EncyKoffee. Pikiranku langsung tertuju pada dua kata yang
disatukan. Encyclopedia dan Koffee.
Apa hubungannya? Kenapa
tempat ngopi di Bandung ini namanya berbau-bau buku?
Ternyata hubungannya baikkkk banget. Nggak kayak hubungan
sama mantan yang diwarnai blokir-blokiran.
Oya, ada buku keren tentang kopi nih. Saya resensikan di Usaha Kedai Kopi Memahami Seluk-Beluknya. Penikmat kopi juga perlu baca biar makin smart.
Library Cafe Bandung
Ada banyak alasan kenapa ke coffee shop. Apalagi, setiap coffee shop biasanya memiliki kekhasan masing-masing. Seperti EncyKoffee ini.
EncyKoffee adalah sebuah tempat ngopi yang memadukan coffee shop dengan taman bacaan. Yaelah!
Ke mana aja aku selama ini?
Sebagai library café, EncyKoffee ini istimewa. Taman bacaan yang menyatu dengan EncyKoffee ini bukan sembarangan, melainkan taman bacaan legendaris di Bandung. Taman Bacaan Hendra.
Taman Bacaan Hendra (selanjutnya kutulis TB Hendra, ya) ini
didirikan oleh pasangan suami istri Edi Huwae dan Juliana pada tahun 1967. “Hendra”
sendiri adalah nama putra sulung mereka.
Ketika tak terhitung lagi banyaknya taman bacaan yang mati,
TB Hendra tetap eksis.
Taman Bacaan Hendra yang kini menjadi library cafe. |
Menyebut “TB Hendra” adalah membuka kenangan manis masa lalu.
Menyusuri nostalgia.
TB Hendra sekarang berada di tangan generasi ketiga. Derian,
anak sulung Hendra, yang mengelola warung kopi alias coffee shop bernama EncyKoffee. Pemuda 25 tahun ini sekaligus menjadi barista.
Coffee Shop Bandung yang Hommy
Sebenarnya kawasan Cihapit tempat EncyKoffee ini berada tak
asing bagiku. Sampai tiga-empat tahun lalu aku suka berburu buku bekas jadul di
Cihapit.
Di dekat persimpangan Jalan Riau – Cihapit ada sebuah kios
kecil yang penuh sesak dengan buku. Di sanalah aku sering mencari harta karun.
Tapi ketika aku sering ke Cihapit itu,
EncyKoffee memang belum ada. Di sana cuma ada plang kayu kecil beruliskan “TB Hendra”.
Tahun 2020 ini usia EncyKoffee baru menginjak usia ketiga. Kafe buku ini dibuka tahun 2017, ketika
TB Hendra berusia 50 tahun. Lokasinya memanfaatkan teras dan halaman rumah yang
cukup luas.
EncyKoffee Bandung. |
Kalau kita ke warung kopi ini, kita akan
disambut oleh EncyKoffee di teras. Melangkah masuk dari teras, kita akan tiba
sebuah ruangan berisi 75.000 buku.
Nuansa hommy alias seperti di rumah sendiri sangat terasa di
sini. Bedanya, kalau selesai makan minum kita nggak perlu nyuci gelas dan
piring sendiri. Hehe….
Es Kopi Susu
Rumahan ala EncyKoffee
Tak banyak racikan kopi yang tersedia di daftar menu. Namun, semua menu kopi yang ada terlihat aman. Tak ada yang
mengandung rhum, baik ori maupun artifisial. Bagiku itu menjadi poin penting.
Lalu, apa menu andalan coffee shop Bandung yang satu ini?
Untuk minuman, andalan EncyKoffee adalah Es
Kopi Susu Rumahan. Selain itu, ada juga Es Kopi Susu Butiran Debu dan Es Kopi
Susu Gundukan Salju.
Nggak suka kopi? Tenang! Meskipun namanya jelas-jelas
mengusung kopi, EncyKoffee juga menyediakan minuman selain kopi, kok.
Ada milkshake, matcha, juga susu regal (nggak pake rhum).
Wuiiih… susu regal itu menu klasik yang diangkat lagi jadi menu kopi kekinian.
Karena aku pencinta kopi dan bukan penikmat susu, jelas dong
aku milih minum kopi. Pilihanku adalah Es Kopi Susu Gundukan Salju.
Kenapa bukan Es Kopi Susu Rumahan?
Hahahah…. aku udah nyobain yang ini. Enak. Kopinya terasa,
krimernya juga terasa. Manisnya?
