“Ih, gemeees! Kucingnya lucu bangeeet!”
Standar atau enggak, kalimat itu sering terlontar jika melihat kucing yang terawat baik.
Saya sendiri
kadang-kadang malah paranoid kalau mendengar pujian itu ditujukan pada kucing-kucing
saya.
Si Lucu Menggemaskan
Kami pernah
memelihara kucing yang kami beri nama Ubod. Singkatan dari Ucing Bodas. Dalam
bahasa Sunda itu berarti kucing putih. Bulunya putih, hanya daun telinga dan ekor
panjangnya yang berwana cokelat muda.
Ubod sudah lucu
dan menggemaskan sejak datang. Kucing-kucing senior di rumah pun langsung jatuh
sayang padanya.
Orang-orang yang
melewati rumah kami dan melihat Ubod sering berkomentar “ih gemeees… ih lucuuu…
Mauuu!”
Ubod tidak lama
di rumah kami. Ada yang mengambilnya ketika kami meleng dan ia bermain di halaman
rumah.
Ubod, si kesayangan semua kucing senior di rumah. |
Kucing yang terlihat lucu dan menggemaskan tidak tiba-tiba saja jadi begitu. Ada makanan, perawatan, dan kasih sayang yang diberikan pada mereka.
Yang Harus Disiapkan
Di balik semua
kelucuan dan kegemasan itu, ada beberapa hal yang harus disiapkan oleh pemilik
kucing.
Berdasarkan pengalaman
saya, empat hal ini mesti banget disiapkan.
1. Biaya
Yang paling
dasar tentu saja biaya untuk membeli makanan. Beda-beda sih soal makanan ini.
Ada yang yang memberi wet food, dry food, ikan rebus, ikan pindang, kepala
ayam, atau yang lainnya.
Ada yang
mencampur ikan dengan nasi, ada yang pantang memberi nasi pada kucingnya.
Kucing saya
gimana? Yaaah, tergantung kondisi keuangan saya yang pekerja lepasan. Hehe… Mesti pinter-pinter mengelola
keuangan ala freelancer supaya kebutuhan anak-anak terpenuhi, kebutuhan kucing-kucing
pun tercukupi.
Kucing-kucing
yang baru datang (dari kondisi terlunta-lunta di jalanan), biasanya makan apa
pun yang ada. Dari ikan, tempe, sampai pisang goreng. Mungkin karena lama
kelaparan di jalan, ya.
Yang juga mesti
disiapkan adalah biaya berobat ke dokter hewan. Seperti juga manusia, kucing
bisa menderita penyakit
tidak menular (misalnya demam, diare,
kanker) dan penyakit menular (misalnya flu dan panleu).
Buncis yang sedang flu berat dinebu di klinik dokter hewan. |
Biaya steril kucing juga mesti dipersiapkan. Saya biasa menunggu ada steril bersubsidi untuk mensteril kucing-kucing saya. Nggak sanggup euy kalau tanpa subsidi.
Di Bandung
steril bersubsidi biasanya sekitar Rp150.000 sampai Rp250.000 per ekor,
tergantung jenis (ras atau domestik) dan jenis kelamin. Itu di luar biaya rawat
inap.
Kucing betina di
rumah saya telat disteril. Pada kesempatan pertama karena nggak ada dana. Itu
semasa parah-parahnya pandemi corona
dan penghasilan saya nyungsep di dasar Palung Mariana.
Penyebab kedua,
ketika uangnya sudah ada, eh dokternya positif Covid. Cari ke tempat lain,
kuota untuk betina sudah penuh.
Jadilah si
betina keburu hamidun dan melahirkan. Saya kira kalau masih menyusui,
induk kucing nggak bisa hamil. Eh … ternyata ketika anaknya baru berusia dua
bulan, dia tekdung lagi.
Alhamdulillah,
sekarang sudah berhasil disteril.
2. Tenaga dan Waktu
Mengurus kucing
memang lebih ringan daripada mengurus gajah. Kebayang kan kalo memelihara gajah
trus si gajah minta gendong atau pengen duduk di pangkuan kita? Hahaha… jadi
gajah duduk ntar.
Meskipun lebih
ringan, tetap saja butuh tenaga dan waktu untuk mengurus mereka.
Kucing saya ada
enam ekor. Kenapa enam? Karena kalau lima ntar dikira balon!
Dari enam ekor
ini, si bocil (usia 2 bulan) masih belum mau poop dan pee di bak pasir. Sudah
diajari sama kucing-kucing senior di rumah, tapi dia tetap bandel.
Saya ajari, masih
aja bandel. Malah tau-tau melesat masuk ke ruangan lain. Paling keseeel kalau
dia lari ke pojokan sempit antara tembok, rak buku, dan meja kerja saya … lalu
poop di sana!
Bocil bandel sedang manis, menemani saya yang sakit (tapi harus tetap kerja). |
Ada kucing yang senangnya diajak jalan-jalan pakai ransel. Ada anabul kembar yang hobi meloncat sana-sini. Ada yang hobi menggigiti kertas dan tisu.
