Kamu pedagang online atau setidaknya pernah jual beli online?
Pernah nggak mengalami kejadian chat lamaaa banget dengan calon pembeli untuk
urusan pengiriman paket dan ongkos kirim?
Selama 3,5 tahun jualan online, saya cukup sering mengalami
kejadian begini.
Kalau jualan online di marketplace sih nggak masalah. Urusan logistik
udah ditangani oleh marketplace. Calon pembeli tinggal milih mau pakai jasa
pengiriman apa. Nanti langsung keluar ongkos kirimnya.
Tapi lain ceritanya kalau berjualan online di luar
marketplace. Urusan kirim paket bisa panjang ceritanya.
Pengiriman Mau Pakai Ekspedisi Apa?
Di luar marketplace, pertanyaan “mau pakai ekspedisi apa”
sering banget saya lontarkan.
Sebagian pelanggan langsung menyebutkan ingin paketnya
dikirim pakai ekspedisi apa. Sebagian lagi minta dicarikan yang tarifnya paling
murah atau yang paling cepat.
Sekali dua kali ada juga yang punya permintaan
khusus, seperti:
“Teh, kiriman bisa sampai besok jam satu siang, kan?
Terserah mau pakai ekspedisi apa.”
Saya langsung mules. Iya, memang ada ekspedisi yang memberikan layanan sehari sampai atau malah sameday delivery. Tapi kalau hingga ke jam sampainya? Eheuheu…, saya nggak berani menjamin.
“Teh Eno, paketnya nanti dititipkan di satpam kompleks aja
ya. Ke satpam yang berkumis. Soalnya saya mendadak ke luar kota. Baru balik lusa. Kalau malam sih ada orang di rumah.”
Saya langsung menulis surat cinta di bungkus paket. “Pak, nanti paketnya tolong diserahkan ke satpam kompleks yang berkumis aja saja ya. Biar nanti malam satpam berkumis itu yang nganter ke rumah si Ibu. Terima kasih.” Duh Gusti, semoga babang satpam nggak tiba-tiba dapat ilham buat nyukur kumis sampai habis.
Belum lagi masalah berat paket. Saya sampai harus menghafal
berapa ratus gram toleransi berat di berbagai ekspedisi. Beda ekspedisi beda
toleransi.
Paket seberat 1,2 kg misalnya. Di Ekspedisi A masih masuk ke tarif 1
kg tapi di ekspedisi B berat 1,1 kg saja sudah masuk ke tarif 2 kg.
Kurang cermat nimbang barang berarti akan salah ngasih
ongkos kirim. Dan itu berarti saya yang tekor.
Untuk pengiriman paket berisi makanan lebih repot lagi
urusannya. Buku sih nggak akan meleleh atau basi kalau kelamaan di jalan. Nah
makanan?
Saya dulu sempat jualan makanan secara online juga. Bolu, cokelat, teh, dan cemilan lainnya juga. Malah sempat mau jualan frozen food juga.
Gara-garanya sih saya sering pamer di medsos kalau habis beli
makanan tertentu. Eh, trus malah ada yang pengin juga trus mesen ke saya. Rezeki nggak boleh ditolak,
kan?
Selama ini saya menyiasati dengan mengirimkan paket makanan
pada sore hari dengan menggunakan layanan sehari sampai.
Repotnya kalau hujan deras pada sore hari dan saya nggak bisa
jalan ke agen.
Mules lagi deh saya!
Paxel, Sameday Delivery
Dengan segala kerempongan dan kemulesan itu, saya tetap suka
berjualan online. Tapi tentu saja saya mau banget dong kalau ada solusi dari segala
kerempongan itu.
Hari Jumat 9 November 2018 lalu saya merasa dapat jalan
keluar. Hari itu saya ikut acara blogger gathering yang diadakan oleh Paxel,
sebuah ekspedisi pengiriman.
Paxel ini baru, ya?
