Mengejar Mimpi Bersama ASUS ZenBook Flip S (UX371)

 

Awal tahun 2011 hakim Pengadilan Agama Bandung mengetuk palu. Sidang berakhir.

Di mata banyak orang mungkin saya orang yang gagal. Bahkan, seorang teman tega mengatakan, "Tidak akan masuk surga istri yang menggugat cerai suaminya."

Terserah apa kata orang. Yang jelas, saya tak perlu lagi stres mempertahankan pernikahan yang sakit.

Saya "merayakan" keputusan pengadilan itu dengan membeli laptop. Sebagai penulis buku, laptop merupakan modal kerja saya. 

Sebelumnya saya menggunakan komputer, hadiah ultah di tahun 2003 dari laki-laki yang baru saja disahkan oleh pengadilan sebagai mantan suami.

Hidup baru saya dimulai. Dengan laptop itu saya mencari rezeki halal untuk saya dan kedua anak saya yang masih kecil-kecil. 

Tentang mencari rezeki dari menulis ini saya tulis lengkapnya dalam Dari Penulis Buku Jadi Blogger serta Bisakah Hidup dari Menulis.

Laptop pertama itu tak sampai tahun bersama saya. Di suatu Jumat siang, dua orang maling menggasak laptop itu dari dalam kamar saya.

Saya di mana ketika itu?

Tidur di kamar! Kelelahan setelah semalaman bergadang menulis buku.

Bersyukur, kedua maling itu hanya mengincar laptop. Tak mengusik saya dan anak-anak. Tak urung saya gemetar.

 

Life Goes On

Sepuluh tahun berlalu. Saya setia menjemput rezeki halal dari mengedit naskah dan menulis.

Yang tidak setia adalah laptop saya. Mereka tak tahan lama. Termasuk laptop yang saya pakai sekarang.

Baru dua tahun usianya tapi sudah terseok-seok. Bodinya mulai cuil. Layarnya berderit jika laptop dibuka. Duh, ngiluuu.

Semakin memprihatinkan karena memorinya terkuras, menyisakan 1 GB saja. Itu pun bisa dengan cepat meluncur ke 0 KB. Harus dimatikan dan didiamkan dulu sekitar setengah jam baru bisa dipakai lagi.

Tak jarang dia mati tanpa permisi. Membuat saya berteriak frustrasi. Meski ada autosaved, naskah yang belum disimpan tak 100% otomatis tersimpan.

Jangan ditanya bagaimana kelimpungannya saya setiap ada virtual meeting. Kalau sebatas sebagai peserta biasa, bisa pakai hape. Sebagai narasumber? Baru juga online, memori laptop langsung bablas ke titik nol.

Menjadi narasumber virtual meeting. Kurang leluasa sih kalau pakai hape.

Hape juga menjadi andalan saat mengedit video untuk channel Youtube saya. Kamu Youtuber modal hape doang? Sini, kita tosss dulu.

"Lembiru aja, Teh," usul beberapa teman. Lempar yang lama, beli yang baru.

Saya maunya begitu. Tapi setahun pandemi korona ini membuat saya babak belur.

Pekan lalu saya mengisi laporan SPT tahunan. Penghasilan saya di tahun 2020 tak sampai setengah dari penghasilan di tahun 2019. Nilai aset pun berkurang cukup banyak.

Jadi, membeli laptop baru yang tangguh masih dalam impian saya. Impian yang terus saya perjuangkan layaknya sebuah resolusi.

Ah, bicara resolusi, tahun ini resolusi saya bisa diungkapkan dalam 4 kata saja: sehat jiwa, raga, finansial.

Dengan jiwa raga yang sehat, insya Allah saya bisa lebih produktif menulis, lebih cepat menyelesaikan naskah editan, dan lebih rajin membuat video-video berkonten positif.

Semua itu akan lebih maksimal jika didukung oleh laptop yang tangguh.

 

Memupuk Impian

Jejeran laptop di etalase toko seakan berteriak memanggil ketika saya masuk ke BEC.

Kenyataannya, yang berteriak-teriak adalah para pramuniaga. Menawarkan laptop, hape, dan kamera layaknya menawarkan cangcimen. Kacang, kuaci, permen.

Tapi menyusuri BEC ini menjadi hiburan tersendiri bagi saya. Cuci mata, melihat-lihat laptop yang dipajang di sana. Kencangkan doa dan shalawat.

Doa makin kenceng jika melewati gerai ASUS. Huuuft.... ZenBook! Laptop yang sejak awal keluar diposisikan sebagai laptop premium ini sungguh menggoda untuk dimiliki.

Salah satu gerai ASUS di BEC.

 

ASUS ZenBook Flip S

Doa makin kenceng ketika tahu ASUS baru saja mengeluarkan ASUS ZenBook Flip S (UX371).

