Orang Indonesia itu suka makan daging uayam. Simpelnya sih karena daging ayam ini mudah didapat, mengolahnya gampang, dan relatif lebih aman untuk kesehatan (orang lebih sering alergi seafood daripada alergi ayam).
Usaha kuliner yang menjagokan olahan daging ayam sebagai menu utama ini menjamur di mana-mana. Salah satunya adalah Ayam Geprek Pangeran,favorit saya sekeluarga.
Usaha kuliner yang menjagokan olahan daging ayam sebagai menu utama ini menjamur di mana-mana. Salah satunya adalah Ayam Geprek Pangeran,favorit saya sekeluarga.
Ayam Geprek Bandung yang Ngehits
Ada banyak gerai ayam geprek di Bandung, kota saya. Dari
yang bercabang-cabang sampai yang jualan di teras rumah aja.
Saya pernah nyoba ayam geprek Bandung di beberapa tempat.
Sejauh ini, yang jadi favorit saya adalah Ayam Geprek Pangeran. Kalau malas jalan, pesan secara online aja. Tapi… kalau
dateng langsung ke gerainya ada nilai plusnya.
Rupa si Ayam Geprek
Ayam geprek ini sebenernya adalah ayam tepung yang digoreng krispi
kemudian digeprek di ulekan batu.
Ayam goreng krispi yang tadinya rapi pun jadi agak-agak
berantakan setelah digeprek. Tolong pastikan hatimu nggak ikut berantakan, ya.
Tentang rupa ayam geprek ini, beberapa waktu lalu sempat rame
komplain seseorang yang memesan ayam geprek secara online. Emh … maksud saya,
yang online itu mesennya. Bukan ngegepreknya. Atuh gimanalah ngegeprek secara
online mah.
Ketika pesanannya datang, dia marah-marah. “Bang, ini kenapa
ayam krispinya hancur begini? Ini seperti udah bekas dimakan sama orang lain!”
Sssst… jangan ketawa! Dia kan nggak tau kalau tampilan ayam geprek
itu ya begitu. Saya juga tadinya nggak tau, kok.
Ayam Geprek Pangeran
Saya beberapa kali beli Ayam Geprek Pangeran ini lewat
aplikasi online. Karena enak dan puas dengan layanannya yang cepet, saya
memutuskan mesti makan langsung di gerainya.
Jadi, siang itu saya dan si bungsu meluncur ke Ayam Geprek
Pangeran di Cipadung.
Si sulung nggak ikut karena hari sekolah (si bungsu ketika
itu baru selesai UN SD dan udah mulai libur).
Ini dia tempatnya. Pas di sebelah Transmart dan berseberangan
jalan dengan Borma. Nggak jauh dari sini juga ada Saung Legit
yang pernah saya review (jus buhunnya enak loh di Saung Legit itu).
Gerai di Cipadung, Bandung. |
Cukup ramai di sana ketika kami datang. Ada babang-babang
online di meja-meja di teras. Ada anak-anak TK dan ibu guru mereka yang sedang
mengantre.
Di Ayam Geprek Pangeran ini kita mengambil sendiri nasi,
ayam, dan lauk lainnya. Lauk lainnya ini ada terong goreng, kol goreng, jamur krispi,
telur dadar, serta tahu dan tempe goreng.
Karena sedang diet low carbo untuk kesehatan, saya hanya
mengambil sedikit nasi (kira-kita 1 sendok makan), ayam, dan dua potong terong
goreng.
Nasinya dikit aja. Tepung ayamnya kan udah karbo juga. |
Setelah mengambil makanan, sampai deh di kasir. Sambil nunggu
giliran digeprek, kasir nanya mau pakai sambal apa level berapa.
Karena udah beberapa kali pesan online, kami sudah punya sambal
favorit. Si adek pesan sambal terasi level 3, saya pesan sambal daun jeruk
level 1. Kadar pedas saya memang imut-imut.
Dan … terjawablah pertanyaan saya tentang cepatnya makanan
ini sampai kalau dipesan secara online.
Teteh kasir, serta teteh dan akang yang ngegeprek dan ngulek
sambel tuh asli kerjanya fokus dan cepat. Nggak pake rumpi-rumpi dan bengong
dulu. Mantul!
Selain itu, pesanan online dan offline dilayani di meja dan kasir terpisah. Jadi, kita nggak perlu ngantre bareng babang-babang online. Makanya bisa cepet.
Ayam krispi saya sedang digeprek dan disambelin. |
Rasa Mantul si Ayam Geprek Bandung
Yang bikin saya suka dengan Ayam Geprek Pangeran ini adalah daging
ayamnya terasa fresh. Matangnya sampai ke dalam tapi tetap empuk dan renyah.