3. Antiseptik untuk luka
Saya selalu
sedia dua produk Betadine di rumah. Betadine Antiseptic
Solution dan Betadine Plaster.
Bagi pemilik
kucing, sangat lazim tangan atau kaki lecet dicakar anabul. Kalau cakaran
main-main biasanya tidak sampai meninggalkan luka.
Betadine andalan. |
Tapi pernah
suatu kali seekor kucing saya, namanya Ucil, marah pada saya. Gara-garanya,
saya menggagalkan usahanya menyerang kucing tetangga yang main ke rumah.
Si kucing
tetangga berhasil dikeluarkan dan langsung terbirit-birit pulang. Ucil? Marah!
Dia ganti menyerang saya. Bukan serangan main-main, tetapi serangan bertenaga.
Hasilnya belasan
cakaran mendarat di kedua betis saya. Ucil berhasil dihalau. Tapi betis saya
telanjur penuh luka cakar.
Betadine menjadi
pilihan saya karena menggunakan larutan Providone-Iodine. Larutan ini bisa
secara cepat membunuh kuman penyebab infeksi. Proses penyembuhan luka pun insya
Allah akan lebih cepat.
Jangan sampai luka telanjur mengalami infeksi karena penyembuhannya akan lebih lama. Bahkan kondisi luka bisa semakin buruk.
Perih nggak sih
pakai Betadine Antiseptic?
Dibandingkan
dengan antiseptik beralkohol lain yang pernah saya pakai, Betadine Antiseptic
ini relatif tidak bikin perih. Relatif loh ya, karena lukanya sendiri sudah
bikin meringis.
Betadine Antiseptic Solution. |
Untuk luka cakaran yang menggores cukup dalam, biasanya saya tutup dengan Betadine Plaster agar tidak terkena debu atau kotoran lainnya.
Kemarin saya
lihat di https://betadine.co.id/ ada Betadine Antiseptic Ointment.
Salep Betadine ini bagus untuk luka tergores dan luka kecil lainnya. Sepertinya
mesti sedia juga nih.
Btw, ada yang
mau tahu gimana si Ucil setelah membuat saya kesakitan?
Satu jam
kemudian dia menemui saya di ruang kerja. Ngedusel-dusel, lalu naik ke meja
kerja dan menatap saya. Oke, baikan.
4. Keterikatan
Memelihara
kucing bukan sekadar memberi makan dan minum. Bukan sekadar membawa mereka ke
dokter hewan jika sakit.
Memelihara
kucing pun bukan hanya urusan satu-dua bulan. Memelihara kucing adalah ikatan cinta
seumur hidup.
Bagian paling
menyedihkan dari memelihara kucing adalah ketika harus melepas mereka pergi ke
Jembatan Pelangi. Pergi selamanya dan tak akan pernah kembali.
Usia kucing
relatif lebih pendek dibandingkan usia manusia. Para hooman harus selalu
belajar menguatkan hati melepas mereka pergi pada waktunya.
Teori. Iya, itu
teori. Praktiknya, saya selalu menangis setiap kali ada kucing saya yang
berpulang.
Kucing di Sekitar Kita
Kucing adalah
binatang yang hidup di dekat manusia. Ada banyak kucing telantar di sekitar
kita.
Jika tak mungkin memelihara kucing di rumah (karena alergi atau sebab lain), kita bisa menyayangi kucing dengan cara lain.
Beberapa kenalan
saya suka memberi makan kucing jalanan.
Ada juga yang berdonasi untuk pengadaan steril bersubsidi atau pengobatan
kucing telantar.
Senangnya.
Semoga hari-hari kalian gajian terus ya, Para Penyayang kucing.
Salam,
Aku penyuka kucing sejak kecil mba. Tapi dulu zaman sekolah ga diksh mana untuk pelihara. Pernah ada yg suka DTG ke rumah, trus berkembang jadi banyak, eh malah dibuang mama ke pasar. Aku sampe nangis berhari2 saking sedihnya. Sejak itu ga berani plihara lagi, tapi aku rutin KSH makan kucing liar.
BalasHapusNah baru2 ini ada kucing yg srg aku KSH makan , eh tiba2 melahirkan di lemari rumahku 🤣🤣🤣. Siapa coba yg tega mau ngusir dia dan anak2nya. Akhirnya sejak itu, mereka kami plihara. Jadi kucing indoor benar2. Beli wet dan dry foods, pasir, mainan, obat2an , pokoknya lengkap.
Induknya aku steril pas kitten udah bisa makan sendiri. Ntr anak2nya kalo udh cukup umur aku steril juga. Krn 4 kucing aja udah ngabisin banyak budget 🤣. Mengingat wet food dan dry foods nya mereka milih2, tau aja lagi yg mahal wkwkwkwkw.