Mau tau harganya berapa? Rp 24.999.000. Kalau bayar cash 25 juta, dapat kembalian Rp 1.000. Bisa buat beli tahu bulat dua biji. Kalau bayarnya pakai kartu debit, kartu kredit, atau e-money, nggak jadi jajan tahu bulat.

Dengan harga hampir Rp 25 juta, seperti apa spesifikasinya?

ASUS ZenBook Flip S (UX371).

Spesifikasi Mantul!

ASUS ZenBook Flip S (UX371) diciptakan untuk memenuhi kebutuhan orang-orang kreatif. Dari layarnya dulu, nih.  ASUS ZenBook Flip S (UX371) dilengkapi panel layar OLED beresolusi 4K.

Dengan layar OLED ini, kualitas gambar lebih baik. Detail gambar terlihat lebih jelas. Begitu juga dengan akurasi dan kontras warnanya.

Menariknya lagi, layar ZenBook Flip S (UX371) memiliki sertifikasi flicker free dan low blue light dari TÜV Rheinland. Itu berarti kalau menggunakan laptop ini mata saya akan lebih berbahagia. Tidak cepat lelah dan tidak banyak terpapar cahaya biru.

Fyi, dalam jangka panjang cahaya biru ini nggak baik untuk kesehatan mata. Jadi, memang paling bijak memilih laptop yang minim emisi gelombang cahaya biru.

ASUS ZenBook Flip S (UX371) ramah di mata. Foto: ASUS

Nah! Ini penting. Terus terang saya sering dapat kesulitan dengan akurasi warna ini.

Pernah loh, sampai debat dengan editor saya tentang ilustrasi yang ia kirimkan. Saya protes karena warna gambar-gambar itu terlalu suram. Nggak cocok dengan ceritanya yang ceria.

Padahal oh padahaaaallll… kesalahan ada pada laptop saya. Ketika buku itu terbit, warnanya cerah ceria. Nggak suram seperti yang layar laptop. 

Masalah warna ini juga muncul ketika saya mengedit foto atau video. Kan warnanya suram nih. Jadi saya naikkan level brightness. Iya, jadi terang tapi nggak bagus buat kesehatan mata.

ZenBook Flip S (UX371) ini merupakan laptop convertible yang sangat fleksibel. Layarnya bisa diputar hingga 360 derajat dan difungsikan sebagai tablet.

Layar ZenBook Flip S (UX371) ini juga bisa menjadi kanvas digital. Bisa menggambar di layarnya dengan menggunakan stylus pen.

Menggambar langsung di layar dengan stylus pen. Foto: ASUS.

Stylus pen dengan 4096 pressure level dan didukung Window Ink ini cocok untuk berbagai tingkatan pengguna. Pemula bisa, yang udah master juga bisa. Tekanan 4096 ini membuat input menjadi semakin intuitif.

Hasil gambarnya juga bisa langsung dilihat di layar, di tempat ujung stylus pen mendarat. Nggak capek bolak-balik melihat ke alat gambar dan ke layar. Lah wong menggambarnya langsung di layar.

Kalaupun nggak suka menggambar, stylus pen ini bermanfaat banget untuk menandai bagian-bagian penting dalam dokumen.

Hm ... tapi kalau saya sih memang ingin belajar menggambar digital. Minimal bisa lebih mudah dalam membuat storyboard.

 

Slim and Sophisticated

Tipis dan mewah. Slim and sophisticated. Itulah makna huruf S pada Flip S. Dan begitulah penampilan ZenBook Flip S (UX371).

Bodinya tipis, hanya setebal 11,9 mm. Beratnya pun hanya 1,2 kg. Jadi gampang dibawa kalau harus bekerja ke luar rumah atau mesti ketemu klien.

Penampilan slim dan elegan.

ZenBook Flip S (UX371) memiliki dua port USB tipe C yang didukung koneksi Thunderbolt 4, USB tipe A 3.2, dan HDMI.

Desain ZenBook Flip S (UX371) terlihat mewah dengan diamond-cut design dan red copper berwarna tembaga di sekeliling bodi laptop.

Meet up dengan klien di coffee shop bersama ZenBook Flip S (UX371) pasti akan mengundang lirikan kagum. Eh, astaghfirullah … tak boleh shombhong!

 

Mengetik Lebih Nyaman

Keyboard pada ZenBook Flip S (UX371) menggunakan desain yang disebut edge to edge. Ukuran tombol lebih luas sehingga jari-jemari lebih leluasa menari di atasnya.

Selain itu, keyboard juga dilengkapi touch pad dengan fitur NumberPad 2.0. Yang sering bekerja dengan angka-angka jadi lebih mudah nih. Touchpad bisa diubah menjadi numpad dengan sekali sentuh.

Laptop premium convertible.