Es kopi susu rumahan ala EncyKoffee. |
Nah ini dia. EncyKoffee ternyata menerapkan low sugar. Pake
gula sih, tapi rasa manisnya nggak dominan. Nggak sampai mengganggu rasa
kopinya. Suka banget deh!
Tapi kalau kalian suka minuman yang manis, bisa kok request
khusus. Ntar gulanya ditambahin.
Es Kopi Susu Gundukan Salju
“Kang, jangan pakai cup plastik ya. Aku mau pakai gelas aja.
Biar nggak nambah-nambahin sampah plastik. Lagian pakai gelas lebih bagus kalau
difoto.”
Derian tersenyum-senyum. Belakangan aku baru tau kalau
lulusan Teknik Elektro Uiversitas Telkom ini punya hobi fotografi. “Kita di
sini memang pakai gelas, kok. Cup plastik cuma
untuk yang take away,” jelasnya.
Nggak cuma itu. Ternyata tempat ngopi yang satu ini juga nggak menyediakan sedotan untuk minuman di gelas.
“Biar nggak nambah sampah plastik,” kata Derian kalem.
Derian, sarjana Teknik Elektro yang jago meracik minuman :) |
Yeay! Suka nih. Kalau ke coffee shop lain, seperti Janji Kopi atau The Kopi, aku juga minta pakai gelas.
Tapi ada aja kan
yang selalu pakai gelas plastik
bertuliskan nama coffee shop. Jujurly, aku sering merasa bersalah kalau pakai
gelas plastik sekali pakai gitu.
Balik ke minumannya, nih. Es Kopi Susu Gundukan Salju
(Rp19.000) dan Es Kopi Susu Butiran Debu (Rp15.000) pada dasarnya adalah Es
Kopi Susu Rumahan (Rp 15.000).
Bedanya, pada Es Kopi Susu Gundukan Salju ada tambahan satu
skup es krim vanila. Sedangkan pada Es Kopi Susu Butiran Debu ada taburan
cokelat bubuk.
Setelah minuman pesananku selesai diracik oleh Derian, aku
nggak langsung minum. Malah nyari buku dulu. Hehe….
Es kopi susu gundukan salju. |
Yang pertama, buku dongeng Merpati Putih karya Enid
Blyton. Yang satu lagi buku dongeng Klaus Kecil dan Klaus Besar karya
H.C Andersen.
Kembali ke meja, es krim vanila pada Es Kopi Susu Gundukan
Salju ini sudah mulai mencair. Tapi ternyata justru di situ nikmatnya!
Es Kopi Susu Gundukan Salju ini jadi terasa creamy segar. Dan
plusnya, meski ditambah es krim, rasa manisnya tetap low seperti Es Kopi Susu
Rumahan yang pertama kucoba.
Mungkin gula pada racikan awalnya dikurangi, ya. Jadi pas
ditambahi es krim vanila manisnya tetap gitu aja. Malah jadi makin enak tanpa
kemanisan.
Bitterballen, Camilan Klasik di EncyKoffee
Tentu, tempat
ngopi di Bandung ini nggak cuma menyediakan minuman. Laper? Bisa pesen makanan kok di sini.
Mau makan berat? Ada nasi goreng rempah dan nasi bakar. Mi dan
roti bakar juga ada. Mau cemal-cemil aja? Bisaaa. Aku juga cuma pengin ngemil
kok. Jadi, aku pesan bitterballen (Rp 17.500).
Kenapa bitterballen?
Simpel aja. Aku kan nanya dulu, makanan andalannya apa.
Dijawab, bitterballen. Ya udah aku pesan itu. Hehe….
Nggak, ding. Ada alasan lain. Camilan vintage ini
asal-usulnya dari Belanda. Nah, Oma Juliana kan masih berdarah Belanda.
Aku penasaran dong dengan bitterballennya. Kalaupun bukan
buatan Oma Juliana, pasti sudah melewati quality control.
Nah, ini bitterballen pesananku. Satu porsi berisi empat
potong bitterballen. Dihidangkan dengan saus tomat dan sambal.
Bitterbalen. |
Ternyata ini bitterballen makaroni. Sejak masih di
penggorengan tadi sudah tercium aromanya yang semriwing.
Dari dekat aroma harumnya makin menjadi. Apalagi ketika
bitterbalen berselimut tepung panir ini dibelah. Harum margarin, susu, dan keju langsung menyeruak mengelitik penciuman.
Emang bitterballennya besar ya? Kok perlu dibelah?
Ahahah… kecil atuhlah. Diameternya paling cuma 2 sentimeter.
Kalau yang besar mah namanya bola.
Kalau langsung hap diemplok kan nggak keliatan dalemnya
gimana. Nggak bisa menghidu aromanya dulu.
