Salah satu hal yang sering dialami oleh wanita yang baru saja melahirkan adalah kesulitan dalam memproduksi ASI. Meskipun ada yang keluar, jumlahnya sangat sedikit.
Hal ini sebenarnya bisa diatasi, kok. Di antaranya adalah dengan mengonsumsi makanan bergizi dan banyak minum. Untuk cemilan, konsumsilah snack sehat bernutrisi. Jika dibutuhkan, boleh mengonsumsi suplemen yang bisa meningkatkan produksi ASI.
ASI dan Ibu Bekerja
Bagi
ibu yang bekerja kantoran, ada satu masalah lagi dalam memberi ASI untuk si
dedek bayi.
Kebanyakan
perusahaan hanya memberi cuti melahirkan selama tiga bulan. Sering, nih, yang
satu bulan habis duluan karena waktu melahirkan ternyata mundur dari HPL.
Saya
dulu begitu, tuh. Udah ambil cuti seminggu sebelum melahirkan, eeeh…. lahirnya
ternyata telat tiga minggu. Jadinya, tinggal ada sisa cuti dua bulan setelah
melahirkan.
Padahal,
masa ASI eksklusif itu kan enam bulan. Artinya, selama 6 bulan itu full ASI. Nggak pakai tambahan apa-apa.
Kalau sudah lewat 6 bulan, baru bisa diberi ASI plus MPASI secara bertahap.
Kalau
udah mesti balik kerja di kantor, gimana dong?
Tetap
bisa kok memberi ASI eksklusif dengan bantuan pompa
ASI. Banyak ibu bekerja yang memerah ASI dengan menggunakan pompa ASI ini.
Pompa
ASI ini sangat membantu dalam membuat
ASI perah untuk dimasukkan ke botol,
kemudian disimpan di freezer. Nantinya, ASI ini
diberikan pada si bayi ketika ibu sedang ngantor.
Keuntungan Menggunakan Pompa ASI
Dibandingkan
memerah ASI menggunakan tangan, banyak kelebihan yang ditawarkan oleh pompa ASI
ini. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Lebih higienis.
Faktanya, banyak ibu yang mengesampingkan kebersihan tangan ketika digunakan untuk memompa ASI. Akibatnya, terkadang ada bakteri ataupun jamur yang ikut masuk ke dalam ASI perah yang akan diberikan kepada buah hati.
Berbeda jika kita
menggunakan pompa ASI. Susu langsung masuk ke alat dan botol sehingga lebih terjaga kebersihannya.
2. Lebih mudah dan tidak capek.
Untuk meringankan kerja tangan kita, salah satu jenis pompa ASI yang ditawarkan di pasaran adalah pompa elektrik.
Pompa
ASI elektrik ini bekerja dengan baterai, sehingga kita tak perlu menggerakkan tangan ketika memompa.
Mudah banget, kan? Kita tak perlu capek-capek dan pegal memerah ASI dengan menggunakan tangan. Cukup dengan memegangnya dan menunggu selama beberapa menit.
Mudah banget, kan? Kita tak perlu capek-capek dan pegal memerah ASI dengan menggunakan tangan. Cukup dengan memegangnya dan menunggu selama beberapa menit.
Hasilnya jauh lebih efektif dan cepat karena alat ini memang sudah diseting untuk kebutuhan memompa.
Pompa ASI. |
3. Bentuknya ergonomis.
Hal
ini memungkinkan
ibu untuk menghasilkan
ASI secara jauh lebih cepat dibandingkan jika hanya mengandalkan tangan.
4. Bisa memerah ASI sambil melakukan aktivitas lainnya.
Keuntungan
lain yang bisa didapatkan jika menggunakan pompa ASI elektrik ini adalah kita bisa melakukannya kapan saja dan dalam kondisi apa saja. termasuk ketika tengah bekerja, menulis, atau memasak.
Kok
bisa? Bisa, dong. Soalnya, untuk menggunakan pompa ASI elektrik ini memang hanya membutuhkan satu tangan. Cukup tempelkan satu alat saja, maka ASI akan langsung keluar.
Tentu
saja, tetap pilih tempat yang tertutup untuk memompa ASI, ya, Bu. Meski memompa
ASI untuk tujuan mulia, aurat mah mesti tetap dijaga dari pandangan orang yang
tidak berhak.
Berikan ASI Untuk Si Kecil
Pompa
ASI manual atau elektrik sama-sama membantu, ya. Ibu bekerja juga tenang karena
bisa tetap memberikan ASI eksklusif, dilanjutkan dengan pemberian ASI hingga si
kecil berusia dua tahun. Pemberian ASI ini bagus untuk menjaga imunitas tubuh anak.
Pompa
ASI ini banyak di jual kok di toko online. Jenis dan harganya bermacam-macam. Pilih
aja yang paling sesuai dengan kebutuhan kita. Yang paling nyaman buat kita dan … dompet kita.
Hehe….
Nah,
selamat memberikan ASI untuk si dedek bayi, ya, Bu.
Ketika bunda punya anak pertama, sempat mencoba alat ini, hanya untuk membiasakannya agar terbiasa. Maksudnya bunda akan menghentikaan pemberian ASI pada usia anak bunda 5 bulan karena bunda harus kembali bekerja. Tapi di kantor tetap memompa ASI dan menyimpannya di kulkas menanti saat usai jam kantor. Memberkan ASI memang sesuatu banget.
BalasHapusSama, Bun. Waktu anak pertama saya juga pakai pompa asi, soalnya ada rencana ngantor lagi. Eeeh...ternyata malah resign karena nggak tega ninggalin bayi di rumah :D Ya udah, pompa asinya disimpan deh :D
Hapusuntuk harganya berapa mba? saya jadi pengen beli
BalasHapusBisa langsung klik link yang di atas itu, Mbak. Harganya beda-beda, tergantung merek dan fiturnya. Yang manual dengan yang pake batre juga beda. Semoga dapat yang cocok ya, Mbak :)
Hapus