Saya termasuk orang yang tak pernah membaca buku di dalam perjalanan. Saya lebih suka menikmati pemandangan di luar, menikmati musik, atau tidur.
Bagi saya pribadi, membaca di dalam kendaraan adalah ide buruk. Nggak ada bedanya baca buku online atau buku cetak. Sekadar membaca tulisan di layar hape pun saya pusing, mual, bahkan muntah.
Saya tak sendirian dalam hal ini. Ada
banyak orang lain yang memiliki masalah serupa.
Masalah ketika mata memberi sinyal pada otak bahwa tubuh sedang dalam kondisi diam, tetapi telinga mengatakan sebaliknya.
Persendian tubuh pun merasakan pergerakan, bukan kondisi diam. Tidak sinkronnya informasi yang diterima otak itu menyebabkan tubuh berontak.
Hm … apa ya solusinya supaya tetap
bisa menikmati buku saat sedang dalam perjalanan? Saya sudah mencoba berbagai
tips untuk mengurangi mual saat membaca di dalam kendaraan tapi hasilnya nihil.
Welcome, Audiobook!
Solusi menyenangkan atas masalah saya
itu bernama audiobook. Sebenernya audiobook sudah ada sejak tahun 1930an.
Namun, baru populer belakangan ini.
Storytel, misalnya. Didirikan di Stockholm, Swedia, pada tahun 2006.
Aplikasi audiobook ini masuk ke kawasan Asia Pasifik pada tahun 2017.
Mulai Maret 2022, kita yang berada di
Indonesia juga sudah bisa mengakses lebih dari 150.000 buku melalui aplikasi
ini.
Storytel Audiobook
Kalau baru pertama kali memakai
Storytel, tentunya harus mendaftar lebih dulu. Ada informasi tentang pembayaran
biaya berlangganan. Di antaranya bisa pakai GoPay, ShopeePay, dan pulsa.
Btw, kalau baru daftar nggak harus
langsung bayar, kok. Untuk seminggu pertama kita dapat free trial. Bebas
membaca buku apa pun sebanyak apa pun.
Aplikasi audiobook yang mudah dan ramah anak. |
Tampilan Storytel ini sederhana dan
mudah dipahami. Di layar utama hanya ada 4 fitur: Beranda, Cari, Rak Buku, dan
Profil.
Ratusan ribu buku berbagai genre ada di Storytel. |
Di Beranda ini akan muncul rekomendasi buku sesuai jenis yang kita pilih tadi.
Mau mencari sendiri? Bisa pakai fitur
Cari. Pencariannya bisa berdasarkan buku yang sedang top, judul buku, penulis,
narator, seri, dan tag.
Narator (orang yang membacakan buku)
pun bukan orang sembarangan. Banyak public figure yang menjadi narator
di sini. Misalnya Dian Sastro, Dee Lestari, Sissy Prescillia, dan Fedi Nuril.
Begitu juga narator buku berbahasa Inggris.
Yang saya temukan sih ada Oprah Winfrey, Meryl Streep, dan Tom Hanks.
Kalau dalam pencarian itu menemukan buku best seller yang ingin
dibaca, langsung saja simpan di Rak Buku.
Ada Rak Buku untuk menyimpan buku pilihan kita. |
Udah nggak sabar mau langsung
mendengarkan? Bisaaa. Mau mengunduhnya dulu supaya nanti bisa didengarkan
secara offline pun bisa.
Saya sih masuk-masukin dulu ke Rak
Buku biar nanti kalau mau mendengarkan, udah nggak perlu mencari-cari lagi.
Storytel juga memanjakan anak-anak
dengan menyediakan banyak buku anak berbahasa Indonesia dan Inggris.
Supaya aman, kita bisa menyetel
pengaturannya di Mode Anak. Anak-anak saya sih udah remaja, jadi saya nggak
pakai mode ini.
Koleksi Buku Storytel
Koleksi buku di Storytel bener-bener mantep. Ada buku best seller Game of Thrones versi bahasa Inggris.
Saya yang agak mengenaskan di listening jadi maju
mundur. Hihi … Untuk buku bahasa Inggris sepertinya saya mau dengar yang lebih
ringan aja deh.
Sapiens karya Yuval Noah Harari yang
bulan-bulan lalu seliweran di beranda Facebook saya juga ada. Tapi yang di
Storytel ini berbahasa Inggris.