Penting nih. Soalnya di tempat lain saya sering dapet ayam
goreng yang garing dan renyah di luar tapi masih ada merah-merah darah di dalamnya.
Sambal yang tersedia di sini beragam. Ada sambal matah, sambal
terasi, sambal cikur, sambal korek, sambal buto ijo, sambal teri, dan sambal
daun jeruk. Level kepedasannya dari 1 sampai 5. Harga sambal ini Rp 3.000 per
porsi. Terong, tempe, dan tahu juga Rp 3.000 per potong.
Oya, selain menu yang kami pesan, di sini juga ada dim sum (Rp 13.000 per porsi).
Sayangnya pas saya ke sana, stoknya lagi abis.
Gratis di Ayam Geprek Pangeran
Nah, ini nilai plus yang didapat kalau makan langsung di
gerai ayam geprek Bandung ini. Ada yang gratis-gratisnya.
- Teh tawar gratis sepuasnya. Bisa tambah es batu, masih gratis.
- Lalap (kol, timun, kemangi) gratis sepuasnya.
- Nasi putih bebas ambil sendiri segimana.
Buat anak kos yang pengen makan enak dan kenyang tapi tetap
hemat, ini bisa jadi alternatif selain beli nasi bungkus di warung padang.
Nasi sebagai teman si ayam geprek bebas kita ambil sendiri. Bagi saya itu menjadi hal
yang menyenangkan.
Dua hari sebelumnya saya batal makan ayam penyet di sebuah
tempat di kawasan Antapani, Bandung. Gara-garanya, saya nggak boleh pesan ayam
dan tahu tempe aja tanpa nasi.
Sudah saya bilang kalau saya nggak makan nasi karena sedang
diet low carbo. Tapi dengan judes tetep aja dibilang nggak boleh. Saya bilang
akan bayar seharga kalau pakai nasi pun tetap nggak boleh.
Mungkin nggak percaya ya saya lagi diet karena saya nggak ada
kelebihan berat badan. Tapi diet bukan hanya untuk menurunkan berat badan loh.
Karena nggak boleh, ya udahlah. Nggak jadi pesen aja.
Di Ayam Geprek Pangeran ini nggak ada kejadian begitu. Saya
ambil nasi cuma seukuran 1 sendok makan atau nggak pakai nasi pun bebas-bebas
aja.
Mushala di Ayam Geprek Pangeran, Cipadung. |
Nah, kalau mau ke sana, ini alamatnya:
Ayam Geprek Pangeran
Jl. A. H. Nasution No. 73
Cipadung, Cibiru, Bandung
40614
Kalau habis makan ayam geprek trus pengen ngopi-ngopi santai, bisa bergeser sekitar 2 kilometer ke Kopi Pabrik Sukahati di dekat Ubertos.
Gerai lainnya ada di mana? Coba deh cek di bawah ini. Apa ada gerai Ayam Geprek Pangeran terdekat dari tempatmu?
- Jl. Terusan Jakarta No.319, Antapani Wetan, Kec. Antapani, Kota Bandung, Jawa Barat 40291
- Jl. A. Yani No.925, Cicaheum, Kec. Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat 40282
- Jl. Venus Raya, Manjahlega, Kec. Rancasari, Kota Bandung, Jawa Barat 40286
- Jl. Ibrahim Adjie No.404, RT.03/RW.08, Binong, Kec. Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat 40275
- Jl. Brigadir Jend. Katamso No.37, Cihaur Geulis, Kec. Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat 40123
- Jl. Ciliwung No.2, Cihapit, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40114
- Jl. Raya Tagog Cinunuk No.24, RT.001/RW.003, Cimekar, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40623
- Jl. Terusan Buah Batu No.251A, Cipagalo, Kec. Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40287
- Jl. Ir. H. Djuanda, Simpang No.185, Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40135
- Jl. Braga No.34, Braga, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat 40111
- Jl. Moh. Toha No.173, Cigereleng, Kec. Regol, Kota Bandung, Jawa Barat 40253
- Jl. Gegerkalong Hilir No.106a, Sukarasa, Kec. Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat 40152
- Jl. Perintis No.13-15, Sarijadi, Kec. Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat 40151
- Jl. Taman Kopo Indah 1, Sayati, Kec. Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40228
- Jl. Jend. H. Amir Machmud No.279, Cigugur Tengah, Kec. Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat 40522
- Jl. Raya Bandung - Garut, ByPass, Kec. Rancaekek, Kota Bandung, Jawa Barat 40394
- Jl. Bojong Raya No.93B, Caringin, Kec. Bandung Kulon, Jawa, Barat, Kota Bandung, Jawa Barat 40212
Salam,
Triani Retno A
Penulis buku anak
Penulis novel
Editor Indonesia
Blogger Indonesia
Blogger
Bandung
mantul banget, paling suka ayam geprek
BalasHapusMantep ya rasanya :)
Hapus