Beberapa waktu lalu viral berita tentang
bayi 4 bulan yang meninggal dunia. Bayi yang seharusnya masih mendapat ASI eksklusif itu kerap
diberi makan nasi utuh.
Sistem pencernaan bayi yang masih lemah dan
halus tak mampu mencerna makanan tersebut. Ususnya pecah dan mengakibatkan
kematian.
ASI Eksklusif vs Bubur dan Pisang
Berita memilukan tersebut membawa
ingatan saya kembali pada masa sekian belas tahun lalu, ketika baru melahirkan
anak pertama.
Waktu hamil saya
sering membaca majalah serta tabloid tentang bayi dan balita. Dari situ saya mendapat
banyak pengetahuan.
Dari
perkembangan janin bulan per bulan hingga persiapan untuk persalinan. Dari
masalah kehamilan hingga manfaat kolostrum dan ASI untuk bayi.
Morning sickness saya dulu parah, sampai tujuh bulan! Tentang pengalaman hamil itu saya tulis di Morning Sickness dan Bayi Es Krim.
Dari banyak membaca itu kemudian saya bertekad
akan menyusui bayi saya. ASI eksklusif selama 6 bulan. Baru kemudian ASI plus makanan tambahan
pendamping ASI hingga usia dua tahun. Dan itulah yang saya lakukan setelah si
bayi lahir.
Lancar? Nggak,
tuh. Ada saja keluarga besar dan tetangga yang berusaha “mengintervensi” tekad
saya.
Ketika si bayi
menangis setelah selesai menyusu, dikomentari, “Wah, masih lapar itu. Kasih
bubur saja.”
Saya? Saya
memilih menambah porsi makan dan minum saya. Tentunya makanan yang bagus untuk produksi ASI. Juga meminum vitamin dan suplemen penambah ASI.
Alhamdulillah, berhasil.
Saya yang keukeuh memberikan ASI Eksklusif rupanya
dianggap aneh oleh sebagian tetangga. Apalagi karena berat badan bayi saya
biasa saja. Sesuai usianya tapi di garis bawah.
Suatu hari saya
berbelanja ke warung sayur sambil menggendong si kecil. Dan yunowlah ya obrolan
di warung seperti apa. Kali itu, yang jadi bahan obrolan adalah bayi.
“Umur berapa
bulan bayinya, Mbak?” tanya seorang ibu.
“Empat bulan,”
sahut saya.
“Udah dikasih
makan apa?” tanya ibu yang lain.
“Masih ASI
Eksklusif. Belum dikasih makanan lain,” jawab saya apa adanya.
Selanjutnya,
keluarlah ocehan ala Bu Tejo. “Oooh… Pantesan kecil. Cucu saya empat bulan juga
tapi gemuuuk... lucu. Dikasih bubur nasi sama pisang. Makannya banyak. Kalau nggak
dikasih makan gitu, nangis melulu. Ini kurus begini kenapa nggak dikasih pisang
atau bubur?”
Huuuft …. Saya
buru-buru membayar belanjaan dan pamit. Ngilu rasanya mendengar bayi sekecil
itu sudah disuapi bubur nasi.
Bayi menangis mah wajar
atuh. Namanya juga bayi. Bisanya ya menangis. Nggak mungkin bisa langsung
menyanyi atau mengayuh sepeda.
Nutrisi Terbaik Untuk Bayi
ASI eksklusif
adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak ia lahir hingga berusia enam bulan
dan tidak mendapat asupan lainnya. Hanya ASI. Tidak diselingi dengan tambahan
susu formula, air putih, apalagi pisang dan nasi.
ASI Eksklusif, nutrisi terbaik untuk bayi. |
Cukupkah ASI
saja bagi bayi hingga berusia enam bulan?
Ya, cukup. ASI
eksklusif adalah minuman sekaligus makanan terbaik bagi bayi hingga usia 6 bulan.
Semua zat yang dibutuhkan oleh bayi ada di dalam ASI.
Air Susu Ibu
merupakan makanan paling sempurna bagi bayi. Di dalam ASI sudah terkandung karbohidrat,
lemak, protein, vitamin, dan mineral. Komposisinya pun sesuai dengan kebutuhan
bayi.
Manfaat ASI Eksklusif
Ada banyak
manfaat yang didapat dari pemberian ASI eksklusif ini. Baik bagi bayi maupun
bagi ibu.
