Perpustakaan Gasibu, Yang Baru di Bandung


Perpustakaan Gasibu

Lapangan Gasibu Bandung 

Belum sah ke Bandung kalau belum foto-foto di depan Gedung Sate. Hehe…. Bener nggak, sih? 

Yang jelas mah kalau hari libur lewat di depan Gedung Sate, bakal lihat banyak orang yang lagi foto-foto di sana.

Kali ini saya bukan mau cerita tentang Gedung Sate, melainkan tentang Lapangan Gasibu yang berada tepat di hadapannya.


Gasibu Baru yang Biru

Selesai direvitalisasi, Lapangan Gasibu terlihat makin cantik. Sukaaa banget lihat lintasan lari berwarna biru yang mengelilingi lapangan rumput. 

Sisi timur dan barat lapangan rindang oleh pepohonan. Di sisi selatan yang berhadapan dengan Gedung Sate ada foto-foto Gubernur Jawa Barat dari masa ke masa.

Lapangan Gasibu yang baru
Tampilan baru Lapangan Gasibu Bandung.


Di pojok selatan Lapangan Gasibu ada musala yang terbuka di tiga sisi. Jadinya shalat sambil dibelai angin sepoi-sepoi, deh. Pertama shalat di sana, saya bareng serombongan bonek dari Jawa Timur.

Mau nggak mau jadi nyengir geli gara-gara teringat pesan Ridwan Kamil alias Kang Emil pada para bonek ini. “Selamat datang di Bandung. Jangan lupa shalat supaya tetap all right. Jangan kaget kalau ketemu lima mojang Bandung tapi yang cantiknya ada 10 karena bayangannya pun cantik.”


Perpustakaan Gasibu

Memasuki Lapangan Gasibu dari arah Jalan Surapati (yang berseberangan dengan Monumen Perjuangan aka Monju), saya teringat sahabat saya, Ogest yang lumpuh karena GBS (Guillain Barre Syndrome). 

Lapangan Gasibu yang baru ini ramah difabel. Kalau dulu, untuk masuk ke area lapangan harus menuruni sejumlah anak tangga. 

Sekarang juga, sih. Tapi ada jalur yang mulus dan lebar untuk dilalui kursi roda.

Lapangan Gasibu Bandung
Lapangan Gasibu baru yang photoable :D


Di sisi utara ini ada sebuah bangunan berbentuk lucu *maafkeun istilah geje ini* yang ternyata merupakan perpustakaan. Perpustakaan Gasibu, namanya.

Peprustakaan Lapangan Gasibu Bandung
Perpustakaan Gasibu Bandung.


Perpustakaan Gasibu ini merupakan bagian dari Perpustakaan dan Arsip Daerah (Perpusipda) Jawa Barat. Dibangun dengan dana CSR BJB, Perpustakaan Gasibu diresmikan pada tanggal 16 September 2016 dan  dibuka untuk umum pada tanggal 3 Januari 2017.

Perpustakaan Gasibu
Peresmian Perpustakaan Gasibu Bandung.


Fasilitas di Perpustakaan Gasibu

Koleksi buku di Perpustakaan Gasibu ini cukup beragam. Yang menyita perhatian saya adalah rak-rak berisi buku-buku anak di ujung depan dan rak ensiklopedia di ujung belakang. Waaah….saya bakal sering ke sini, nih, sepertinya.

Selain itu ada juga rak-rak berisi novel (sayangnya cuma sedikit dan nggak ada novel saya :D) dan buku-buku nonfiksi.

Dengan ukurannya yang kecil, koleksi buku di Perpustakaan Gasibu ini tentu saja tidak selengkap Perpusipda yang di Kawaluyaan (Soekarno Hatta). Buku-buku di sini pun hanya bisa dibaca di tempat alias tidak boleh dipinjam untuk dibawa pulang.

Koleksi perpustakaan
Perpustakaan Gasibu Bandung. Mendekatkan perpustakaan pada masyarakat.


Tidak puas dengan buku tercetak? Kita bisa mengakses e-book di sini. Sayangnya, ketika saya ke sana sedang mati listrik.

