Terakhir kali ke Depok
adalah saat mengisi acara bedah buku dan sharing
kepenulisan di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kota Depok. Acara ini digagas
oleh Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Kota Depok, Ima Halimah.
Acara kepenulisan saya yang lainnya bisa diintip di sini:
Beberapa menit setelah
tiba di Depok, sinyal hape (saya pakai Simpati dan XL) langsung hilang. Baterai
hape dan power bank yang semula penuh
pun mendadak drop. Hueee! Ada yang pengin kenalan, kayaknya.
Sebelum tulisan ini
berubah jadi cerita horor, kita skip aja ya. 😄
Ailurofil, Kisah Si Penyayang Kucing
Novel yang dibedah di
Depok adalah Ailurofil. Novel teenlit
terbaru (atau terakhir?) saya, terbitan Gramedia Pustaka Utama. Ailurofil
sendiri berarti orang yang sangat tertarik pada kucing.
Yang membahas (sekaligus
memandu acara) adalah Mas Baron Noorwendo, tukang insinyur dari UI yang menjadi
pegiat literasi di Depok.
Baron Noorwendo. |
Mas Baron iseng mengulik-ulik, sejauh mana kisah nyata dalam novel itu. Hahaha… sejauh mana, ya? Sejauh jalan kenangan yang telah kita tempuh? #plakplak
Beginilah cerita dalam novel Ailurofil di mata Mas Baron. 😊 |
Saya penulis novel realis.
Maksud saya, yang saya tulis memang ada di sekitar kita, memang sebuah realita.
Namun, saya tidak menjadikan novel saya sebagai buku harian.
Kejadian nyata dalam hidup
saya yang masuk ke novel hanya sedikit. Sering sebagai pemantik ide saja.
Selanjutnya saya kembangkan dengan berbagai konflik, dengan tokoh-tokoh rekaan, dengan bumbu di mana-mana.
Selanjutnya saya kembangkan dengan berbagai konflik, dengan tokoh-tokoh rekaan, dengan bumbu di mana-mana.
Kalau hanya mengandalkan
pengalaman nyata, karier saya sebagai penulis novel mungkin sudah lama tamat.
Dalam Ailurofil, unsur nyatanya adalah saya memang suka kucing. Candy
Miaw yang melahirkan di bantal (adegan pembuka di Ailurofil) benar-benar
terjadi. Itu saja.
Yang lainnya rekaan dan hasil pengamatan terhadap kejadian di masyarakat. Terutama pada para remaja yang bingung akan kuliah di mana setamat dari SMA.
Yang lainnya rekaan dan hasil pengamatan terhadap kejadian di masyarakat. Terutama pada para remaja yang bingung akan kuliah di mana setamat dari SMA.
Tanya Jawab dan Curhat Kepenulisan
Dalam sesi tanya jawab,
seperti biasa, banyak yang curhat. Makanya tahun 2009 saya nulis buku berjudul 25 Curhat Calon Penulis Beken. Sering
menampung curhatan begini, sih.
Saya tulis beberapa poin
pertanyaan dan jawabannya, ya. Beberapa pertanyaan yang tidak saya tulis di
sini, insya Allah akan saya jadikan tulisan tersendiri.
Semoga berguna buat
Teman-teman yang memendam perasaan pertanyaan serupa.
Nulis cerita dulu baru
kasih judul atau buat judul dulu baru nulis? (Bernadette, SMAN
8 Depok).
Yang mudah saja dulu.
Artinya, nggak masalah mau judul dulu atau isi dulu. Yang penting, ada
pokok ide yang kita pegang supaya cerita
nggak melantur ke mana-mana.
Kalau nggak bisa menulis
tanpa judul, buat saja dulu sementara. Dalam perjalanan nanti, judul ini bisa
saja kita ubah.
Besar kemungkinan ketika menulis ceritanya, kita temukan judul lain yang lebih menarik, lebih cocok, lebih nendang.
Besar kemungkinan ketika menulis ceritanya, kita temukan judul lain yang lebih menarik, lebih cocok, lebih nendang.
Lebih lanjut tentang ide bisa dibaca di Ide Mesti Dicari, Bukan Ditunggu.
Gimana caranya supaya
naskah diterima penerbit? (Tasya)
Mengirim naskah ke
penerbit berarti siap menerima dua konsekuensinya: diterima atau ditolak. Tidak
mengirimkan naskah hanya punya satu konsekuensi: tidak akan pernah diterima.
Kita bisa memperkecil
risiko ditolak dengan mengenali penerbit yang dituju. Baca dulu buku-bukunya. Mereka
nerbitin buku apa? Kalau novel, jenis novel seperti apa?
