Kopi Truk
Begitu nama coffee shop yang saya datangi siang itu. “Kalo di sini kopi andalannya apa?”
Pertanyaan itu selalu saya lontarkan saat pertama kali memesan minuman di tempat ngopi di Bandung dan kota lainnya.
Begitu juga ketika saya mampir di Kopi Truk, Tempat Ngopi di Bandung yang unik banget pada suatu Kamis siang yang basah oleh hujan.
Tempat Ngopi di Bandung
Ada berapa tempat ngopi di Bandung? Saya juga nggak tau 😀 Tapi yang saya baca di buku A to Z Memulai dan Mengelola Usaha Kedai Kopi, sampai akhir tahun 2019 ada 2.937 kedai kopi di kota-kota besar Indonesia.
Resensi saya atas buku yang ditulis oleh Dani Hamdan dan Andika Ajie Sastra itu bisa dibaca di Usaha Kedai Kopi, Memahami Seluk-Beluknya.
Meski nggak ada penjelasan lebih lanjut, dugaan saya yang hampir 3.000 ini adalah kedai kopi modern. Bukan warkop burjo Indomie.
Di Bandung yang marak dengan wisata kuliner, memang cukup banyak kedai kopi modern gini. Beberapa coffee shop di Bandung pernah saya tulis di blog ini.
- Janji Kopi, Coffee Shop Baru di Bandung Timur
- EncyKoffee, Tempat Ngopi di Bandung
- Cokotetra Drinks and Library Kafe Buku di Bandung
Kali ini, saya mampir ke Kopi Truk. Beneran mampir karena sekalian lewat. Hari Kamis 13 Agustus 2020 saya ikut uji coba UKBI (Uji Kemampuan Bahasa Indonesia) di Balai Bahasa Jawa Barat.
Dari lokasi uji di Jalan Sumbawa ke rumah di kawasan Ujungberung, saya melewati Jalan P.H.H. Mustofa tempat Kopi Truk ini berada. Jadi, mampirlah saya ke sana. Sekalian neduh karena hujan mulai menderas.
Seperti masuk ke pangkalan truk. |
Lokasi Kopi Truk ini mudah ditemukan karena tepat di pinggir jalan raya, nggak jauh dari perempatan Jalan PHH Mustofa – Jalan Cikutra.
Kopi Truk ini coffee shop terdekat dari kampus Universitas Sangga Buana dan Universitas Widyatama. Dari SMAN 10 juga lumayan dekat. Kalau dari SMPN 16 Bandung malah tinggal nyebrang udah langsung sampai.
Tapi kalau nggak konsen, mungkin bakal melewatkan tempat ngopi yang unik banget ini. Kenapa? Ya karena sekilas mirip bengkel atau pangkalan truk yang dilengkapi warung.
Udah deh. Tempat kuliner ini pas banget dengan namanya. Kopi Truk.
Kopi Truk
Melangkah masuk ke areal Kopi Truk, mata langsung disuguhi pemandangan yang tak biasa. Tak ada meja-meja cantik minimalis elegan seperti umumnya tempat ngopi di Bandung yang pernah saya datangi.
Di sini meja-mejanya terbuat dari drum bekas yang dicat warna-warni dan velg truk. Bagian atasnya berupa kaca tebal transparan.
Tempat duduknya pun bangku plastik seperti yang biasa ada di warung bakso. Ada dua bangku di tiap meja.
Di satu sisi ada ruang-ruang bersekat transparan untuk menikmati kopi sambil lesehan. Sayangnya ketika saya datang, ruangan-ruangan itu sedang dibersihkan.
Satu sisi Kopi Truk Bandung. Bisa duduk lesehan di sini, |
Ada truk merah di dekat ruang-ruang bersekat itu. Bukan truk sembarang truk. Itu toilet. Ohooo..... Sungguh terniat!
Truk merah itu adalah toilet. |
Meja bar yang seperti truk berada di dalam sebuah bangunan kecil di tengah area. Di teras bangunan kayu itu ada dua meja panjang dengan kursi-kursi tinggi.
"Kalo di sini kopi andalannya apa?" tanya saya setelah mengamati daftar menu.
"Ada kopi susu latte yang rasanya manis. Ada juga kopi karamel macchiato yang rasanya pahit karena pakai ekstra kopi," kata si teteh berjilbab hitam.
Meja bar. Semuanya pakai masker. |
Karena saya sudah manis *eh* saya memesan kopi karamel macchiato.
Biasanya saya pesan pakai gelas kaca aja, bukan pakai gelas plastik take away. Tapi siang itu saya lupa.
Harga Makanan dan Minuman di Kopi Truk
Seperti banyak coffee shop di Bandung, Kopi Truk juga menyediakan beberapa jenis makanan pengganjal perut.
Di daftar menu, ada pisang, tempe goreng, bakso tahu siomay, sampai nasi goreng. Banyak yang dari nama menunya saja udah bikin saya kepedesan.
