Di awal masa pandemi saya speechless melihat nasib beberapa teman.
Saham yang mereka beli mendadak terjun bebas.
Kerugian yang mereka alami pun tak sedikit. Ya mana ada sih orang ikut trading cuma sejuta dua juta rupiah?
Saatnya Trading
Beberapa minggu belakangan ini
berbeda lagi kondisinya. Teman-teman yang dulu adem-ayem, tiba-tiba bersemangat
untuk belajar bisnis dan melakukan investasi trading.
Loh, ada apa ini?
Baca Juga: Mempersiapkan Dana Pendidikan Untuk Buah Hati
“Sekarang saat yang bagus buat trading,
Mbak Eno. Minggu ini aku dapat keuntungan 5 juta dari saham yang kutanam.”
Begitu jawab seorang teman ketika saya bertanya karena tak sanggup lagi menahan
kekepoan.
“Wah, mauuuu!” Hayooo…. Siapa yang
bakal menjawab spontan seperti itu juga?
“Aku belajarnya selama tahun 2020 kemarin,
Mbak. Cari ilmunya dulu. Sekarang baru praktik.”
Ah, iya banget. Ngerilah pasang
investasi tapi nggak ada ilmunya. Itu duit semua loh yang diinvestasikan, bukan
kenangan bersama mantan.
Kalo aja kenangan dengan mantan bisa
dijadikan modal investasi, sudah dari dulu saya lakukan.
Belajar Dulu, Pahami Dulu
Masuk ke dunia trading memang nggak
bisa asal-asalan. Trading memang investasi yang high return, tetapi juga high
risk.
Untuk ikut trading nggak cuma butuh
uang untuk ditanam. Bekal ilmu yang memadai pun sangat dibutuhkan.
Pengalaman jatuh bangun di dunia
trading ini pernah dialami oleh Fitri Diani.
Founder Emak Trader. |
Perempuan yang juga dikenal dengan nama Fiany Syam ini mulai ikut trading pada tahun 2016. Berbekal pengetahuan yang didapatnya dari menonton video tentang trading di Youtube.
Ia pernah mendapatkan keuntungan dari
bisnis ini. Tetapi juga pernah jatuh hingga titik nol.
Tersemangati oleh keinginan
mempersiapkan dana pensiun dini, ia bangkit lagi. Belajar lagi. Ikut
trading lagi.
Dikejarnya ilmu trading dari
berbagai kelas privat berbayar. Bahkan sampai ke negeri jiran.
Dari hasil belajarnya itu Fitri
menemukan teknik yang cocok untuk digunakan oleh trader dari berbagai kalangan.
Teknik itu berupa pendekatan analisis yang menggunakan naked chart.
Emak Trader
Fitri yang merupakan dosen Teknik
Informatika di Polban ini berkeinginan membantu banyak orang untuk mendapat
penghasilan dari trading.
Untuk itu, pada bulan November 2019
Fitri mendirikan Komunitas Emak Trader.
Komunitas Emak Trader ini menjadi
wadah bagi siapa pun yang ingin serius belajar tentang trading dan menganalisis
chart.
“Trading bisa dipelajari,” ujar Fitri
tegas. “Trading berbeda dengan perjudian.”
Eh, memangnya ada ya yang menganggap
trading itu sama dengan perjudian?
Ada. Saya sendiri pernah denger omelan
tentang itu, kok. Trading dianggap naruh uang secara untung-untungan. Kalo
beruntung, menang dapat duit berlipat ganda. Kalo apes, duit melayang semua.
Tuh, sama saja dengan judi, kan?
Nah, anggapan seperti itu juga yang
ingin dihapus oleh Fitri.
Pelaku trading sendiri pun ada saja
yang menaruh uang tanpa ilmu cukup. Kemungkinan bangkrutnya pun besar karena
serba untung-untungan. Maunya meraup cuan, malah kehilangan semua uangnya.
Fitri menekankan pentingnya edukasi
untuk meminimalkan terjadinya kemungkinan buruk itu.
Menurut Fitri, bisnis trading yang
berisiko tinggi ini tidak bisa diserahkan begitu saja pada orang yang tak
berkompeten. Kita sebagai pemilik uang juga harus berperan aktif.
Manfaatkan gadget untuk trading. |
Visi Emak Trader
Pandemi korona membuat banyak orang
kehilangan pekerjaan. Termasuk yang semula merupakan kaum mapan di tingkat
menengah atas.
Memang, mereka mendapat uang pesangon
dari perusahaan tetapi harus bijak mengelola keuangan. Tanpa pemasukan, cepat atau lambat uang pesangon itu
akan habis.
Beberapa dari mereka memutuskan untuk
belajar trading pada Fitri. Harapannya tentu saja, bisa mengembangkan uang
pesangon.
Emak Trader menargetkan murid dari kalangan
menengah atas. Hal ini karena untuk belajar trading butuh modal.
Kalau keuangan kelompok menengah atas
ini membaik, mereka bisa membantu masyarakat menengah bawah. Minimal bisa memberikan
sembako kepada masyarakat sekitar.
“Jangan sampai ada orang kelaparan di
lingkungan anggota Komunitas Emak Trader,” harap Fitri.
Fitri berharap selanjutnya Komunitas
Emak Trader bisa mengadakan pelatihan wirausaha, memberi bantuan modal, juga memberi
pendampingan dalam mengelola usaha.
Kelas Trading
Komunitas Emak Trader membuka kelas
offline pada tanggal 6 dan 7 Februari 2021. Terbagi atas kelas newbie dan kelas
expert.
Kelas offline Emak Trader. |
Untuk kelas newbie ada harga promo, nih. Dari harga Rp 700.000 menjadi Rp100.000 saja (early bird 15-29 Januari 2021). Tanggal 30 Januari 2021 kembali harga normal.
Untuk kelas expert dan kelas paket
(newbie sampai expert) juga ada harga khusus bagi pendaftar early bird.
Bayar sekali untuk layanan selamanya. |
Berminat belajar trading? 😊 Silakan cari tahu lebih banyak di akun Instagram @emaktrader
Salam,
Kebetulan banget nih aku lagi pengin belajar trading, nanti aku cek info lanjutnya,
BalasHapusMakasih info nya kak