Penerbit A dan B sama-sama
menerbitkan novel, tapi masing-masing punya aturan sendiri.
Penerbit Indiva, misalnya, tidak menerima naskah yang ada unsur peri, dewa-dewi, dan mistis.
Penerbit Mizan mempunyai batasan tersendiri tentang sejauh mana boleh ada kontak fisik antara cewek-cowok yang bukan muhrim.
Penerbit Indiva, misalnya, tidak menerima naskah yang ada unsur peri, dewa-dewi, dan mistis.
Penerbit Mizan mempunyai batasan tersendiri tentang sejauh mana boleh ada kontak fisik antara cewek-cowok yang bukan muhrim.
Tips berikutnya, pergilah
ke toko buku. Perhatikan buku seperti apa yang ada di rak best seller dan new arrival.
Lebih lanjut bisa dibaca di blogpost 7 Penyebab Naskah Ditolak.
Suka menulis tapi
sibuk dengan kegiatan sebagai pelajar. (siswi SMA 3 Depok)
Semua orang punya
kesibukan. Penulis pun banyak yang punya pekerjaan lain. Ada yang PNS, dokter, bankir,
dsb. Yang ibu rumah tangga dan 24 jam sibuk pun ada. Tapi mereka bisa menulis.
Tipsnya, kuatkan niat
untuk menulis. Kalau bisa meluangkan waktu untuk buka medsos berjam-jam,
mestinya bisa dong meluangkan waktu buat menulis.
Jangan terbebani dengan
pikiran tulisan harus selesai dalam sekali duduk. Menulislah meski hanya satu
halaman, hanya beberapa baris. Kalau konsisten, selesai juga kok.
Selanjutnya bisa baca Tips Menulis untuk mengintip gimana ngatur waktunya.
Tulisan di Wattpad
bisa jadi buku nggak? (Shafira. SMP 8 Depok)
Bisa. Novel Playboy’s Tale karya Jenny Thalia Faurine
itu awalnya di Wattpad, kemudian dilirik dan diterbitkan oleh Elex Media
Komputindo.
Editor penerbit-penerbit
besar seperti Elex dan Mizan punya akun, lho, di Wattpad. Mereka mengamati
tulisan mana yang bagus, yang pembacanya banyak, yang potensinya besar buat
dijadikan buku (yang laris manis).
Ada ide, tapi ketika
menulis bingung dengan konfliknya. (Mutia, SMA 8 Depok)
Bingung? Pegangan aja.
Hehe…. Maksud saya, buat outline atau
kerangka karangan sebagai pegangan.
Di outline itu, tuliskan poin-poin pentingnya. Dari nama tokohnya, sampai konfliknya nanti mau gimana. Kalau yang mau ditulis itu novel, ada baiknya membuat outline per bab juga.
Di outline itu, tuliskan poin-poin pentingnya. Dari nama tokohnya, sampai konfliknya nanti mau gimana. Kalau yang mau ditulis itu novel, ada baiknya membuat outline per bab juga.
Outline ini
tidak wajib. Tapi kalau sering mendadak bingung ketika nulis atau sering
terpaksa ninggalin nulis karena kesibukan lain, sebaiknya buat outline untuk pegangan.
Biar lebih mantap, baca juga Teknik Membuka Cerita.
Senang melihat antusiasme
remaja-remaja Depok ini. Semoga mereka tetap senang membaca sampai kapan pun. Dan
menulis? Menulislah. Keterampilan menulis akan menjadi nilai tambah, apa pun
bidang yang ditekuni.
Selesai acara lalu
ngobrol-ngbrol dengan Teh Ima dan Kang Hilman (wartawan), saya pamit pulang.
Di
kantor travel, saya sempat numpang ngecas hape dan…ternyata nggak masuk. Heu,
ini kabel ngadat juga gitu?
Lepas Ashar, saya kembali
ke Bandung. Begitu keluar dari kota Depok, baterai power bank mendadak kembali penuh.
Baterai hape yang tadinya lowbat, tiba-tiba naik jadi setengahnya. Kabel berfungsi lagi dengan baik dan sinyal internet langsung menguat.
Baterai hape yang tadinya lowbat, tiba-tiba naik jadi setengahnya. Kabel berfungsi lagi dengan baik dan sinyal internet langsung menguat.
Ahaha. Salam kompak aja,
deh, untuk apa pun kamu yang pengen kenalan 😎
Catatan: Late post banget, karena acara di Depok
ini tanggal 26 Desember 2016. Bisa saya tulis begini karena poin-poinnya tertulis
di buku catatan.😊
Salam,
Salam,
Tidak ada komentar
Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.