Misalnya tahu najong dan nasi ayam kriuk sambal najong. Iya, saya mah sensitif banget. Baru baca menu aja udah kepedesan.
Daftar menu makanan di Kopi Truk. |
Harga makanan di kisaran Rp13.637 (cilok goreng) sampai Rp19.546 (nasi pedes komplet). Eung… ada sih yang lebih murah. Cengek, Rp3.000. Kali aja kan mau ngemil cengek alias cabe rawit 😀
Sedangkan harga minuman (yang bukan air mineral) mulai dari Rp6.818 (teh tawar) sampai Rp23.637 (kopi karamel avocado). Semua harga di atas itu belum ditambah pajak 10% ya.
Jenis dan harga minuman di Kopi Truk. |
Masih masuklah ya ke kategori tempat ngopi di Bandung murah meriah. Kedai kopi murah meriah lain yang pernah saya tulis di blog ini adalah Bagi Kopi di depan Kompleks Yon Zipur Bandung dan Coger Madani di Ruko Madani Regency Cijambe, Ujungberung.
Saya nggak lapar, jadi nggak memesan makanan apa-apa di kedai kopi ini. Saya cuma ingin minum kopi sambil numpang kerja.
Tempat Ngopi, Bukan Tempat Kerja
Ketika menunggu kopi karamel macchiato pesanan saya diantar, saya baru menyadari sesuatu. Meja-meja yang tersedia di Kopi Truk ini tidak mendukung untuk duduk lama-lama menghadap laptop.
Meja yang terbuat dari drum membuat posisi duduk harus agak mengangkang.
Kalau mau duduk yang lebih anggun wanitawi, ya duduk miring kayak ibu-ibu berkain kebaya membonceng motor. Posisi meja berada di sebelah kanan atau kiri badan. Bukan di hadapan.
Saya duduk di sebelah drum biru itu. |
Saya mencoba posisi duduk yang pertama, juga yang kedua. Hasilnya? Sama-sama nggak nyaman.
Posisi colokan juga kurang ramah untuk laptop dan gadget berkabel pendek. Nggak sampai ke meja, broh. Mungkin kalau di tempat yang lesehan lebih kondusif buat ngopi sambil ngelaptop ya.
Ya udah deh. Saya nggak jadi numpang kerja. Meja kursinya nggak ergonomis buat kerja. Buat sekadar duduk membaca buku pun saya merasa kurang nyaman.
Kopi Truk ini memang didesain buat tempat nyantai para pelajar dan mahasiswa. Kalau mau sekalian ngerjain tugas, ya ngumpul di tempat yang lesehan itu.
Jalan-jalan ngopi saya di kota lain pernah saya tulis di sini:
Menyesap Kopi Andalan
Nah, ini dia kopi karamel macchiato yang saya pesan. Rasa kecewa saya karena nggak bisa numpang kerja di Kopi Truk terobati dengan rasa kopi karamel macchiato andalan mereka.
Serius! Bagi saya ini rasanya enak banget. Bener-bener pantes jadi menu andalan.
Kopi karamel macchiato. Saya langsung suka! |
Kata si teteh kasir tadi, kopi karamel macchiato ini rasanya pahit, kan. Nah, coba nikmati pelan-pelan. Minumannya jangan dikocok. Kalau perlu, jaga baik-baik hatinya gelasnya agar tidak terguncang.
Julurkan sedotan sampai ke cairan berwarna cokelat di bagian dasar. Sedot pelan-pelan. Manis karamel yang lembut langsung menyapa lidah dan bikin ketagihan.
Pernah makan permen Alpenliebe? Bukan Alpenliebe yang chewy dan ada isinya loh ya. Yang biasa aja. Nggak mirip banget sih, tapi kira-kira gitu deh lembut manisnya.
Di tenggorokan saya pun manisnya terasa aman. Nggak bikin seret dan gatel karena kemanisan.
Kemudian, pelan-pelan angkat sedotannya. Bagian yang putih ini susu. Sudah mulai membaur dengan karamel di bawah dan kopi di atasnya.
Bauran tiga bahan ini menimbulkan sensasi rasa yang bikin lidah betah mencecapnya. Ada rasa manis lembut karamel, gurih susu yang ringan, dan pahitnya kopi.
Angkat lagi sedotannya hingga di sepertiga malam eh sepertiga atas gelas. Pahit-pahitnya ekstra kopi (double espresso) terasa menyapa lidah.
Kopi karamel macchiato andalan Kopi Truk. |
Bagian favorit saya adalah di tengah-tengah gelas ketika cairan ekstra kopi sudah semakin mengalir turun. Di bagian itu dominasi rasa susu yang gurih sudah mengalah pada karamel dan kopi. Lafff!
Mampir ke sini ya untuk menambah pengetahuan seputar kopi
- Solusi Sakit Maag Bagi Pencinta Kopi Agar Aktivitas On Terus.