Penggemar karya Suzanne Collins juga
bisa mendengarkan Hunger
Games dibacakan di aplikasi ini.
Atau … masih penasaran dengan novel fiksi karya J.K
Rowling? Nah ini seru. Kita bisa membaca e-book sekaligus mendengar Harry Potter Audiobook dibacakan
oleh native speaker. Jadi latihan listening dan reading sekaligus.
Yang berbahasa Indonesia juga banyak.
Dari novel, buku anak, buku motivasi, biografi, sampai
buku sejarah serta bisnis dan ekonomi ada di Storytel ini.
Saya memasukkan beberapa audiobook Indonesia yang
belum saya baca ke rak buku. Meskipun agak
penasaran gimana rasanya mendengar Selamat Tinggal versi audio, saya
skip aja.
Saya sudah membaca novel Tere Liye itu ketika baru terbit. Waktu itu
mantengiiiin banget jadwal terbit novel yang sangat mewakili suara
hati saya ini.
Di beranda Storytel saya ada rekomendasi
buku karya
Pidi Baiq, yaitu Dilan.
Ada dua, yang 1990 dan 1991. Wuih, apa Milea dan Ancika juga akan
segera menyusul diaudiokan?
Saya udah baca buku-bukunya sih. Resensi Novel Milea juga ada di blog ini. Kalau Ancika ... masih nunggu hidayah dulu.
Yang masih penasaran dengan novel
inspiratif karya A. Fuadi, ada Negeri Lima Menara nih. Dua novel berikutnya, Ranah 3 Warna
dan Rantau 1 Muara juga ada. Puas banget tuh. Saya dulu baca trilogi itu
berselang lumayan lama.
Novel Indonesia tuh bagus-bagus loh. |
Saya juga menemukan buku karya teman-teman saya di Storytel ini. Ada novel karya Luna Torashyngu, Retni SB, Achi TM, dan Netty Virgiantini.
Ada juga buku anak karya Nunik Utami, Tethy Ezokanzo, Aan Wulandari, dan lain-lain. Masya Allah. Semoga nanti buku saya pun bergabung di Storytel.
Trus saya baca buku apa nih? Novel Mariposa yang berawal dari Wattpad kemudian dilayarlebarkan oleh Falcon Pictures dan Starvison? Atau Divortiare karya Ika Natassa?
Bukan, bukan buku-buku itu. Ada buku
yang belum juga sempat saya baca. Padahal buku itu udah belasan kali cetak
ulang, sudah difilmkan, bahkan filmnya meraih berbagai penghargaan.
Ketika acara ngopi-ngopi bareng
Promag di Bandung tahun 2018, sempet juga ngobrol sama Muhammad Aga, barista
yang ikut main dalam film tersebut. Acara ngopi-ngopinya sendiri saya tulis di Solusi
Sakit Maag bagi Pencinta Kopi.
Filosofi Kopi
Iyes, ini dia buku yang belum juga sempat saya baca itu. Filosofi Kopi karya Dee Lestari. Sebagai penikmat kopi, rasanya saya memang agak keterlaluan karena belum membaca buku ini.
Mungkin gara-gara itu juga waktu ke
Yogyakarta tahun 2019 saya nggak kesampaian mampir ngopi di Filosofi Kopi.
Hahaha … nggak, ding. Waktu itu saya
terlalu sibuk kelayapan di Yogya. Hotel di Malioboro tempat saya menginap juga lumayan
jauh dari lokasi Filosofi Kopi di Ngaglik, Sleman.
Akhirnya waktu itu saya cuma mampir
ngopi di Loko Coffee Shop, sekalian nunggu jadwal
keberangkatan kereta api.
Kabar baiknya, akhir tahun 2021 lalu
coffee shop Filosofi Kopi juga dibuka di Bandung. Yeay! Jadwalkeuuun!
Selama ini saya punya 12 alasan ke coffee shop. Sekarang saya punya alasan ke-13,
yaitu gara-gara membaca Filosofi Kopi.
Buku-buku Dee umumnya berupa novel. Namun, Filosofi Kopi ini merupakan kumpulan cerita dan prosa.
Filosofi Kopi adalah cerita pertama. Di aplikasi audiobook ini, cerita Filosofi Kopi dibacakan oleh Chicco Jerikho, pemeran Ben dalam film Filosofi Kopi. Dee sendiri muncul membacakan buku ini pada cerita-cerita selanjutnya.