ZenBook Flip S (UX371) ini memberikan kenyamanan dan kepuasan yang nggak kaleng-kaleng.

 

Kamera dan Peredam Suara

ZenBook Flip S (UX371) dilengkapi dengan kamera inframerah berteknologi IR camera-tuning yang membuat gambar terlihat lebih jelas.

Kamera infamerah ini mampu memindai wajah meskipun pencahayaan kurang. Dengan begitu, nggak perlu lagi pakai password. Lebih aman jadinya.

Kamera sudah oke. Tapi kan kesel kalau sedang on tiba-tiba ada suara tak dikehendaki ikut masuk. Misalnya suara deru motor berknalpot bocor, kucing berantem, atau kurir ekspedisi dengan teriakan khasnya, “Pakeeeet!”

ZenBook Flip S (UX371) meminimalkan kekesalan itu. Ada array microphone berteknologi AI Noise Cancelling.

AI Noise Cancelling ini memperjelas suara di depan laptop, sekaligus meredam suara berisik di sekeliling.

Huwiw! Mantap banget buat virtual meeting dan bikin konten video.

 

Tenaga dan Daya Tahan

Semua fitur keren itu bisa diakses dengan nyaman karena ZenBook Flip S (UX371) terverifikasi sebagai laptop Intel EVO. Verifikasi Intel EVO ini hanya diberikan pada laptop premium berprosesor 11th Gen Intel Core.

Performa grafisnya juga lebih baik karena dilengkapi dengan Intel Iris Xe Graphics yang terbaru.

Laptop yang mobile dan menunjang produktivitas.

Laptop ini juga nggak gampang panas karena dilengkapi dengan sistem pendingin khusus.

Hm ... mungkin hatiku juga mesti dilengkapi pendingin khusus biar nggak panas kalau ketemu mantan >.<

Dan yang nggak kalah penting, baterai ZenBook Flip S (UX371) tahan diajak kerja selama 9 jam 52 menit.

Untuk penyimpanan, ZenBook Flip S (UX371) menggunakan SSD sebesar 1 TB. Wuih!

Solid State Drive (SSD) ini berfungsi seperti harddisk (HDD). Bedanya, SSD bekerja jauh lebih cepat daripada HDD.

Selain itu, konsumsi daya SSD lebih rendah, waktu booting lebih cepat, serta tidak menghasilkan panas.

Kebayang ya mantulnya ZenBook Flip S (UX371) yang menggunakan SSD berkapasitas 1 TB. Kurang dari 1 TB aja udah cepet, Sis. Apalagi 1 TB. Wush...wush...wush....

Secara lebih ringkas, spesifikasi ZenBook Flip S (UX371) bisa dilihat pada tabel berikut ini.

Spesifikasi ZenBook Flip S UX371.

 

Meningkatkan Kreativitas

Komputer masa kini memiliki tampilan berbeda karena mereka memang berbeda. Dengan solid-state drive (SSD) dan teknologi terkini, Anda mendapatkan kecepatan, keamanan, ketahanan, dan desain yang cantik. Kami telah melakukan jajak pendapat, dan hasilnya, orang-orang lebih senang saat bepergian dengan PC modern.

PC modern juga dilengkapi dengan pena digital yang memiliki banyak manfaat. Sentuhan khas tercipta saat Anda membuat sketsa atau coretan pada dokumen dengan pena digital.

Penelitian juga menemukan adanya peningkatan kinerja hingga 38% pada pelajar ketika mereka menggunakan pena digital untuk mengerjakan soal-soal sains.

Tidak semua ide berupa kalimat, kini saatnya untuk tuangkan inspirasi segera dalam sketsa atau coretan pena digital di PC modern.

Demikian penjelasan dari pihak ASUS.

Saya bukan orang sains yang butuh menulis rumus-rumus yang susah diketikkan menggunakan keyboard.

Saya seorang penulis dan editor lepas yang di masa pandemi ini menemukan keasyikan berkreasi di Youtube. Saya orang yang lebih akrab dengan teks. Membuat konten audio visual menjadi tantangan seru!

Semua video diedit dengan hape. Lumayan pegal dan melelahkan mata.

Alhamdulillah, saya bukan orang yang mudah menyerah oleh keterbatasan fasilitas dan luka-luka hati. Luka hati, di tangan penulis kreatif (seharusnya) bisa menjadi novel, buku motivasi, puisi, skenario, atau apa pun.

Bukankah orang kreatif selalu menemukan jalan untuk menyelesaikan masalah?

Namun, dengan ZenBook Flip S (UX371) yang mumpuni, kreativitas itu bisa ditingkatkan seoptimal mungkin.

Artikel ini diikutsertakan dalam ASUSZenBook Flip S (UX371) Blog Writing Competition bersama deddyhuang.com.

Salam,

Triani Retno A