Iya, baru. Baru dan membawa pembaruan.
Berdiri pada awal tahun 2018, Paxel dibidani oleh Djohari
Zein (mantan CEO JNE), Bryant Christanto, dan Zaldy Ilham Masita. Man behind
the screen-nya udah meyakinkan, nih.
Djohari Zein salah satu pendiri Paxel, sekaligus mantan CEO JNE. |
Kebaikan. Itu satu kata yang mengiang terus di benak saya
selama Pak Djo memperkenalkan Paxel dalam acara blogger gathering di Kafe Lo.Ka.Si,
Bandung.
“Kalau mau membuat bisnis, yang pertama kali harus diperhatikan adalah manfaatnya. Kalau tidak bermanfaat, lebih baik tidak usah,” tegas Pak Djo. “Mulailah sesuatu dengan kebaikan.”
Dengan prinsip seperti itulah Paxel didirikan. Ekspedisi
berwarna dominan ungu ini tidak hanya mengantarkan barang tetapi juga
mengantarkan nilai-nilai kebaikan.
Konkretnya, Paxel memberikan layanan pengiriman barang yang
berorientasi pada kepuasan pelanggan (customer’s satisfaction).
Andalan Paxel adalah layanan Sameday Delivery. Paket sampai
dalam waktu 8 jam.
Kalau barang dikirim maksimal pukul 13.00, barang bisa tiba
di tangan penerima pada hari yang sama. Jika dikirim selewat pukul 13.00,
barang akan sampai di tempat tujuan keesokan harinya.
Oh, di ekspedisi lain saya disarankan mengirim paket berisi
makanan pada sore hari untuk meminimalkan berbagai risiko. Dengan Paxel saya justru harus mengirim pada pagi hari supaya
paket bisa diterima sore harinya. Cool!
Sameday Delivery 8 jam ini pasti akan sangat membantu ibu-ibu
hamil yang sedang mengidam makanan tertentu di kota lain. Kirim-kirim frozen
food juga akan lebih gampang, nih. Jadi semangat deh untuk bisnis kuliner.
Gara-gara dapat hadiah payung cantik jadi bisa foto bareng Pak Alexander Zulkarnain (Brand Manager Happiness Hero) dan Bu Intan Saraswati (Chief Happiness Operations). Foto: Dedew |
Pengalaman Pakai Paxel Sameday Delivery
Keunggulan Paxel bukan cuma sameday delivery 8 jam ini, lho. Saya sudah langsung pakai jasa pengiriman Paxel. Dan inilah keunggulan lain dari Paxel yang saya dapatkan.
1. Instal aplikasi
Paxel di android bisa langsung dapat saldo Rp 100.000.
Jangan lupa, masukkan kode referal retnoteera. Saldo
ini langsung bisa digunakan untuk kirim-kirim paket.
Aplikasi Paxel di Google Play. |
2. Tarif flat sampai berat 10 kilogram.
Paxel “menghitung” barang bukan dari berat tetapi dari
ukurannya. Seriuuuus … ini membantu banget buat saya yang sering bimbang dengan berat
paket.
Untuk paket kecil dalam kota Bandung, mau beratnya 100 gram atau 10 kilogram, tarifnya flat Rp 18.000. Paket ukuran kecil dari Bandung ke Semarang
ongkirnya flat Rp 35.000.
Tarif paket flat untuk dalama kota Bandung.Untuk kota-kota lainnya bisa dicek di aplikasi Paxel. |
UPDATE Juli 2019:
Sekarang tarif Paxel flat sampai berat maksimal 5 kg. Besaran tarifnya bisa dicek di aplikasi Paxel.
3. Di aplikasi Paxel
saya bisa menentukan sendiri jam berapa paket akan diambil oleh
happiness hero (hero).
