Lomba
Menulis – Jika kita perhatikan, ada tiga cara penilaian yang
sering dipakai dalam lomba menulis.
Pertama, berdasarkan penilaian juri. Kedua,
berdasarkan voting atau pengumpulan suara dukungan. Ketiga, kombinasi dari
penilaian juri dan voting.
Yuk, kita kenali satu per
satu supaya bisa mengatur strategi ketika (akan) ikut lomba menulis.
Berdasarkan Penilaian Juri
Dalam lomba menulis yang
menggunakan penilaian jenis ini, peserta hanya perlu menulis, mengirimkan
naskah, lalu menunggu pengumuman. Dewan juri akan bekerja menilai naskah-naskah
yang masuk.
Proses penilaian ini tentu
tidak semudah mengedipkan mata. Naskah yang diikutkan dalam bisa bisa berjumlah
ratusan, bahkan ribuan.
Tebal naskah berbeda-beda, tergantung jenis lomba. Dari
hanya 500 kata (sekitar 3-4 halaman kertas A4 ketik 1,5 spasi), hingga 100-200
halaman kertas A4 (untuk lomba menulis novel).
Semua naskah itu harus
dibaca dan dinilai dari berbagai aspek. Misalnya kesesuaian isi dengan tema
yang diberikan, penggunaan bahasa, typo (kesalahan pengetikan), kedalaman
pembahasan, dan penguasaan materi.
Saya sendiri menyukai
lomba jenis ini karena kualitas tulisanlah yang berbicara.
Tips untuk mengikuti lomba
menulis berdasarkan penilaian juri.
1. Patuhi persyaratan lomba.
Setiap lomba pasti ada persyaratannya. Baca baik-baik. Kalau memutuskan akan ikut, patuhi semua persyaratannya. Kalau ada persyaratannya yang dirasa nggak sreg, tinggalkan saja. Cari lomba yang lain.
2. Karya pemenang sebelumnya.
Memang
ada kemungkinan juri-juri lomba tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya.
Namun, setidaknya kita bisa meraba seperti apa karya yang dicari dalam lomba menulis
tersebut.
3. Cari tahu siapa jurinya.
Ada
lomba menulis yang sejak awal mengumumkan siapa-siapa saja yang akan menjadi
juri. Ada pula penyelenggara lomba yang merahasiakan juri-jurinya dari publik
dengan pertimbangan tertentu.
Perlu dicatat tebal-tebal.
Mengetahui siapa yang menjadi juri lomba menulis bukanlah untuk melakukan
pendekatan secara personal agar naskah kita, naskah anak kita, atau naskah murid kita menjadi juara. Bukan!
Dengan mengetahui siapa saja yang menjadi juri lomba menulis ini, kita bisa mengira-ngira selera juri. Bisa meraba naskah seperti apa yang akan terpilih menjadi pemenang.
Foto diambil dari Shutterstock. |
Juri yang
profesional dan beretika tidak akan terpengaruh. Biarkan kualitas naskah kita
yang bertarung.
Berdasarkan Voting
Penilaian jenis ini banyak
digunakan dalam lomba yang berlangsung di dunia maya, terutama Facebook.
Dalam lomba menulis jenis
ini, pemenang lomba dipilih dari banyaknya like yang didapat oleh satu tulisan.
Kualitas tulisan bukan lagi faktor utama. Tulisan yang penuh typo atau melantur
ke mana-mana pun bisa menjadi pemenang asalkan mendapat dukungan paling banyak.
Dengan penilaian voting
murni seperti ini, tulisan berkualitas bagus bisa keok oleh tulisan berkualitas
seadanya.
Tips untuk mengikuti lomba menulis berdasarkan voting.
- Cermati dan patuhi persyaratan lomba menulis.
- Jangan menunda hingga saat terakhir.
- Share tulisan di media sosial.
Semakin cepat memublikasikan tulisan, semakin lapang kesempatan kita untuk mengumpulkan dukungan.
Jika voting baru dimulai setelah periode submit tulisan berakhir, tak apa-apa mengirimkan naskah mepet deadline. Tentu saja, mengirimkan naskah lomba menulis di saat-saat menjelang deadline ini cukup berisiko.
Ketika membagikan tulisan di media sosial, jelaskan juga cara voting yang harus dilakukan. Tidak sedikit yang justru mengklik like pada status kita yang berisi link itu. Padahal, yang dihitung oleh juri adalah like pada link itu (bukan pada status kita).
Yang menyebalkan dari lomba menulis dengan voting murni seperti ini adalah jumlah like yang tidak alami. Entah dengan jual-beli like atau menggunakan software tertentu.