Entah mana yang membuat saya jatuh
cinta pada cerita ini. Kepiawaian Dee meramu cerita, tentang kopinya, atau cara
Chicco membacakan cerita ini. Nada suaranya, intonasinya, penjiwaannya … keren
semua!
Kopi tetaplah kopi. |
Kopi Terbaik
Cerpen Filosofi Kopi berkisah tentang
dua sahabat, Ben dan Jody, yang dituturkan dari sudut pandang Jody.
Ben adalah penggila kopi kelas wahid.
Ben berkeliling dunia untuk mencari kopi terbaik, untuk bertemu peramu kopi
terbaik. Setelah merasa cukup berguru, Ben memutuskan memulai usaha kedai kopi sendiri.
Ben dan Jody patungan modal. Ben
dengan modal pengetahuan dan keterampilannya meracik kopi. Jody dengan modal
uang dan ilmu administrasi bisnis.
Semula kedai kopi mereka bernama Ben
& Jody. Namun kemudian berubah menjadi Filosofi Kopi.
Perubahan nama itu tak lepas dari
idealisme Ben yang terus mengeksplorasi kopi. Bagi Ben, setiap racikan kopi
memiliki karakter. Racikan terbaiknya adalah Ben’s Perfecto.
Ben sangat membanggakan Ben’s
Perfecto. Orang-orang yang meminumnya pun sepakat bahwa Ben’s Perfecto sangat
enak, paling enak di dunia.
Hingga kemudian datang seorang tamu
yang mengatakan Ben’s Perfecto lumayan enak. Ada kopi lain yang jauh lebih
enak.
Ada kopi lain yang lebih enak? Ben jelas
tidak terima.
Adudududu … rasanya pengen bilang
sama Ben, “Tenang, Brooo., Yuklah kita ngopi dan ngobrol santai aja karena kopi tidak untuk diperdebatkan. Oke?”
Tapi Ben telanjur emosi, nih. Ia bertekad
menemui si peracik kopi itu. Pertemuan dengan Pak Seno sang peracik kopi
ternyata tak sekadar membuat Ben dan Jody mencicipi kopi tiwus yang uenaaak
tenan.
Pertemuan itu sekaligus memukul
semangat dan harga diri Ben.
Menikmati Buku di Mana Saja
Asliii, seneng banget sama Storytel. Saya
jadi bisa menikmati buku-buku bagus selama di perjalanan tanpa mengalami pusing dan mual.
Sepengalaman saya menggunakan Storytel Audiobook, ini keuntungan yang saya rasakan:
1. Screen time.
Dengan audiobook ini saya bisa mengurangi paparan sinar gadget
ke mata.
2. Akses offline.
Bukunya bisa diunduh dan didengarkan
secara offline. Dalam perjalanan ini penting banget karena sinyal internet
sering laplep nggak jelas dan pasti membuat suara narator timbul tenggelam.
Kalau offline, no problemo.
3. Teman menunggu.
Saat sedang menunggu teman di coffee
shop yang pencahayaannya redup, saya tetap bisa membaca buku melalui audio.
4. Family time.
Kalau di rumah, satu buku bisa
dinikmati bareng-bareng pada waktu yang sama. Tinggal kencengin volumenya. Jadi semacam family time gitu, deh.
5. Hemat.
Dibandingkan dengan banyaknya buku yang bisa didengarkan di Storytel, biaya berlangganannya murah banget.
6. Membantu anak audiotory.
Salah satu alasan kenapa anak tidak suka membaca adalah karena dia tipe auditory. Anak bungsu saya begitu. Selama ini dia nggak pernah tahan lama membaca buku. Dia lebih gampang nangkep melalui suara. Semoga Storytel menjadi pembuka jalannya untuk senang membaca.
Aplikasi audiobook Storytel memungkinkan saya "membaca" buku dalam perjalanan. |
Sekarang nggak ada alasan lagi untuk
nggak membaca, deh. Membaca buku loh ya, bukan membaca isyarat di matanya.
Karena saya pengguna android, jadi
saya pakai aplikasi Storytel untuk android.
Teman-teman yang pakai iphone juga
bisa kok menikmati audiobook ini dengan menginstalnya melalui aplikasi Storytel untuk iOS.