Tapi sejak ada anabul, aku jadi lebih ngerem soal traveling. Kalo dulu tiap lebaran kami pasti pindah ke hotel sampe asisten balik dari mudik. Tahun ini mutusin utk ga nomaden ke hotel, Krn ga ada yg jagain kucing. Udah nyari2 cat hotel utk menampung mereka, semua penuh. Ya udah, ngalah tetep di rumah demi anabul 😄. Krn dari awal plihara , aku udah komit utk jadiin mereka seperti anggota keluarga. Ga mungkin ditinggal gitu aja.
Hahaha...sama yaaaa...kalo udah cerita soal kucing, susaaaaah buat berhenti. Aku juga sekarang kalau mau staycation sering kepikiran, ini The Meongs gimnanaaaa? Akhirnya mereka pun staycation di petshop. Hihi....
HapusDi rumah sekarang ini ada 5 jantan dan 1 betina. Yang belum disteril tinggal dua bocil jantan (7 bulan dan 3 bulan).
Eh, buat kita aja makannya milih yang murah. Mereka maunya malah yang mahal! >.<
Wahh aku juga lagi melihara kucing ini, awal-awal emang penuh dengan luka karena dulu dapetnya dijalan dan tidak dirawat. Akhirnya sekarang udah punya anak yang banyak dan rumah serasa rame banget
BalasHapusDulu waktu masih kecil ikutan memelihara kucing bareng nenekku. Banyaaak kucingnya sampai belasan. Jaman dulu belum musim tuh makanan kucing kayak sekarang, jadi ya cuma dikasih makan nasi dan ikan.
BalasHapusBenar sekali, punya binatang peliharaan tuh harus siap dengan biaya dan juga keterikatan hati. Mengalami banget looohh.. tiap kali ada kucing yang sakit dan mati, rasanya hatiku seperti dicabik-cabik.
memelihara hewan memang kudu bener siap akan segala konsekuensi. JAdi kalau sudah suka dan cinta dengan kucing, ngga boleh mengeluh dong ya dengan apa saja yang harus dipersiapkan supaya hewan selalu sehat dan terawat dengan baik
BalasHapusItulah sebabnya meski aku suka kucing dan anak-anak menti pelihara belum kuizinkan. Karena mesti siap lahir bantin, kan.
BalasHapusSelain itu kedua anakku ini ada asma, jadi jujur aku masih ragu apakah jika di dalam rumah ada kucing enggak jadi pemicu sesaknya.
Jadi cukuplah, senang jika ada kucing tetangga main ke rumah. Sebelah rumah persis kucingnya 7, kadang bertandang ke halamanku dan happy anakku
MBak, aku tuh duluuuu pernah pelihara 16 ekor kucing loh pas masih remaja hahahah :D Jadi ingat betapa rempong ngurus mereka. Apalagi mandiin, cek kesehatan, tentu butuh biaya yang ga sedikit. Kucing2ku dulu kucing kampung tapi cakep2, jadi kesayangan. Wah iya ya bisa pakai Betadine untuk mengatasi luka pada kucing kita.
BalasHapusTernyata memelihara kucing, supaya kucing tumbuh dengan baik dan berkualitas itu sungguh banyak yang dilakukannya juga yak. dan baru tahu ada biaya sterilisasi kucing bersubsidi. hehe
BalasHapussaya suka lihat IG reel yang isinya kucing-kucing. Dulu pas waktu amsih belum merantau juga punya kucing piaraan. Tapi setelah merantau karena sikon rumah yang nggak memungkinkan, mnggak berani miara. Salut sama yang suka miara kucing banyak-banyak dengan makanan bergizi khusus kucing. Pasti biayanya jauh lebih besar daripada kasih makan anak.
BalasHapusTernyata memelihara kucing tidak mudah, salut untuk teman-teman pecint akucing yang sudah merawat kucing-kucing lucu ini sepenuh hati
BalasHapusAku sebenarnya nggak begitu suka kucing, tapi ampuuun adekku bucin banget! Tapi ya, dia belum berani pelihari sih karena aku selaku ingetin kumpulin uang dulu untuk biaya si kucing kelak.
BalasHapusMemelihara kucing membutuhkan ekstra sabar juga dan skill memelihara kucing biar kucing nya gak terbengkalai
BalasHapusPunya 6 kucing? Hebat banget No. Kami punya 1 saja kerasa banget biayanya. Dan memang perlu waktu lebih untuk merawat kebersihan mereka. Tapi semua terbayar tuntas begitu melihat lucunya tingkah kucing-kucing itu.
BalasHapusDulu aku punya kucing namanya blacky, hitam legam sangat aktif ga bisa diem. Pas aku lahiran blacky kaya tersingkir gitu tapi baby aku ga pernah diganggu blacky malah dia jagain baby aku, tidur di deket baby aku, sampe akhirnya dia ga sengaja makan racun tikus yang ditebar tetangga, terus sekarang dia udah ga ada sediiih
BalasHapus