Eh, tapi ada untungnya juga saya ke Perpustakaan Gasibu ketika mati listrik. Setidaknya saya tahu, tanpa AC dan lampu pun ruangan perpustakaan ini tetap nyaman. Jendela-jendela kaca di kedua sisi panjang ruangan dibuka. Ruangan terang oleh cahaya matahari. Udara pun bisa bersirkulasi sehingga tak terasa pengap.

Tempat kerja!

Hehe … langsung terpikir begitu, deh, ketika melihat Perpustakaan Gasibu ini. Sepertinya akan asyik sekali-kali pindah kerja ke sini.

Ada banyak buku anak-anak dan ensiklopedia untuk memancing ide. Ada akses gratis ke e-book untuk riset literatur. Ada ruangan yang kondusif. Ada banyak colokan listrik untuk mengecas laptop dan ponsel.

Jam buka Perpustakaan Gasibu ini juga memungkinkan untuk “pindah tempat kerja”.

Jam buka perpustakaan gasibu
Jam buka Perpustakaan Gasibu Bandung.

Seharian numpang kerja di sini, lalu lapar? Mau ngirit atau malas pindah lokasi buat nyari makan? Bawa saja bekal dari rumah untuk dimakan di bawah rindang pepohonan di Lapangan Gasibu. 

Lapangan Gasibu sendiri steril dari penjual makanan dan minuman. Tapi ingeeet, buang sampah di tempat yang bener, ya.

Hm... mudah-mudahan Perpustakaan Gasibu ini ke depannya terbuka untuk acara-acara literasi umum seperti launching buku, bedah buku, talkshow, sharing kepenulisan, story telling, dan sebagainya.

Perpustakaan Gasibu
Putra bungsu saya, membaca gaya bebas. :D

Angkutan Umum

Perpustakaan Gasibu ini mudah diakses dengan kendaraan umum. Berikut ini angkot-angkot yang melintas di sekitar Lapangan Gasibu.

1. Angkot Gedebage – Dago (dan sebaliknya) yang berwarna pink. 
2. Angkot Cicaheum – Ciroyom (dan sebaliknya) yang berwarna hijau strip oranye.
3. Angkot Cicaheum – Ledeng (dan sebaliknya) yang berwarna hijau strip hitam.
4. Angkot Cicaheum – Ciwastra yang berwarna cokelat strip krem.
 
5. Angkot Caringin – Dago yang berwarna oranye-putih-hijau.
6. Angkot Panghegar - Dipati Ukur yang berwarna putih-kuning-hijau. 
7. Bus Damri Dipati Ukur-Jatinangor (dan sebaliknya).
8. Bus TMB Cicaheum -Sarijadi (dan sebaliknya).


Destinasi di Sekitar Gasibu

Kalau niatnya mau jalan-jalan, di sekitar Lapangan Gasibu ada beberapa tempat yang bisa didatangi.
1. Gedung Sate. Yaaah…buat foto-fotoanlah karena gedung peninggalan Belanda ini adalah salah satu landmark Kota Bandung.

2. Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat (Monju). Kalau mau menikmati Monju, datanglah selain hari Minggu. Pada hari Minggu kawasan ini berubah menjadi pasar kaget terbesar se-Jawa Barat. Banyak jajanan dan barang murmer di sini. Tapi kalau untuk bisa menikmati Monju… yah, mimpi ajalah.

3. Museum Geologi.
4. Sanggar Origami dan Pusdai (ada di satu lokasi).
5. Taman Lansia (taman umum kok ini, bukan khusus buat lansia).
6. Museum Pos Indonesia.
7. Wiskul, ada banyak kafe di sekitar sini. Salah satu yang legendaris (terutama bagi remaja tahun 90an) adalah Yoghurt Cisangkuy.

Kalau suka membaca buku-buku jadul atau bacaan semasa kecil dulu, meluncurlah ke EncyKoffe di kawasan Cihapit yang tak terlalu jauh dari Gasibu. Sambil ngopi kita bisa membaca buku-buku koleksi Taman Bacaan Hendra yang legendaris.

Selamat berjalan-jalan dan menikmati Bandung. Keep Bandung clean and beautiful, yak. :)

Salam,


Triani Retno A

Tidak ada komentar

Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.