Kombinasi Antara Penilaian Juri dan Voting
Dalam lomba menulis jenis
ini, penilaian atas naskah-naskah yang masuk dilakukan secara bertahap. Di
tahap awal adalah penilaian oleh dewan juri. Hanya naskah-naskah berkualitas
yang akan masuk ke tahap voting.
Biasanya, dewan juri hanya
akan meloloskan beberapa naskah untuk mengikuti tahap voting.
Yang menyenangkan,
beberapa lomba yang menggunakan penilaian seperti ini sudah memberikan sejumlah
hadiah pada peserta yang lolos dari penilaian dewan juri.
Voting itu sendiri
dilakukan untuk memilih juara favorit seperti lomba menulis blog yang diadakan
Sodexo, atau untuk memilih Top 5 seperti lomba menulis kisah inspiratif Bank OCBC NISP.
Dalam lomba yang diadakan
oleh Bank OCBC NISP, penilaian dilakukan dalam empat tahap. Ini saya ketahui
ketika diverifikasi oleh penyelenggara lomba melalui telepon.
Tahap pertama adalah
seleksi administratif. Yang dimaksud di sini adalah kesesuaian naskah yang
dikirimkan dengan persyaratan yang harus dipenuhi.
Salah satunya, dalam
persyaratan tertulis bahwa peserta tidak boleh bercerita tentang diri sendiri
atau tentang keluarganya. Dengan demikian, peserta yang melanggar persyaratan
tersebut akan gugur.
Buat tulisan terbaik. (Ilustrasi dari Shutterstock) |
Tahap kedua adalah
verifikasi melalui telepon. Verifikasi ini seperti wawancara. Saya ditanya tentang
hubungan saya dengan Ogest yang menjadi narasumber saya, sudah berapa lama
mengenal Ogest, apa yang membuat saya tertarik menulis tentang Ogest, apa
harapan saya dari lomba ini, plus diminta sedikit bercerita tentang narasumber
saya. Jika lolos dari tahap ini, naskah saya akan masuk ke tahap ketiga.
Tahap ketiga adalah
penilaian oleh dewan juri. Yang menjadi juri dalam lomba menulis kisah
inspiratif OCBC NISP ini adalah Rama P. Kusumaputra (Direktur Bank OCBC NISP),
Diah Kusumawardani Wijayanti (Pendiri Yayasan Belantara Indonesia), dan Benny
Lumy (Ketua Yayasan Kampus Diakonia Modern).
Tahap keempat adalah
voting. Di tahap ini tinggal ada 10 peserta. Dengan voting akan dipilih lima
peserta yang masuk Top 5. Voting tidak dilakukan di Facebook tetapi di
microsite lomba. Bukan dengan mengklik like tetapi dengan mengklik pilih
(bertanda bintang).
Bagi saya, lomba seperti
ini fair dan patut diperjuangkan.
Lebih-lebih karena Bank OCBC NISP memberikan hadiah yang lebih besar untuk
narasaumber.
Tidak seperti kebanyakan lomba menulis yang meminta peserta
bercerita tentang kisah inspiratif, menceritakan orang lain, tetapi orang lain
yang menjadi narasumber itu tidak tahu-menahu, apalagi mendapat hadiah.
Tips Lomba Berdasarkan Voting
Tips untuk mengikuti lomba
menulis berdasarkan penilaian juri plus voting.
1. Baca persyaratan dengan saksama.
Untuk
lomba dengan penilaian kombinasi seperti ini, voting baru dilakukan setelah
lolos dari penilaian dewan juri. Jadi, simpan dulu energi untuk mengumpulkan
dukungan.
2. Buat tulisan sebaik mungkin.
Meski
berujung pada voting, lomba menulis jenis ini mengutamakan kualitas tulisan.
Yang terbaiklah yang akan masuk ke tahap voting.
3. Share tulisan di media sosial.
Jelaskan
cara voting yang harus dilakukan agar teman-teman kita tidak salah mengklik.
Pilih Lomba Menulis yang Mana?
Setelah mengetahui
jenis-jenis penilaian dalam lomba menulis, sekarang mau ikut yang mana nih?
Masih butuh tips menulis atau penyemangat untuk ikut lomba menulis? Ke sini deh:
Masih butuh tips menulis atau penyemangat untuk ikut lomba menulis? Ke sini deh:
Lomba menulis mana pun
yang diikuti, pastikan naskah yang diikutkan adalah asli karya kita sendiri,
ya. Selamat mengikuti lomba menulis.
Salam,
Triani Retno A
Penulis Buku, Novelis, Editor
Freelance
Tidak ada komentar
Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.