Oktober 2018 lalu, Teras Sunda Cibiru diresmikan oleh Wali Kota Bandung sebagai tempat wisata budaya di Bandung.
Pemkot Bandung berharap Teras Sunda Cibiru yang pembangunannya menghabiskan biaya Rp 7,9 miliar ini bisa menarik 8 juta wisatawan per tahun. Itu yang saya baca di berbagai media.
Sebagai ruang publik, Teras Sunda Cibiru bisa dipakai oleh seluruh masyarakat. Tentu aja mesti daftar dulu kalau mau mengadakan kegiatan di sana.
Oya, para seniman dari luar Jawa Barat pun bisa tinggal di sini selama beberapa hari untuk mempelajari budaya Sunda.
Sudah berada di kawasan Cibiru, bisa juga sekalian ke Pasir Impun untuk berwisata alam di Curug Batu Templek.
Teras Sunda Cibiru
Dari rumah saya, Teras Sunda Cibiru ini nggak terlalu jauh. Sekitar 5 kilometer, deh. Kalau jalan kaki sih memang capek. Apalagi kalau jalannya sambil engklek. Makanya saya pesen mobil lewat aplikasi online aja buat ke sana.
Saya sering juga lewat di depan Teras Sunda Cibiru ini ketika sedang proses pembangunan. Tapi baru sekian belas bulan setelah peresmiannya saya mampir ke sana.
Teras Sunda Cibiru. |
Sebenarnya, sebelum kunjungan yang ini saya pernah mau mampir ke sana. Tapi sayangnya ketika itu sedang tutup. Warga yang menjaga nanya keperluan saya apa.
Karena saya jujur dan baik hati, saya jawab apa adanyalah. Pengen jalan-jalan dan lihat-lihat aja. Mumpung lewat.
Tapi karena nggak bisa masuk, saya bergeser beberapa meter ke sebelahnya. Ke Saung Legit, Rumah Makan khas Sunda. Geser kenyang, deh
Naaaah, baru sekian bulan setelah itu saya datang lagi. Tepatnya akhir tahun 2019. Alhamdulillah kali ini bisa masuk ke kompleks seni budaya Sunda ini.
Jujur aja, saya penasaran pengen lihat Teras Budaya Sunda yang disebut-sebut sebagai tempat wisata budaya di Bandung ini. Lihat dari dalam, tentunya. Lihat dari luar mah sering.
Tempat wisata di Bandung yang juga bisa dinikmati secara gratis:
Konstruksi Bambu
Bangunan-bangunan di kompleks budaya Sunda ini didominasi dari bahan bambu.
Penggunaan bambu ini nggak lepas dari jati diri budaya Sunda itu sendiri. Memang terlihat jadi estetik juga sih pakai material bambu gini.
Bangunan utama berukuran paling besar. Fungsinya sebagai aula dan amphiteater. Waktu saya ke sana, sedang ada kegiatan mahasiswa baru sebuah perguruan tinggi.
Sepertinya itu kegiatan internal para mahasiswa berjas almamater hijau tua. Jadi saya nggak kepo ngintip-ngintip. Ada juga mereka yang kepo karena lihat saya bolak-balik berfoto.
Di bagian depan bangunan utama Teras Sunda Cibiru ini ada sebidang kolam yang dangkal. Katanya sih itu untuk tempat main air.
Kolam dangkal ada di balik tembok oranye itu. |
Ramah difabel, gaes. Untuk ke bangunan utama ini kan kita mesti menaiki sekian anak tangga. Nah, untuk teman-teman difabel yang berkursi roda ada jalur tersendiri.
Jadi, nggak akan terhambat kalau mau bergiatan atau menonton pertunjukan seni di aula.
Memudahkan teman-teman yang berkursi roda. |
Selain itu, ada juga bangunan galeri, ruang workshop, mushala, tempat penjualan suvenir, dan pendopo. Semuanya didominasi oleh material bambu.
Oya, di bagian belakang (dekat mushala) ada tugu bambu. Tingginya kira-kira 10 meter.
Tugu bambu dan mushala. |
Mushalanya sendiri seperti saung tapi berlantai dua. Cowok di lantai bawah, cewek di lantai atas.
Dan yang pasti, pelataran alias halaman Teras Sunda Cibiru ini luasss. Kalau bawa anak kecil yang suka lari-larian, tenang deh.
Teras Sunda Cibiru terbuka untuk umum. |
Minim Tanda-Tanda
Sayangnya nih ketika saya ke sana, minim tanda-tanda. Nggak ada (atau saya nggak nemu?) papan berisi denah lokasi atau rambu-rambu yang menunjukkan tempat apa di mana.
Sanggar seni. |
Ketiadaan tanda-tanda ini agak merepotkan ketika … ada panggilan alam untuk ke toilet. Hehehe….
Kalau cuma mau lihat-lihat tanpa rasa kebelet, santai aja. Nggak terasa capek kok jalan-jalan di sini.
Area seluas 5,6 hektare ini sebagian besarnya merupakan ruang terbuka. Jadi nggak butuh waktu lama buat melihat-lihat bangunan di sini.
Oya, di lokasi ini nggak ada penjual makanan dan minuman. Jadi sebaiknya bawa minum sendiri, deh.
Lapar? Kalem aja. Di sekitar Teras Sunda Cibiru ada banyak tempat makan kok. Selain Saung Legit, ada Ayam Geprek Pangeran yang murmer kenyang.
Lokasi Ayam Geprek Pangeran, Teras Sunda Cibiru, dan Saung Legit ini seperti regu Cerdas Cermat.