Hero ini adalah sebutan untuk kurir Paxel. Lebih tenang
jadinya. Saya jadi tahu hero akan pick up barang antara pukul 12 sampai 14 sesuai permintaan saya,
misalnya. Jadi, di luar jam tersebut saya bisa pergi atau tidur dulu.
Ekspedisi lain juga ada yang menyediakan layanan pick up
paket. Tapi saya tidak bisa menentukan sendiri jam berapa paket akan diambil. Sering
saya kirim pesan pagi, baru diambil sore hari. Jadinya seharian saya nggak bisa
ke mana-mana.
Atur sendiri waktu pick up paket. |
4. Di aplikasi Paxel saya juga bisa menentukan tanggal dan
jam berapa paket tiba di alamat tujuan.
Wow banget! Setahu saya belum ada ekspedisi lain yang
memberikan layanan seperti ini. Dan ini berguna banget untuk memenuhi permintaan pembeli agar barang
tiba di tangannya pada tanggal dan jam tertentu.
Meskipun Paxel memberikan layanan Sameday Delivery, kita bisa
kok mengatur agar paket kita sampai 2-5 hari kemudian.Kita yang mengatur, lho. Keren banget!
Seperti ketika saya mengirim paket di bawah ini. Karena penerima mengatakan tidak ada di rumah pada tanggal 11 November, paket saya atur supaya baru diantar oleh Paxel tanggal 12 November antara pukul 10.00 - 12.00.
Seperti ketika saya mengirim paket di bawah ini. Karena penerima mengatakan tidak ada di rumah pada tanggal 11 November, paket saya atur supaya baru diantar oleh Paxel tanggal 12 November antara pukul 10.00 - 12.00.
Untuk teman-teman yang menjalankan bisnis kuliner, tentu ini menjadi solusi, terutama untuk pengiriman ke luar kota.
5. Tracking mudah.
Di aplikasi Paxel saya bisa memantau keberadaan paket yang
saya kirimkan. Sudah sampai di mana dan siapa nama hero yang membawanya. Kalau
sudah sampai pun ada laporannya, real time. Lengkap dengan tanda tangan dan
foto penerima.
Jadi, menutup peluang bagi pembeli ngeyel yang bilang
barang belum sampai padahal sudah
diterima oleh orang rumahnya.
Ah, sedikit masukan untuk Paxel. Di aplikasi tertulis "Tkamu tangan". Itu replace massal dari kata "anda" ya? Akibatnya kata "tanda" ikut berubah jadi "tkamu".
Ah, sedikit masukan untuk Paxel. Di aplikasi tertulis "Tkamu tangan". Itu replace massal dari kata "anda" ya? Akibatnya kata "tanda" ikut berubah jadi "tkamu".
6. Setiap paket dlindungi oleh asuransi.
Setiap paket yang kita kirimkan melalui Paxel dilindungi asuransi hingga Rp 10 juta.
7. Layanan membungkus paket.
Nggak sempat atau malas membungkus paket? Paxel yang membungkuskan
dengan rapi. Untuk extra packaging (bubble wrap, kardus) ada biaya tambahan.
Tips Untuk Pengguna Paxel
Untuk mengirim barang dengan Paxel, kita harus memasukkan
alamat lengkap pengirim dan penerima di aplikasi.
Sayangnya, tidak semua alamat otomatis terdeteksi oleh aplikasi Paxel. Solusinya:
Sayangnya, tidak semua alamat otomatis terdeteksi oleh aplikasi Paxel. Solusinya:
- Pilih alamat terdekat yang terdeteksi dengan alamat tujuan, atau
- Masukkan nama kelurahan dan kode pos.
- Alamat (pengirim atau penerima) yang tidak terdeteksi itu diketik manual di kolom catatan.
Paxel, Menjawab Kebutuhan Kaum Urban
Saat ini Paxel baru ada di Jabodetabek, Bandung, Solo,
Yogyakarta, dan Semarang. Direncanakan pada tahun 2019 Paxel akan ada di 20
kota lainnya.
