Beberapa waktu lalu, media sosial sempat rame dengan status pamer. Jadi, waktu itu ada penulis beken yang menulis status tentang pamer.
Gara-gara status itu,
banyak yang merasa kebakaran jenggot meskipun aslinya tidak berjenggot. Hampir
semuanya tidak terima jika mereka disebut tukang pamer karena sering posting
foto di media sosial.
Yang sering posting foto
dengan pasangan … marah karena merasa disindir pamer kemesraan.
Yang sering posting foto
lagi makan-makan di kafe atau resto … langsung sewot, nggak terima dibilang
pamer lagi ngafe-ngafe.
Yang sering posting foto
lagi di masjid … merepet juga, nggak terima dibilang sedang pamer.
Yang sering posting foto
lagi jalan-jalan di berbagai destinasi wisata keren … jadi ketawa sinis,
menuduh sang penulis tersebut julid.
Lucu sih sebenarnya
melihat keriuhan itu. Kenapa juga mesti sewot dan merepet karena status
itu. Jangan-jangan … jadi sewot
begitu karena … memang benar? Hehe ….
Posting Foto di Media Sosial
Media sosial seperti
Instagram dan Facebook memang menjadi etalase bagi para penggunanya untuk
memajang foto-foto. Apalagi kalau foto-fotonya keren dan kualitas gambarnya
bening karena diambil menggunakan hp xiaomi.
Adakah yang tidak pernah
mengunggah satu foto pun di media sosial? Pasti semua pernah, dong. Apalagi di Facebook atau Instagram. Paling
beda-beda frekuensi sering aplodnya aja. Ada yang sehari tiga kali, ada yang sebulan cuma posting satu foto.
Untuk apa, sih mengunggah
foto di media sosial? Alasannya pasti
macam-macam. Misalnya:
2. Mempromosikan karya atau barang dagangan. Hari gini jualan nggak pake promosi … kapan lakunya?
3. Lagi jalan-jalan ke luar kota atau luar negeri. Daripada memori hape penuh, kirim aja dulu ke Facebook. Sekaligus untuk mengantisipasi kalau-kalau hape ngadat atau hilang.
Meski ngeselin, tapi hape hilang bisa dibeli lagi. Kenangan berupa foto-foto yang tersimpan di sana itu yang tak mungkin bisa digantikan. Kalaupun bisa kembali ke tempat yang sama dan berfoto-foto persis sama lagi, rasanya sudah tak mungkin sama.
foto: shutterstock.com |
4. Pengen berbagi kebahagiaan karena diterima di PTN, dapat promosi di kantor, sembuh dari sakit, menang lomba, dan sebagainya.
5. Ingin didoakan dan dikuatkan oleh teman-teman dunia maya.
6. Jarang-jarang bisa datang ke tempat yang difoto itu. Jadi, perlu bangetlah foto-foto buat kenang-kenangan. Entah kapan, kan, bisa ke sana lagi.
7. Ya ampuuun … jarang banget bisa ngumpul begini. Ini aja baru bisa ngumpul setelah berwacana selama lima tahun.
foto: shutterstock.com |
8. Pemandangannya indah banget. Sayang kalau fotonya nggak dibagikan.
9. Lagi nge-buzz suatu produk atau jasa.
10. Lagi keseeeel banget sama suatu keadaan. Misalnya lihat mobil parkir di trotoar atau motor berjalan melawan arus lalu lintas.
11. Ya memang lagi pengen pamer aja. Apelo, apelo!
12. ……………… (silakan lho kalau mau nambahin sendiri)
Tuh, ya. Ternyata ada
banyak alasan kenapa seseorang cekrek aplod alias posting foto di media sosial. Jangan salah, loh. Media sosial juga bisa jadi sumber penghasilan. Ini saya tulis dalam Media Sosial, Main-Main Dapat Duit.
Kalau niatnya bukan untuk
pamer, ya woles aja deh. Nggak usah sewot atau merepet.
Jalan-Jalan Mesti Foto-Foto
Lepas dari apakah nanti
akan diunggah ke media sosial atau disimpan saja, berfoto menjadi “wajib” dalam
sebuah acara jalan-jalan. Iyes, apalah artinya jalan-jalan tanpa foto-foto.
Sekarang enak, berfoto-foto
begitu bisa menggunakan kamera ponsel seperti hp xiaomi. Harga terjangkau,
kualitas foto bagus, dan bisa memotret sebanyak yang diinginkan.
Hp Xiaomi Redmi 5 dan Redmi 5A. |
Xiaomi Mi A1 dan Xiaomi Note 5A. |
Tidak seperti dulu ketika
memotret harus menggunakan kamera berisi rol film. Satu rol film hanya bisa
untuk 24 sampai 36 kali memotret.
Jadi wajar saja kalau
sekarang foto jalan-jalan bertebaran di media sosial.
Lepas dari memang ada yang semata-mata pengen pamer, foto-foto bagus dari tempat-tempat wisata itu bisalah buat kita cuci mata. Berharap suatu hari kita pun bisa berkunjung ke sana.
Lepas dari memang ada yang semata-mata pengen pamer, foto-foto bagus dari tempat-tempat wisata itu bisalah buat kita cuci mata. Berharap suatu hari kita pun bisa berkunjung ke sana.
Selain memotret, kita pasti sering merekam momen istimewa dengan kamera video di hp. Supaya hasilnya semakin bagus, bisa diedit pakai aplikasi edit video di hp yang mudah digunakan.
Salam,
Triani Retno A
tujuan sosmed apalg instagram kan emang buat pamer foto mba heheh..jd cocok lah kalau punya hp yang menunjang kualitas foto kece
BalasHapusApalagi di Instagram ya. Kualitas foto mesti kece! No burem-burem club.
Hapus