“Regu A, dari SD Bandung Juara dengan juru bicara Teras Sunda Cibiru. Didampingi sebelah kanan saya Ayam Geprek Pangeran, dan sebelah kiri saya Saung Legit.”
Sebelah-sebelahan gitu, deh.
Geser ke arah timur sedikit ada kampus UIN. Tau sendiri kan. Ada kampus pasti ada banyak tempat makan.
Kegiatan di Teras Sunda Cibiru
Selama pandemi, sepertinya nggak ada kegiatan apa-apa di sana. Di Instagram @terassundacibiruofficial pun nggak ada apdet kegiatan.
Yang terakhir diunggah di sana adalah pagelaran musik tanggal 14 Maret 2020. Setelah itu, Bandung memasuki masa PSBB gara-gara pandemi coronces.
Bangunan di Teras Sunda Cibiru didominasi oleh bambu. |
Bulan Juli kemarin saya melewati tempat ini ketika akan ke Jatinangor. Terlihat sepi dan muram. Sebelum pandemi, Teras Sunda ini hidup dengan berbagai kegiatan.
Misalnya nih, kejuaraan tari jaipong se-Kota Bandung (8 Maret 2020) dan Festival Budaya Angklung (16 Februari 2020).
Selain itu, Teras Sunda Cibiru juga kerap digunakan sebagai tempat berlatih marching band, musik, tari, dan pencak silat.
Semoga pandemi coronces segera berlalu dan Teras Sunda Cibiru kembali marak dengan berbagai kegiatan seni budaya.
Pemandangan di belakang Teras Sunda Cibiru dilihat dari lantai dua. |
Alamat Teras Sunda Cibiru
Jalan Raya Cipadung, Kec. Cibiru
Kota Bandung, 40614
Tiket masuk: Gratis.
Untuk kegiatan, silakan langsung ke lokasi atau hubungi
email: terassundaofficial@gmail.com
IG: @terassundaofficial @disbudpar.bdg
Jangan hubungi saya, kecuali kalau mau bekerja sama penulisan atau nraktir saya makan. Ahaha…. 😀
Salam,
TR
wah keren banget temnpatnya ya, asyik kayaknya
BalasHapusSebetulnya tempatnya kelihatan cantik, Teh. Tapi karena nampak sepi, jadinya agak kurang menarik untuk didatangin. Moga-moga begitu pandeminya berlalu, tempatnya jadi ramai ya.
BalasHapusGara gara virus da jadi sepi. Semoga segera pergi lah virusnya. Biar semua kegiatan berjalan lagi ya...
BalasHapusTeras sunda cibiru ni cakep bgt. Saya tertarik nih ksana. Tar kl dah aman n bisa main ke Bandung
BalasHapusNoted ini mah 😊🙏
Ingat Cibiru jadi ingat waktu aku dan anak-anak ke Bandung. Sopir online bilang ada kolam renang bagus di Cibiru tapi mahal. Eh akhirnya kami nggak jadi kesana, hahaha ... Jadi bertanya-tanya, penampakan Teras Sunda Cibiru ini waktu kami kesana udah seperti ini belum, ya? Kalau udah, kan lumayan tuh anak-anak bisa lari-larian di area luasnya.
BalasHapusTempatnya tjakep. Sayang pas ke Bandung kapan hari, saya dan keluarga gak sempat berkunjung ke sini. Next time deh...yang penting udah dapat infonya di sini
BalasHapusKereennn
BalasHapusUjungberung ternyata punya tempat sekeren ini
Bisa jadi rekomendasi kalo bikin acara diditu ya?
Baru tahu ada Teras Sunda Cibiru. Boleh juga mampir nanti ke sini. Bangunannya unik, suka deh. Kayanya lihat view dari atas sini keren, ya.
BalasHapusIni termasuk baru y teh,,, waktu oe Bandung belum denger2 ya ttg Tenda Teras Cibiru bagus y klo Ada tmpt wisata yg friendly difable
BalasHapusAcha nggak sanggup ngebayangin teteh eno jalan dari rumah ke teras sunda cibiru ini sambil engklek. Hihihi.
BalasHapusSemoga lekas dipasang papan penanda ya. Gawat emang pas lagi keliling ceria eh panggilan alam darurat.
Semoga coronces lekas bye bye. Kangen main ke luar kota deh aku.
Wah pas ini untuk tambahan info bagi teman2 saya yang punya usaha WO dan EO. Makasih infonya Mbak. Sangat bermanfaat.
BalasHapusSemoga pandemi cepet usai jadi bisa rame lagi, ada kegiatan lagi.
BalasHapusduuh sayang banget ya Mbak, kalau tempat yang seluas itu (walau lebih banyak ruang terbukanya) tanpa ada penanda, waduuhh bisa lost in Teras Sunda Cibiru deh jadinya :D
BalasHapusbangunannya mungil-mungil dan asyik nih buat foto-foto nambah koleksi tuk feed IG :D
ternyata sebelum Korona datang, tempatnya banyak event ya, jadi seru. Semoga setelah ini jadi rame lagi. Dan tentunya dipasang penanda hehe.
BalasHapusWah, ku blm pernah ke sana, Teh. Nanti deh kalo sudah aman mau main ke sana. Menarik nih, kayaknya bisa deh untuk setengah hariam di sana ya? Hihi
BalasHapusTempatnya bagus ya aku baru tahu lho tentang Teras Cibiru, masuknya lewat deket apa ya cipadungnya?
BalasHapus