Puas banget karena ternyata rasa bitterballen ini tak
mengkhianati aromanya. Nggak seperti mantan yang… ah, sudahlah.
Bitterballen di EncyKoffee ini terasa gurih yang lezat.
Tekstur makaroninya lembut. Sayangnya, kenapa satu porsi isinya cuma empaaat? Hihi….
Bitterballen di di EncyKoffee. |
Alamat EncyKoffee
EncyKoffee beralamat di Jl. Sabang No. 28 Bandung. Masih di
kawasan Jalan Riau yang merupakan salah satu “surga” belanja pakaian distro.
Beberapa meter dari EncyKoffee ini ada Pasar Cihapit. Pasar tradisional yang tampil resik, cantik, dan instagramable.
Kalau habis belanja-belanji di kawasan
Jalan Riau atau Cihapit lalu nyari coffee shop terdekat, bisa banget mampir di EncyKoffee ini.
Jam Buka EncyKoffee
Senin –
Jumat jam 10.00 – 21.30.
Sabtu jam
10.00 – 22.00
Minggu jam
15.30 – 21.30
Kata Derian, ke depannya tempat ngopi di Bandung ini akan buka lebih pagi. Nah, segera agendakan untuk ke EncyKoffee, ya.
Oya, masih tentang kopi silakan mampir ke tulisanku berikut ini ya:
Oya, masih tentang kopi silakan mampir ke tulisanku berikut ini ya:
Salam,
Triani Retno A
Penulis buku anak
Penulis novel
Editor Indonesia
Blogger Indonesia
Blogger Bandung
Wah jadi pingin ke EncyKoffee, kabita ngopi sambil baca Buku lawas
BalasHapusDuuuh, kenapa promonya Februaryyy?
BalasHapusAKu blum ada jadwal ke Bandung lagi nih, Teh.
Semoga next time daku bisa cobain es kopi salju yg uwuwuwuuw itu
Mupeeenggg
Baca ini sambil ngebayangin nyeruput kopi andalan suguhan Encykoffee sambil mbaca-mbaca. Kayaknya bakal betah lama2.
BalasHapusMungkin kalau nongkrong di sini, pengganti mantan bisa segera bertemu #eh.
Wah ini paduan yg pas ya.
BalasHapusBuku dan kopi, apalagi di bandung...
Duhh pasti enak buat menghabiskan waktu
75.000 buku dan kopi, tambah bitterballen yang yummy. Sepertinya aku bakalan betah dan akan ke sini lagi dan lagi.
BalasHapusApalgi harganya bikin kantong enggak bolong
Teh Eno ini di mana? Seberangnya toko Tidar bukan? Dulu ada Mie Jawanya kah? Perlu nih nyambangi ke sini. Apalagi deket Cihapit sih, ada toko Cihapit segala ada. Habis belanja, trus ngupi. Siiip...
BalasHapusDeketan sama Pasar Cihapit, Bu Hani.
HapusKalo dari persimpangan Jl. Riau - Jl. Cihapit, cuma perlu ngesot dikittt.
Tadinya kupikir kopi gundukan salju itu kek gimanaaa, ternyata ada tambahan es krim vanillanya. Btw Klaus kecil dan klaus besar, aku punya bukunyaaa hihihi beli second di olshhop
BalasHapusEncykofee layak saya kunjungi, karena saya suka kopi dan baca buku.
BalasHapusWuaah,minum kopi sambil baca buku. Pasti seru!
BalasHapusBisa makin betah tu duduk di sana. Pesen secangkr kopi ngabisin satu buku bacaan. Hihi. Unik.
BalasHapusTempatnya kerasa hommy banget ya mbk, mungkin karena dikerjakan turun temurun jadi kerasa feel kekeluargaannya
BalasHapusEyaampun Teh Eno, aku juga baru tahu di Cihapit ada EncyKoffee. Duh, kalo deket-deket situ kudu mampir deh ih. Library-nya sungguh menggoda. Ngopi-ngopi sambil baca-baca buku di sana bakalan seru
BalasHapusAsyik sekali tempat ngopinya. Saya doyan banget ngopi, mbak. Kalau ke coffeeshop gini favorit saya tuh pesan Cappuccino atau gak Cafe Latte. Tanpa gula pastinya.
BalasHapusDitasik ada ga ya yang kayak gini? -
BalasHapusbandung mah pusat kuliner yang enak2 ya
BalasHapusWah good recommendation nih,nanti kalo lagi main ke Bandung aku mampir ah,biqr tahu seluk beluk kopi. Aku suka banget nih sama aroma kopi.
BalasHapus