Dari sisi
kesehatan, bayi yang mendapat ASI eksklusif akan lebih kecil risikonya
menderita alergi dan obesitas.
Pemberian ASI
secara eksklusif ini juga bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan bayi.
Kedekatan psikologis (bonding) antara ibu dan bayi pun lebih mudah terjalin.
Ibu yang menyusui bayinya secara
eksklusif selama enam bulan pun akan merasakan banyak manfaat.
Salah satu
manfaatnya, menyusui membuat rahim berkontraksi sehingga membantu rahim kembali
ke ukurannya semula.
Jika ASI Tak Mencukupi
Tapi bagaimana
jika ASI yang dihasilkan hanya sedikit? Eits, jangan buru-buru memberikan
makanan atau minuman tambahan pada bayi.
Cobalah ibu mengonsumsi
lebih banyak makanan bergizi dan minuman. Perbanyak mengonsumsi buah dan sayur, serta minum
vitamin dan suplemen yang dapat meningkatkan produksi ASI.
Supaya lebih
tenang, segeralah berkonsultasi dengan tenaga kesehatan. Tapi kan sekarang lagi
pandemi?
Kalem. Kita bisa
kok berkonsultasi secara online melalui Halodoc. Di Halodoc kita bisa memilih
mau berkonsultasi dengan dokter umum atau dokter spesialis. Kalau butuh
psikolog, ada juga loh.
Konsultasi
dilakukan melalui chatting. Jadi, kita nggak perlu ke luar rumah untuk berkonsultasi.
Kalau ternyata
memang perlu ke rumah sakit, lewat Halodoc kita bisa memilih rumah sakit
terdekat dan membuat janji lebih dahulu.
Kedua anak saya ini mendapat ASI eksklusif semasa bayi :) |
Dukungan Keluarga
Selain asupan
makanan dan minuman, ada hal yang tak kalah penting dalam kesuksesan pemberian
ASI eksklusif ini. Dukungan dari suami dan keluarga besar.
Termasuk di antaranya membantu menyelesaikan pekerjaan rumah dan memberi kesempatan bagi ibu menyusui untuk beristirahat.
Dukungan dan
perhatian ini bisa membuat ibu menyusui lebih tenang dan bahagia. Kondisi
psikis ini berpengaruh pada produksi ASI, lho.
Memaksa ibu
menyusui untuk memberikan makanan tambahan sebelum waktunya, bukanlah sesuatu
yang bijak. Selain membuat ibu merasa tertekan, juga bisa membahayakan si bayi.
Selamat berbahagia memberi
ASI eksklusif, ya.
Salam,
TR
ASI eksklusif paling tepat untuk bayi sampai usia 6 bulan.
BalasHapusAlhamdulillah kedua anakku lulus ASI Eksklusif dan mendapatkan ASi sampai usia 2 tahun. Memang ASi yang terbaik untuk ibu dan bayi mengingat manfaatnya yang banyak sekali. Meski memang saat mengASIhi harus siap dengan kata-kata pedes dari sanak saudara, teman tetangga bahkan mertua.... sepedes omongan Bu Tejo tadi hihihi
BalasHapusKalau di kehidupan grassroot, nasi pisang itu solusi. Wkwkwk
BalasHapusPadahal kasus usus bayi sakit karena makanan terlalu berat juga banyak.
Memang bikin gemes tapi tak bisa banyak bicara. Kayak hidup di dua planet, ya
Memang Asi itu penting banget utk tumbuh kembang tubuh (imun) dan otak anak. Btw aku dul dpt asi 26 bulan.
BalasHapusIbu memang perlu berikhtiar untuk memberikan ASI eksklusif ya mbak... Alhamdulillah ketiga anak saya pun bisa ASI eksklusif. Meski anak pertama sempat penuh drama karena dirawat di NICU.
BalasHapusIya ada banyak cara agar ASI tercukupi, kalau aku dulu agar ASI cukup dan berlimpah kadang minum multivitamin untuk Ibu Menyusui sih.
