Lagu Baju Baru, dipopulerkan oleh Dhea Ananda tahun 1997)
Selamat
Idul Fitri. Taqabalallahu minna wa minkum.
Salam,
Triani Retno A
Penulis, Editor, Blogger
www.trianiretno.com
Salam,
Triani Retno A
Penulis, Editor, Blogger
www.trianiretno.com
Tidak ada komentar
Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.