Oke-oke aja,
kok, liburan di rumah. Percaya, deh. Anak-anak kadang-kadang malah penginnya di
rumah aja.
6 Ide Berlibur di Rumah
Mengisi masa liburan dengan berjalan-jalan ke luar kota atau ke tempat-tempat wisata memang menyenangkan.
Tapi ada kalanya hal tersebut tidak bisa kita lakukan. Macam-macam penyebabnya. Orangtua yang tidak bisa cuti kerja, ada anggota keluarga yang sedang tidak sehat, cuaca tidak memungkinkan, atau karena kondisi keuangan sedang suram.
Dalam kondisi demikian, liburan di rumah saja pun menjadi pilihan. Meski di rumah aja, family time yang menyenangkan tetap bisa terwujud kok.
Enam kegiatan berikut ini bisa dijadikan alternatif kalau memutuskan untuk berlibur di rumah
saja.
1. Berkemah
Tidak perlu pergi ke bumi
perkemahan. Kalau punya halaman luas, kita bisa mendirikan kemah di sana.
Tidak punya halaman? Dak atau teras yang cukup luas pun bisa dijadikan arena perkemahan. Intinya, tidur di dalam tenda di luar rumah.
Tidak punya halaman? Dak atau teras yang cukup luas pun bisa dijadikan arena perkemahan. Intinya, tidur di dalam tenda di luar rumah.
Buat aturan main biar
terasa aura berkemahnya. Misalnya hanya boleh masuk ke rumah jika hendak BAK
atau BAB.
Meskipun berkemahnya hanya
di halaman, teras, atau dak, tetap siapkan perbekalan selayaknya pergi berkemah
ke bumi perkemahan. Siap untuk memulai kemping seru bersama anak-anak.
2. Menyortir Baju dan Mainan
Anak-anak sering minta
dibelikan baju dan mainan karena ingin, bukan karena butuh. Orangtua pun sering
begitu saja membelikan tanpa diminta oleh anak-anak.
Tahu-tahu lemari pakaian, kamar, dan box mainan anak-anak sudah penuh berbagai benda.
Tahu-tahu lemari pakaian, kamar, dan box mainan anak-anak sudah penuh berbagai benda.
Mumpung libur, yuk menyortir
isi lemari pakaian dan box mainan. Pakaian yang masih bagus tapi sudah tidak
cukup, bisa disumbangkan ke panti asuhan atau dijual di garage sale. Begitu juga dengan mainan.
Ajarkan pada anak untuk tidak menyumbangkan barang yang sudah rusak. Sumbangkan hanya pakaian dan mainan yang masih layak pakai. Tentang ini saya tulis juga di Beres-Beres Ala Metode Konmari.
Ajarkan pada anak untuk tidak menyumbangkan barang yang sudah rusak. Sumbangkan hanya pakaian dan mainan yang masih layak pakai. Tentang ini saya tulis juga di Beres-Beres Ala Metode Konmari.
3. Masak Bareng
Ini juga seru. Anak bisa
diajak untuk bareng-bareng memasak makanan kesukaan mereka. Biasanya anak-anak
bersemangat jika dikaitkan dengan apa yang mereka sukai.
Masak bareng? Dijamin seru! |
Bisa juga mencoba resep
baru mencoba memasak makanan yang pernah mereka makan di luar rumah.
Misalnya donat, spageti dengan saus istimewa buatan sendiri, kue-kue kering, atau makaroni skotel dengan menggunakan daging ayam dingin segar.
Kesempatan nih untuk memperkenalkan mereka pada bahan-bahan makanan dan cara memilihnya.
Membedakan kencur dan jahe, tepung terigu dan tepung beras, atau bagaimana memilih sayur dan daging ayam yang baik.
Daging ayam, misalnya. Bisa dibuat menjadi nugget pelangi dan ayam lapis. Paling baik sih menggunakan daging ayam dingin segar yang berada dalam suhu minus 4 derajat Celcius sejak selesai dipotong hingga akan dimasak.
Suhu dingin ini membuat bakteri nggak bisa berkembang biak. Pasti nggak mau, dong, kesehatan terganggu gara-gara daging ayam yang dikonsumsi sudah terkontaminasi bakteri.
Misalnya donat, spageti dengan saus istimewa buatan sendiri, kue-kue kering, atau makaroni skotel dengan menggunakan daging ayam dingin segar.
Kesempatan nih untuk memperkenalkan mereka pada bahan-bahan makanan dan cara memilihnya.
Membedakan kencur dan jahe, tepung terigu dan tepung beras, atau bagaimana memilih sayur dan daging ayam yang baik.
Daging ayam, misalnya. Bisa dibuat menjadi nugget pelangi dan ayam lapis. Paling baik sih menggunakan daging ayam dingin segar yang berada dalam suhu minus 4 derajat Celcius sejak selesai dipotong hingga akan dimasak.
Suhu dingin ini membuat bakteri nggak bisa berkembang biak. Pasti nggak mau, dong, kesehatan terganggu gara-gara daging ayam yang dikonsumsi sudah terkontaminasi bakteri.
Ssst, tahan diri agar
tidak cerewet mengkritik ini-itu yaaa. :D Oya, saya melakukan ini juga bersama anak-anak. Saya tuliskan di Kenangan dalam Kukis Lebaran.
4. Membuat Prakarya
Membuat prakarya bersama
ketika liburan juga seru lho. Kita bisa menggunakan bahan-bahan yang ada di
rumah. Misalnya botol bekas, kotak bekas susu, dan keping CD.
Bisa juga mengajak anak
mengeringkan daun-daun yang rontok untuk dijadikan bahan prakarya atau mendaur
ulang kertas.
5. Ke Pasar Kaget
Yang namanya “liburan di
rumah” bukan melulu mendekam di rumah. Jika ada pasar kaget di dekat rumah,
ajak mereka ke sana.
Biasanya pasar kaget ini hanya ada hari Minggu pagi dan menjual bermacam-macam barang. Jadi, bisa sekaligus berolahraga pagi.
Biasanya pasar kaget ini hanya ada hari Minggu pagi dan menjual bermacam-macam barang. Jadi, bisa sekaligus berolahraga pagi.
Anak-anak akan mendapatkan
pengalaman seru di sini, berbeda dengan jika berbelanja ke supermarket.
Oya, di pasar kaget juga sering ada jajanan tradisional. Kalau di Bandung biasanya ada kue awug
Oya, di pasar kaget juga sering ada jajanan tradisional. Kalau di Bandung biasanya ada kue awug
Saat yang tepat nih, untuk
memperkenalkan penganan khas Indonesia kepada mereka.
Selain itu, di pasar kaget
kita juga bisa mengasah empati anak-anak.
6. Menjelajah
Pernah menjelajah ke
lingkungan di sekitar rumah? Belum? Nah, mumpung libur, yuk kita menjelajah.
Gang-gang yang ada di dekat kompleks tempat tinggal kita bisa dijadikan tujuan penjelajahan. Boleh juga kalau mau sekalian membuat peta sederhana.
Gang-gang yang ada di dekat kompleks tempat tinggal kita bisa dijadikan tujuan penjelajahan. Boleh juga kalau mau sekalian membuat peta sederhana.
Gimana? Sudah ada bayangan,
kan, buat mengisi liburan kali ini? Atau ada ide lain? :)
tes
BalasHapus