BalasHapusIbu menysui perlu asupan nutrisi yang cukup dan baik agar Asinya bagus sehingga tumbuh kembang bayi juga optimal dengan kualitas Asi yang baik dan support keluarga penting banget agar proses mengAsihi berjalan lancar
BalasHapusASI dari dulu sampai sekarang tetap menjadi asupan terbaik bagi bayi dan menjadi penting untuk pastikan kelancarannya
BalasHapussaya senyum-senyum pas bagian bu Tedjonya. sambil bayangin itu ibu-ibu ngomong. ada aja emang ya mba yang julid, gemesin, lebih gemesin kalau ada yang ngomong ga pakai ilmu tapi merasa benar ya heheh, udah jelas-jelas ASI eksklusif itu lebih bagus sampai di usia tertentu apalagi masih 4 bulan ya, apalagi reason pisang sama buburnya itu loh
BalasHapusKalau membaca tulisan seperti ini aku selalu berharap. Semoga aku juga lekas diberi momongan. Aammmiinn..
BalasHapusAku dulu menyusui sampai 11 bulan mbak dan memang benar dukungan keluarga itu penting banget biar dapat hasil yang optimal.
BalasHapusMenjadi kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri saat seorang ibu bisa berikan ASI eksklusif terbaik bagi anaknya ya Moms
BalasHapusBelum nikah ada yang intervensi kapan nikah. Udah nikah ditanyain lagi kapan punya anak. Udah punya anak, lancar gak tuh menyusuinya, haddeh.. Abaikan yang nggak asik lah ya, apalagi MengASIhi ini kan urusan emak, bapak dan anaknya, harusnya didukung ya
BalasHapusSekarang asyik ya bisa konsultasi kesehatan secara daring, mengingat kondisi pandemi seperti ini, untungnya ada halodoc ya mba
BalasHapuskatanya kalau lagi menyusui jadi gampang laper ya? otomatis asupan makanan yg masuk juga nambah bukan?
BalasHapusAlhamdulillah anak anakku asi ekslusif semua. Senang ya bun bs memberi yg terbaik utk buah hati kita
BalasHapusSetuju Mbak, selain asupan nutrisi yang baik buat ibu, dukungan keluarga pun harus penuh, ibu gak boleh stress, harus bahagia pokoknya, biar asinya baik dan lancar.
BalasHapusASI emang nutrisi terbaik dan terlengkap untuk si kecil ya, semoga aku bisa ngasih full ASI nih untuk anak keempatku
BalasHapusZaman sekarang udah banyak akses, bahkan bisa konsultasi online lagi di Halodoc, rasanya rugi banget ya Teh klo gak dimaksimalkan ikhtiar menyusuinya
BalasHapusKata mamaku ya kak ASI merupakan asupan terbaik bagi bayi ketimbang susu formula.
BalasHapusterima kasih info dan shringnya teh, produk ini mau aku rekomendasiin ah ke temenku yang lagi ngasi jugaa, kemaren sempet seret dan dibantu sufor, siapa tau pake produk ini jadi lancar hihihi
BalasHapusBismillah anak keduaku juga full ASI eksklusif biar sama dengan kakaknya
BalasHapusSemoga bertahan sampai 1 tahun 1 bulan ke depan lagi
Perlu banget ya Ibu menyusui untuk memiliki suplemen agar badan tetap sehat dan ASI jadi lancar
BalasHapusterima kasih info dan shringnya teh, produk ini mau aku rekomendasiin ah ke temenku yang lagi ngasi jugaa, kemaren sempet seret dan dibantu sufor, siapa tau pake produk ini jadi lancar hihihi
BalasHapusBener.. dukungan keluarga penting banget buat Busui.. biar bebas stress dan ASI lancar..
BalasHapusPenting banget ya buat ibu yang menyusui perlu banget sama yang namanya asupan nutrisi yang bagus jadi saat memberikan asi juga lancar
BalasHapusIni juga kejadian padaku waktu anak-anak masih bayi dulu mba. Berhubung kutinggal kerja ya akhirnya keduanya mendapatkan MPASI di saat belum waktunya untuk makan. Mau ga mau terpaksa berdamai dengan keadaan aku mbaa... kompromi dengan orangtua memang rada tricky. :)
BalasHapusAlhamdulillah, sampai anak keempat ini, aku pun ngasih ASI Eksklusif. Bersyukur banget karena dikasih kesempatan sama Allah bisa nyusuin anak..
BalasHapusselama ASI keluar memang itu yang terbaik, jika tidak keluar tentu hrs dicari susu yang baik. kedua anakku gak bisa ASI karena memang aku gak keluar ASInya. alhamdulilah dua anakku sehat semua. untung aku lahiran belum jaman medsos, kalau sudah aku bakal dinyinyirin
BalasHapus