Tak mengherankan,
sebenarnya, mengingat Tirto.id ini didirikan oleh praktisi yang telah 30-an
tahun malang-melintang di dunia pemberitaan.
Dua Makna Tirto
Nama “Tirto” yang
digunakan oleh portal berita ini sendiri memiliki dua makna. Pertama, tirto
(tirta) berarti air. Air bersifat mengalir, mengisi ceruk, jernih, menunjukkan
kedalaman, dan selalu dibutuhkan.
Kedua, sebagai
penghormatan kepada Tirto Adhi Soerjo, pahlawan nasional Indonesia, sekaligus merupakan
Bapak Pers.
Atmaji Sapto Anggoro.
Itulah orang di balik pendirian Tirto.id. Laki-laki kelahiran Jombang, Jawa
Timur, ini sekaligus menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Tirto.id.
Mengalir dan Mencerahkan Bersama Tirto.id
Sebagai portal berita yang
terhitung baru, Tirto.id harus bersaing dengan banyak portal berita lainnya.
Salah satu tantangan bagi
media online adalah kesanggupan menyuguhkan berita secara cepat dan akurat. Meski demikian, Anggoro
menekankan pada para wartawan Tirto.id akan tetap memegang kode etik
jurnalistik sebagai landasan utama.
Menurut Anggoro, dalam
pemberitaan online, ada satu hal yang harus dicermati, yaitu pemilihan kata
kunci yang tepat.
Kata kunci yang tepat akan
membuat sebuah berita terlihat di internet. Ketidatepatan memilih kata kunci
akan membuat berita bagus tenggelam di internet dan tak sampai pada pembaca.
Dengan berpegang pada
prinsip-prinsip tersebut, Tirto.id mengalir di industri media dan mencerahkan
pembacanya.
Perjalanan Karier Atmaji Sapto Anggoro
Perjalanan karier Anggoro
di dunia komunikasi dan media dimulai pada tahun 1988 dengan menjadi wartawan
olahraga di surat kabar Surabaya Post.
Uniknya, ketika orang lain
melamar dengan mengirimkan curriculum vitae (CV), Anggoro melamar dengan
mengirimkan tulisan.
Pertimbangan Anggoro sederhana
saja. Tulisan itu membuktikan kelihaiannya dalam menulis. Bukankah wartawan
media harus bisa menulis?
Dengan cara itu, pihak Surabaya Post yang membuka lowongan bisa langsung melihat kemampuannya.
Dengan cara itu, pihak Surabaya Post yang membuka lowongan bisa langsung melihat kemampuannya.
Strategi Anggoro terbukti
jitu. Ia berhasil menyisihkan banyak pelamar lainnya.
Sekitar dua tahun bekerja sebagai
wartawan olahraga di Surabaya Post, Anggoro pindah ke surat kabar Berita Buana.
Temannya yang menawarkan kesempatan itu karena terpikat dengan tulisan Anggoro.
Namun, Anggoro hanya
bertahan satu tahun di Berita Buana. Pada tahun 1993 ia pindah ke Republika. Cukup
lama alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Surabaya tahun 1990 ini berkarya di
Republika.
Sudah malang-melintang sebagai wartawan. |
Sebagai wartawan olahraga, ia pun kerap meliput event olahraga di tingkat regional dan internasional. Baik ketika di Surabaya Post, Berita Buana, maupun di Republika.
Bintang kariernya terus
bersinar. Tahun 1998 ia mendapat tawaran untuk bergabung dengan detik.com.
Tawaran itu tak langsung
disambutnya. Posisi Anggoro di Republika sebenarnya sudah bagus. Namun, lelaki
kelahiran tahun 1966 ini melihat prospek lain.
Setelah sempat
menimbang-nimbang, akhirnya Anggoro memutuskan untuk menerima tawaran tersebut.
Dalam analisisnya, di masa depan media internet akan berjaya. Era internet
sudah tiba.
Karier Anggoro di
detik.com kian cemerlang. Namun langkahnya ternyata tak berhenti di sana.
Ketika sudah menjabat sebagai direktur di detik.com, pada tahun 2011 Anggoro
malah mengundurkan diri.
Bukan untuk pensiun dini,
melainkan untuk menapaki tantangan demi tantangan berikut dalam kariernya.
Saat ini (Mei 2017),
Atmaji Sapto Anggoro tercatat sebagai Advisory Newsroom Development di
merdeka.com dan COO Kapanlagi Network.
Selain itu, pria yang pernah menjadi dosen tamu di Universitas Paramadina ini juga merupakan Co-Founder Binokular Monitoring Media Measurement.
Selain itu, pria yang pernah menjadi dosen tamu di Universitas Paramadina ini juga merupakan Co-Founder Binokular Monitoring Media Measurement.
Karier cemerlang tak membuat
Anggoro lupa pada sekitarnya. Pada tahun 2015 ia mendirikan Padepokan ASA.
Padepokan di Yogyakarta ini merupakan inkubator serta jembatan bagi komunitas
dan organisasi.
Di padepokan berbentuk
rumah joglo ini Anggoro berbagi ilmu jurnalistik dan bisnis pada
masyarakat.
Atmaji Sapto Anggoro. |
Tidak ada komentar
Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.