Belajar SEO Untuk Pemula
Secara singkat, SEO adalah metode pencarian yang efektif untuk menemukan suatu informasi secara cepat. Kurang lebih begitulah yang disampaikan Kang Agit dari Qwords hari Sabtu 13 Agustus 2016.
Disampaikan di urutan
terakhir, justru materi tentang SEO inilah yang saya tunggu-tunggu.
Ketika membaca informasi tentang Seminar Strategi Branding Untuk Membangun Identitas Brand di grup Blogger Bandung, saya langsung mendaftar karena melihat materi ini.
Ketika membaca informasi tentang Seminar Strategi Branding Untuk Membangun Identitas Brand di grup Blogger Bandung, saya langsung mendaftar karena melihat materi ini.
Baru belakangan ini saya
sadar ada makhluk bernama SEO. Jadi penasaran pengin tahu dan belajar SEO. Yang
dasar-dasar aja, deh.
Saking semangatnya ingin
belajar SEO, saya sudah tiba di SMK Bahagia, Bandung, yang menjadi lokasi acara ini pada
pukul 07.30.
Celingukan di sana karena tidak ada tanda-tanda acara. Ruangan yang akan menjadi tempat acara pun kosong melompong.
Celingukan di sana karena tidak ada tanda-tanda acara. Ruangan yang akan menjadi tempat acara pun kosong melompong.
Menurut jadwal, acara
dimulai pukul 08.00 tapi ternyata terlambat sekitar 75 menit. Ternyata lagi,
materi belajar SEO yang saya tunggu-tunggu diletakkan paling akhir.
Agar Rating Blog Bagus
Punya web atau blog dengan
rating bagus tentu menjadi prestise tersendiri. Apalagi kalau tulisan di
web/blog kita itu bisa muncul di halaman pertama Google.
Jarang-jarang kan ada orang yang mau mencari sampai lebih dari halaman 5, apalagi sampai iseng ke halaman 30?
Jarang-jarang kan ada orang yang mau mencari sampai lebih dari halaman 5, apalagi sampai iseng ke halaman 30?
Lalu, bagaimana caranya agar rating blog
bagus? Nah, itu gunanya belajar SEO. Hehehe….
Kang Agit dari Qwords memberikan
tips berikut agar rating blog bagus.
1. Tulis konten yang relevan.
Judul, deskripsi, dan isi konten harus sesuai dan unik. Mengenai konten ini, Kang Agit mengingatkan supaya membuat konten yang cepat, tidak bertele-tele, dan link yang dicantumkan di dalam tulisan itu tidak diputar-putar.2. Dikenal.
Supaya
blog dikenal, pemilik blog harus rajin memperbarui isi blog, rajin promosi, dan
melakukan inovasi. Kalau update isi blog hanya setahun sekali ya … kemungkinan
besar blog itu akan tenggelam, tidak dikenal oleh siapa-siapa.
Saya
pernah nih begini. Sampai-sampai teman saya sesama penulis berkomentar, “Jeng,
itu blogmu udah penuh sarang laba-laba. Sebentar lagi jadi hutan belantara tuh.”
Hehehe ….
Waktu
itu saya boro-boro kepikiran buat belajar SEO. Update isi blog aja mesti nunggu
dapat hidayah dulu. Apesnya, si hidayah jarang datang.
Jadi benar kata orang bijaksini, hidayah bukan angkot yang ditunggu aja bakal lewat.
Jadi benar kata orang bijaksini, hidayah bukan angkot yang ditunggu aja bakal lewat.
Oke,
setelah isi blog diperbarui, selanjutnya apa? Promosi. Yup, jangan males mempromosikan
blog. Bisa juga melakukan blogwalking ke blog-blog lain dan meninggalkan jejak di sana. Dengan rajin berpromosi, blog kita akan lebih dikenal.
3. Dipercaya.
Kalau
blog sudah dikenal, tanpa bantuan Mbah Google pun orang bisa langsung datang
berkunjung. Lebih-lebih kalau isi blog memang relevan dengan informasi yang
dibutuhkan.
Kalau isinya cuma curhat-curhat melas, galau, dan nggak penting, orang juga males mau datang.
Kalau isinya cuma curhat-curhat melas, galau, dan nggak penting, orang juga males mau datang.
Untuk
mendapatkan kepercayaan ini, Kang Agit dari Qwords mengingatkan agar blogger konsisten
memperbarui isi blog, menulis berdasarkan fakta, tidak membuat informasi palsu,
dan tidak mengandung unsur yang melanggar aturan.
4. Backlink yang baik.
Satu
hal lagi yang membuat rating blog bagus adalah backlink yang terkait dan
tepercaya. Kurang bagus deh kalau blog tentang memasak tapi dapat backlink dari
blog otomatif, misalnya.
