Saya inget banget, awal-awal memakai jilbab tahun 1990-an, mencari baju muslimah masih lumayan sulit. Kalaupun ada, pilihan model dan warnanya sangat terbatas.
Baju gamis, tunik, blus, dan kerudung
yang dijual kebanyakan berwarna gelap. Bahannya pun cenderung kaku.
Eung… ada sih yang lebih berwarna dan lembut,
tapi untuk membelinya juga butuh lebih banyak uang berwarna-warni. Hehe….
Waktu itu, saya paling suka kalau ada
bazar Ramadhan. Senang cuci mata lihat baju-baju muslim yang dijual di sana.
Beli? Haha… kalau pas beasiswa cair plus honor nulis pun turun, bisa deh belanja-belanja dikit.
Beli? Haha… kalau pas beasiswa cair plus honor nulis pun turun, bisa deh belanja-belanja dikit.
Baju Gamis dan Baju Muslim Kini
Siapa sangka ya, memakai baju muslim yang
dulu dianggap aneh sekarang menjadi begitu lumrah. Di mana-mana terlihat
perempuan berbagai usia mengenakan baju muslim.
Kalau dulu, baju muslim hanya dikenakan
oleh perempuan yang sudah berjilbab dalam keseharian mereka.
Sekarang siapa pun bisa berpakaian muslim. Baik yang sehari-hari sudah berhijab maupun yang hanya berbusana muslim dalam kesempatan tertentu.
Sekarang siapa pun bisa berpakaian muslim. Baik yang sehari-hari sudah berhijab maupun yang hanya berbusana muslim dalam kesempatan tertentu.
Mencari busana muslim seperti baju gamis,
tunik, atau jilbab menjadi lebih mudah. Pilihan model, warna, dan bahannya pun
semakin beragam.
Jilbab instan yang dulu tampil sangat sederhana pun sekarang sudah semakin bervariasi. Salah satunya adalah jilbab instan untuk pipi tembem. Jilbab model ini jadi solusi banget untuk hijaber berwajah chubby.
Jilbab instan yang dulu tampil sangat sederhana pun sekarang sudah semakin bervariasi. Salah satunya adalah jilbab instan untuk pipi tembem. Jilbab model ini jadi solusi banget untuk hijaber berwajah chubby.
Enggan atau tak sempat ke luar masuk toko
untuk membeli baju muslim? Gampang. Tak terhitung pedagang besar dan kecil yang
menjual baju muslim secara online.
Baju gamis pun oke untuk dipakai ke acara-acara resmi atau resepsi. |
Tips Membeli Baju Gamis Secara Online
Sudah berencana untuk membeli baju gamis terbaru secara online? Simak dulu tips berikut ini, ya.
1. Pahami apa yang disebut baju gamis.
Pemahaman ini perlu agar tidak sesat di
jalan. Ada penjual, yang asal bajunya panjang semata kaki dan berlengan panjang
maka disebutnya gamis. Tak peduli baju itu ketat atau berbahan tipis. Yang
penting panjang.
Jika penjual tak paham, kita sebagai
konsumenlah yang mesti smart. Baju
gamis tidak sekadar panjang tetapi juga mesti menutupi bentuk tubuh (alias
tidak ketat) dan tidak tipis menerawang. Yang diterawang cukuplah uang kertas
saja.😀
2. Kenali ukuran tubuh.
Ketahui berapa tinggi badan, lingkar
dada, lingkar pinggang, dan panjang tangan.
Bisa diukur sendiri, kok, pakai meteran kain yang banyak dijual di toko
perlengkapan menjahit. Kemarin saya beli satu. Harganya cuma Rp 2.500.
Ini penting banget karena kita tidak bisa
mencoba lebih dulu baju yang akan dibeli.
3. Baca informasi yang diberikan oleh penjual.
Jangan terlalu mengandalkan ukuran S, M,
L, XL, atau XXL. Oke, baju gamis kesayangan kita yang ada di rumah berukuran M.
Tapi jika membeli baju gamis merek lain, ukuran M itu bisa berbeda. Bisa
kepanjangan, bisa kependekan, atau malah lebih kecil daripada yang biasa kita
pakai sehingga membentuk lekuk tubuh.
Biasanya penjual menyertakan keterangan
tentang panjang badan, lingkar dada, dan panjang tangan. Inilah gunanya kita
mengetahui ukuran badan kita ketika akan membeli baju secara online.
Tanpa memegang langsung bajunya dan
memantas-mantaskannya di badan, tanpa mencobanya dulu di kamar pas, kita bisa
mengira-ngira kesesuaian baju gamis idaman kita itu dengan postur tubuh kita.
4. Pengetahuan tentang jenis-jenis kain.
Biasanya, penjual baju online juga
mencantumkan keterangan mengenai jenis kain yang dipakai.
Untuk baju gamis, kain yang sering
digunakan antara lain baloteli dan wolfis (woolpeach).
Karakter kedua jenis kain ini berbeda. Baloteli lebih tebal dan kaku. Wolfis lebih ringan, lebih tipis, dan lebih jatuh tetapi tidak sampai membentuk tubuh.
Karakter kedua jenis kain ini berbeda. Baloteli lebih tebal dan kaku. Wolfis lebih ringan, lebih tipis, dan lebih jatuh tetapi tidak sampai membentuk tubuh.
Dengan mengetahui
karakter dasar kain ini, kita bisa memilih baju gamis yang sesuai kebutuhan.
5. Bertanyalah secara santun.
Ada yang kurang jelas pada baju gamis
yang kita incar? Jika memungkinkan, bertanyalah pada penjual. Tentang warna,
misalnya.
Sering warna yang tampak di layar ponsel/laptop berbeda dengan warna aslinya. Bisa lebih tua atau lebih cerah.
Sering warna yang tampak di layar ponsel/laptop berbeda dengan warna aslinya. Bisa lebih tua atau lebih cerah.
Saya pernah nih, sotoy langsung beli baju
gamis hitam tanpa tanya-tanya dulu. Ternyata ketika baju pesanan saya itu tiba,
warna hitamnya tidak pekat seperti yang saya perlukan. Yah, salah sendiri kagak
nanya! Ihiks.
Padu padan gamis dan batik. |
6. Pilih toko online tepercaya.
Ini penting. Berbelanjalah di toko online
yang dapat dipercaya. Kita transfer pembayaran, lalu barang segera dikirim.
Barang yang dikirim pun sesuai dengan yang kita pesan.
Saya sering iseng mengecek
komentar-komentar di toko online. Kalau sering ada keluhan penjual salah kirim
barang (misalnya beli gamis hijau, yang dikirim malah gamis merah), saya
pikir-pikir dulu, deh.
Selamat memilih baju gamis idaman dan fashion muslim untuk keluarga, ya.
Makin cantik, makin salihah.
Tidak ada komentar
Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.