Pondok Pesantren
Potensi pondok pesantren untuk mengembangkan
perekonomian umat sangat luar biasa. Jawa Barat aja nih, misalnya, punya sekitar 9.000 pesantren.
Sayangnya, dari jumlah sebanyak itu, sebagian besar masih belum
mandiri secara ekonomi. Belum bisa membiayai kebutuhan operasional sendiri.
Belum bisa menyediakan kebutuhan sarana dan prasarana sendiri.
Trus dananya dari mana? Ya dari pemerintah, dari orangtua
santri, dan dari sumbangan-sumbangan.
Untuk mengembangkan pesantren itu, Gubernur dan Wakil
Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023 mencanangkan program One Pesantren One
Product (OPOP).
One Pesantren One Product (OPOP)
Kita kenalan dulu dengan program baru ini, ya. OPOP (awas,
jangan salah nyebut merek ponsel yes!) ini merupakan salah 1 dari 17 program
unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat yang disebut dengan Pesantren
Juara.
17 Program Pesantren Juara. |
Dalam jangka pendek OPOP bertujuan menciptakan pesantren
unggulan di Jawa Barat di bidang bisnis dan kemandirian ekonomi.
Untuk jangka panjangnya, diharapkan masyarakat Jawa Barat
bisa merasakan kemajuan dan kemandirian ekonomi dari pesantren.
OPOP pertama dimulai akhir Desember 2018. Ketika pendaftaran
secara online ditutup pada tanggal 30 April 2019, terdaftar 1.565 pesantren
se-Jawa Barat.
Ada
dua tipe pondok pesantren yang mengikuti kegiatan One Pesantren One Product
ini.
- Scale up, yaitu yang sudah memiliki produk sendiri.
- Start up, yaitu yang baru memiliki ide bisnis tetapi belum memiliki produk.
Dari 1.565 pendaftar tersebut, sejumlah 1.074 pondok pesantren
lolos Audisi Tahap 1.
Pada hari Selasa, 3 September 2019, bertempat di Hotel Trans
Luxury Bandung, pesantren-pesantren yang lolos audisi ini mendapat hadiah dari
Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil UPTD
Pendidikan dan Pelatihan Perkoperasian dan Wirausaha Provinsi Jawa Barat.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyerahkan hadiah secara simbolis. (Foto: OPOP Jabar) |
Hadiahnya bukan berupa mobil atau motor, melainkan:
- Temu bisnis.
- Pelatihan dan pemagangan.
- Bantuan penguatan modal usaha.
- Pendampingan usaha.
- Promosi produk (pameran, dan lain-lain).
Mantap
banget tuh hadiahnya! Semuanya bermanfaat untuk pengembangan bisnis pesantren.
Nantinya, 1.074 peserta ini akan mengikuti Audisi Tahap 2
untuk menjaring 108 pondok pesantren terbaik. Kemudian diseleksi lagi hingga
didapatkan 10 pondok pesantren dengan produk terbaik.
Selain
penyerahan hadiah secara simbolis, pada kesempatan tersebut juga dilakukan
penandatanganan nota kesepakatan (MoU) antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat,
perusahaan, dan pondok pesantren.
Penandatanganan MoU OPOP Jabar 2019. (Foto: OPOP Jabar) |
Produk Pesantren Juara
Penasaran
dengan produk dari pondok-pondok pesantren yang lolos Audisi Tahap 1 itu?
Berikut
ini beberapa produk yang saya foto di Hotel Trans Luxury. Ketika
saya foto itu, kebanyakan produk hanya dipajang di meja, dilengkapi dengan nama
pondok pesantren dan nomor telepon.
Orang-orangnya?
Ada di ruang Trans Convention Center (TCC). Siap-siap mengikuti acara bersama
Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat.
Kerajinan lidi dari Ponpes Miftahul Munawaroh Ciamis. |
Saya
sendiri pun nggak bisa lama-lama mengamati produk-produk itu karena mesti masuk
ke TCC juga.
Padahal,
tertarik banget dengan beberapa produk, seperti ecobrick dan kopi. Pengen
nanya-nanya tapi orangnya nggak tau di mana.
Fillos Coffee, dari Ponpes Nailul Kirom, Bandung. |
Ya
siapa tau kan nantinya saya bisa menjual barang-barang produk pesantren ini di
lapak online saya.
Tentang
ecobrick … satu-dua bulan belakangan ini sering melintas di media sosial saya.
Jadi, ecobrick ini dibuat dari botol plastik bekas yang diisi dengan plastik-plastik bekas sampai padat. Jadilah botol plastik ini sebagai bahan bangunan (bata ramah lingkungan) atau untuk membuat furnitur.
Kursi ecobrick dari Ponpes Hubbul Wildan, Garut. |
Jadi, ecobrick ini dibuat dari botol plastik bekas yang diisi dengan plastik-plastik bekas sampai padat. Jadilah botol plastik ini sebagai bahan bangunan (bata ramah lingkungan) atau untuk membuat furnitur.
Ecobrick
ini menjadi salah satu solusi untuk mengurangi sampah plastik. Hasilnya juga
terlihat artistik.
Kesempatan Buat Pesantren Lainnya
Bagaimana
dengan pondok-pondok pesantren yang belum ikut atau belum lolos audisi tahun
ini?
Ikut
tahun depan!
Pemerintah
Provinsi Jawa Barat menargetkan 1.000 pondok pesantren mengikuti OPOP setiap
tahunnya.
Dalam
lima tahun masa jabatan Gubernur dan
Wakil Gubernur Jawa Barat yang sekarang, berarti ada 5.000 pesantren.
Semoga
program ini berkelanjutan. Dengan begitu, semua pondok pesantren yang ada di
Jawa Barat terpacu untuk berkembang dan mandiri secara ekonomi.
Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat beserta perwakilan peserta OPOP 2019. (Foto: OPOP Jabar) |
Seputar aktivitas soaial ekonomi masyarakat Bandung bisa juga dibaca di blogpost saya:
Salam,
Triani Retno A
Tidak ada komentar
Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.