Paxel ada untuk menjawab kebutuhan kaum urban yang selalu
bergerak, dinamis, dan berinteraksi. Bukan hanya kebutuhan hari ini, tetapi
juga mengantisipasi kebutuhan di masa yang akan datang.
Segera instal aplikasi Paxel di smartphone kamu, ya.
Masukkan kode referal retnoteera dan
langsung dapatkan saldo sebesar Rp 100.000.
Kemasan Paxel. |
Salam,
Triani Retno A
Penulis,
Editor, Blogger
Cepat dan mudah tanpa harus keluar rumah
BalasHapusBener banget, Bang.
HapusKeren ya, Mbak Eno.
BalasHapusCocok nih, saya yang suka kirim sambal goreng ati ke adik saya di Depok.
Sekarang jadi semakin banyak pilihan untuk mengirimkan paket
BalasHapusBetul, Kak. Tinggal pilih mana yang paling sesuai dengan kebutuhan :)
HapusUntuk Pulau Sumatera sudah bisa belom mba?
BalasHapusSumatra belum, Kak. Tapi rencana ke depannya sih bakal menjangkau lebih banyak kota. Semoga termasuk Sumatra ya.
HapusNgakak sampai mules ada yg titip ke satpan berkumis gitu ya bodor
BalasHapusSoalnya dia jarang di rumah, sih. Daripada kurirnya bingung karena rumah yang dituju kosong kan.
HapusNah, yang flat ginii ako sukaaa..
BalasHapuspas banget di kantong yaa.
Btw ngomongin bolu, coklet, cemilan jadi lapeer.
Boleh atuh ikirim laah pake paxel hahaa
keren ya teh ngirim pake paxel nyampenya cepet banget !!
BalasHapuspaxel emang juara yaa teeh :) mantul !
BalasHapusIya, Nur. Aku juga pakai Paxel ini buat olshopku.
HapusIya teh ih suka tekor gitu kalau lebih dari sekilo diitungnya jadi 2 kilo. Hihihi. Di paxel mah enak ya tarifnya flat. Maksimalnya 10 kg, jadi kalau mau ngirim enggak kahawatir xixixi. Walah ku baru ngeuh jadi Tkamu itu tanda tangannya hehehe. Teh Eno jeli sekali.
BalasHapusPer tahun 2019 udah berubah Gilang. Maksimal jadi 5 kg. Tapi itu juga udah bermanfaat banget kalo buatku.
HapusSaya sedih... Paxel belum nyampai ke Cikarang. Semoga tahun depan lebih luas lagi ya jangkauan layanannya. Kemarin nyoba ngirim harus ke Bekasi Kota dulu, tapi memang cepat sampainya. T.O.P deh..
BalasHapusIya, mesti Bekasi kotanya.
HapusMakasih byk ya mba, terbantu bgt sama artikel ini, lagi bingung cari ekspedisi apa buat kirim stroller ke jogja, eh liat tulisan ini, langsung donlot ah😆
BalasHapusSama-sama, Mbak. Semoga bisa buat ngirim stroller ya, karena Paxel kan pakai ukuran volume :)
Hapuspaxel kirim tanaman bisa ga ya?
BalasHapusSetahuku sih nggak bisa. Tapi buat pastinya coba tanya ke CS-nya 0811-8106-677 atau 0856-5902-0302, atau ke Instagram Paxel.
Hapuskalau di bekasi alamatnya dimana ya gan?
BalasHapusPaxel nggak punya counter seperti eksepedisi lain, Kak. Kalau mau pakai jasa Paxel, mesti lewat aplikasi.
HapusBaru mau nyoba nih Paxel. Temen-temen ya rekomen sih, lebih murah daripada ekspedisi sebelah...
BalasHapusMahal atau murah sih relatif, Bu. Kalau untuk ngirim paket 3-5 kg terasa banget murahnya :)
Hapus