Untuk
mendapatkan backlink ini, Kang Agit menganjurkan untuk rajin berpromosi di
media sosial (Facebook, Twitter, Google Plus, Youtube, dll).
Hasil Pencarian Google
Pasti pernah
googling, kan? Atau mungkin googling nama sendiri seperti yang suka saya lakukan? Hehe....
Nah, kata Kang Agit yang
mengisi acara seminar ini bersama tim Qwords, hasil pencarian di Google ada dua
macam. Organic search dan anorganic search.
1. Organic search.
Pencarian
seperti ini merupakan pencarian murni, tidak diperkuat oleh iklan, dan tidak
berbayar alias gratis. Kelemahan pencarian jenis ini adalah konten
kadang-kadang diblok jika terindikasi mengandung keanehan.
2. Anorganic search.
Kebalikan
dari pencarian jenis pertama. Pencarian seperti ini sudah dimodifikasi,
diperkuat oleh iklan, dan berbayar. Kesalahan
pemilihan kata kunci sering menjadi kelemahan pencarian jenis ini.
Kalau kata
kunci tidak tepat, kemungkinan artikel tersebut tidak akan ditemukan oleh
pencari. Duuuh. Udah capek-capek nulis trus informasinya tidak sampai ke orang
yang tepat? Sedih banget….
Nggak dikasih mik, sih. jadinya tangan saya siap menerkam :p Makasih fotonya ya, Qwords :) |
Gambar dalam SEO
Dalam pemaparannya, Kang
Agit mengatakan bahwa kebanyakan gambar (foto), video, dan sebagainya dalam
blog tidak disukai dalam SEO.
Masalahnya, kebanyakan foto dan video begini sering bikin blog jadi lama terbukanya. Apalagi kalau internet lola.
Masalahnya, kebanyakan foto dan video begini sering bikin blog jadi lama terbukanya. Apalagi kalau internet lola.
Heu… iya juga, sih.
Daripada keburu berlumut nunggu blog itu terbuka, mendingan pindah ke rumah
sebelah.
Eh tapi gimana dong kalau
kita ikut lomba menulis blog atau menulis review tentang sesuatu? Yang begitu kan mengharuskan kita melengkapi artikel dengan gambar atau foto.
Review tanpa foto… ntar malah dikira hoax. No photo = hoax. Blogger kan akrab nih dengan yang beginian, apalagi yang menjadikan blognya sebagai sumber penghasilan.
Review tanpa foto… ntar malah dikira hoax. No photo = hoax. Blogger kan akrab nih dengan yang beginian, apalagi yang menjadikan blognya sebagai sumber penghasilan.
Sebagai blogger yang baru
dapat hidayah (((dapat hidayah))) buat belajar SEO, saya cukup khawatir. Hehehe
… blog saya berisi banyak foto, termasuk foto kaver buku-buku saya.
Untuk mengatasi masalah
ini, Kang Agit yang merupakan programmer di Qwords ini memberi tips.
- Untuk posting vektor, gunakan format .png.
- Untuk posting foto (dan ini sering dilakukan oleh blogger), gunakan format .jpeg. Format .jpeg ini lebih ringan daripada .png. Oya, jangan lupa juga untuk me-resize ukuran foto.
- Untuk posting video, gunakan format .gif
Gimana kalau telanjur memasang foto-foto yang berukuran besar atau yang formatnya nggak tepat di postingan lama?
Yang seperti itu bisa kok diperbaiki. Unduh foto tersebut (antisipasi saja kalau-kalau tidak punya back up di harddisk atau tempat lain), hapus kenangan tentang dia foto lama itu dari blog, perkecil ukurannya, sesuaikan formatnya, lalu unggah kembali ke blog.
Intinya, jangan sampai foto, video, dan vektor itu membuat blog kita jadi lola dan susah diakses. Nggak mau, kan, blog kita ditinggal kabur oleh calon pengunjung?
Intinya, jangan sampai foto, video, dan vektor itu membuat blog kita jadi lola dan susah diakses. Nggak mau, kan, blog kita ditinggal kabur oleh calon pengunjung?
Yeni, Santi, Kang Agus, Ayu, saya, Winny, dan Nola. Lendy belum dateng. Karena acara nggak kunjung dimulai, jadinya foto-foto dulu deh :D |
Harus Belajar SEO Lagi
Masih banyak yang harus
saya pelajari. Saya harus belajar SEO lagi, setidaknya dasar-dasarnya deh.
Mudah-mudahan blog ini bisa terlihat lebih kece di mata Mbah Google.
Terima kasih banyak untuk materi
belajar SEO ini, Kang Agit dan Qwords.
Tidak ada komentar
Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.