- Kopi Jujur, Kopi Asli Tanpa Campuran Essen
Lupa yang Menguntungkan
Karena nggak nyaman buat numpang kerja, saya nggak berlama-lama di Kopi Truk. Setelah hujan reda, saya langsung pulang.
Sudah habiskah kopi karamel macchiato saya?
Beluuuum! Hehe …. Bagi saya, kopi adalah minuman yang harus diminum perlahan-lahan, dinikmati setiap tetesnya. Apa enaknya minum kopi secara terburu-buru?
Es kopi karamel macchiato saya masih setengahnya. Dan detik itu saya merasa beruntung karena tadi lupa memesan pakai gelas kaca. Jadinya, saya bisa santai membawa minuman ini pulang.
Satu hal yang nggak saya perhitungkan. Di perjalanan, cup berisi kopi karamel macchiato ini terguncang-guncang. Gujlak-gujluk gujlak-gujluk.
Ketika tiba di rumah, kopi karamel macchiato yang tadi saya sesap dengan hati-hati untuk menikmati sensasi rasanya itu … sudah tercampur sempurna.
Rasanya?
Aha! Persis seperti kata si teteh kasir Kopi Truk. Rasanya pahit!
Alamat Kopi Truk
Jl. P.H.H Mustofa No. 76
Cikutra, Kec. Cibeunying Kidul, Bandung 40124
Jam buka Kopi Truk: 09.00 – 00.00 WIB.
Toilet: Ada.
Ruangan: Tidak ada pemisahan antara smoking area dan no smoking area.
Wifi: Ada
Poin plus: Tempat ngopi di Bandung ini instagramable. Kopinya enak dan ada layanan pesan online.
Salam,
TR
Penulis, Blogger, Editor
Desain tempatnya unik banget.
BalasHapusBeda banget sama saya yaaangggg kalo minum kopi ya kayak minum air putih gitu, gak bisa dikit dikit haha. Tapi memang bukan penikmat kopi yang baik, jadinya gak ngerti seni minum kopi kayak gimana :D.
BalasHapusTempatnya kayaknya asik banget ya mbak..
Tempatnya sederhana, tapi tetap unik ya. Aku salfok sama mejanya. Menu-menunya juga pake nama yang unik.
BalasHapusTempe tapi mesra gimana rasanya mbak :)) unik banget kasih nama menu. Harganya termasuk murah loh dengan view yg instagramable warna cerah
BalasHapusNamanya juga kopi Truk ya, Mbak Eno. Ya ngopinya di truk hehehe.
BalasHapusTapi ini memang konsepnya unik sekali, Mbak Eno. Sangat beda, sekaligus fashionable. Bandung memang ga ada matinya soal ide-ide kreatif. Jadi kangen pengin ke Bandung hehehe.
Tempatnya enak.. bandung sih ga ada lawan yaa.. kreatif.. semoga lokal bisa bersaing juga sm asing. Melihat sekarang udah pada jago-jago.
BalasHapusSaya sempat lihat sekilas tempat ngopi ini, Teh. Tapi belum pernah mampir. Ternyata tempat duduknya kurang nyaman ya, cocok hanya untuk yang selewat aja.
BalasHapusEh kalau mau lama-lama bisa di tempat yang lesehan, ya, Teh Eno ... tempat yang menarik!
Apa rasanya numpang kebelet di toilet yang beneran dari truk warna merah itu ya?
BalasHapusHmm. Sepertinya memang pengunjung boleh lama di tempat lesehan, makanya tempat duduknya mungkin cuma untuk meeting singkat saja kali ya.
wah wah inovasi yg mantab nih kopi truk, pasti dengan menggunakan truk kemudian membuka lokasi tempat kopi. apalagi cocok untuk tempat santai dan tempat anak senja
BalasHapusKreatif banget ya. Asyik buat nongkrong dan ngobrol bareng teman2. Desainnya juga bikin cekrek-cekrek buat dimasukin ke instagram :)
BalasHapusNah kan hal, sederhana seperti ini yang bikin aku nggak mau ubah list kota impianku yang berupa Bandung
BalasHapusSelain Boscha, banyak spot unik salah satunya Kopi Truk ini
Menggoda juga camilan dan dan minuman kopinya, sepertinya tempatnya memang lebih cocok untuk ngobrol dan hangout saja ya, Kak. Saya jg nih kalau ke tempat2 ngopi baru pasti checking bs nyaman buat laptopan engganya :D
BalasHapusTeh.. padahal aku kalau kerja sering lewatin jalan ini loh tapi ga pernah nyadar ada kedai kopi ini haha. Sangat disayangkan ya ga bisa sambil buka laptop. Padahal aku kalau ke kedai kopi, pesen kopi nya satu, nebeng wifi nya berjam2 *eh haha. Aku jadi penasaran sama rasa kopi yang teteh pesen.
BalasHapuskalau buat foto foto oke ya mbak
BalasHapussayang enggak nyaman buat kerja
kursi semacam itu memang nggak able
tapi yang penting kopinya enak ya
jadi worth it