Kalau baru instal, kita dapat free
trial selama satu minggu. Setelah itu, kita bisa berlangganan Storytel dengan
harga promo Rp39.000 per bulan.
Yuk, nikmati sebanyak mungkin buku
dengan cara yang menyenangkan.
Salam,
Storytel aplikasi audiobook.
BalasHapusAsyik banget ya dengar buku melalui aplikasi audiobook storytel ini. Aku juga suka
BalasHapusPasti udah ngedengerin banyak buku di Storytel nih :)
HapusLumayanlah udah 3 biji. Seneng banget bisa tau isi buku keren dengan cara mudah
HapusSama, Mbak. Saya juga sesekali ingin membaca buku di perjalanan. Tapi tidak bisa. Malah pusing dan mual. Ditambah lagi, saya tidak terbiasa tidur dalam perjalanan hehehe.
BalasHapusTapi itu dulu...
Sekarang sejak ada Storytel, saya bisa mendengarkan cerita dari buku-buku favorit saja. Perjalanan jadi lebih menyenangkan.
Hooo, masalah kita sama ya ternyata, Mas. Ada Storytel, "waktu terbuang tanpa ngapa-ngapain" di perjalanan jadi terminimalkan deh.
HapusMemang seru aplikasi Storytel ini, kita jadi bisa menikmati buku tanpa perlu membacanya
BalasHapusIya, apalagi ada waktu-waktu mata harus istirahat padahal hasrat membaca masih menggebu-gebu :))
HapusIya, setuju banget aku KLO membaca buku dgn aplikasi audiobook Storytel ini emang menyenangkan
BalasHapusAku sudah download dan langganan aplikasi Storytel ini mbak
Wiiiiw, mantep. Sekarang lagi dengerin buku apa, Mbak?
HapusWah, keren banget. Apalagi mata sekarang udah terpapar banget layar hp seharian, ya. Kalau gini bisa istirahatin mata jadinya.
BalasHapusDulu tuh, pas masih muda *uhuks* aku sempat sok-sokan bawa buku pas naik bus dari desa, mau balik ke Surabaya.
BalasHapusNdilalah, jalanan yg aku lewati ni kan curaamm bgt, belak belookk ngga karuan, auto mumeettt dah
Sejak saat itu, trauma dan ogah banget baca buku di perjalanan walopun jalannya lurussss dan sopirnya ngga urakan :)
Aakkk, untunglaahhh, ada app Storytel ini
Bener2 memudahkan bgt buat book lovers utk ttp bisa "baca buku" dg cara yg makin siippp markosip!
Saya juga dengerin Filosofi Kopi, keren banget ceritanya ditambah chicco jericho yang jadi naratornya.
BalasHapusIni nih keren banget. Kaya aku yang mabok kendaraan dan suka pusing kalau baca buku atau liat hp di mobil cocok banget pake aplikasi ini deh. Kalo ngga bisa tidur bisa dengerin story sambil liat2 pemandangan kan seru yaa ..hehe
BalasHapusWah, storytel ini terobosan baru di dunia literasi. Penasaran nih, bisa sekalian nostalgia. Aku dul waktu remaja suka baca Lupus, Mira W, Agatha Christie, lima sekawan...
BalasHapusGak sabar pingin nyobain...
Storytel ini jawaban untuk kebutuhanku Teh Eno
BalasHapusgak tau kenapa, sekarang kalo baca buku suka tunduh, parah pisan ya?
Untung ada Storytel, jadi bisa baca buku sambil masak, nyuci piring dll :D
Ini aku banget deh mbak haha. Sambil masak, nyuci piring, setrika, lipet baju semua bisa sambil mendengarkan buku. Alhamdulillah makin produktif ya.
HapusWah, storytel ini terobosan baru di dunia literasi. Penasaran nih, bisa sekalian nostalgia. Aku dul waktu remaja suka baca Lupus, Mira W, Agatha Christie, lima sekawan...
BalasHapusGak sabar pingin nyobain...
Aku kalau baca buku di jalan malah pusing teh dan jadi ga fokus jadinya. Aku penasaran banget nih ama aplikasi ini. Soalnya sejak jadi emak emak aku susahhhh banget cari waktu buat baca buku. Hiks. Kan ga boleh gitu ya. Makanya penasaran ama aplikasi ini. Biar emak emak juga ilmunya tetap bisa nambah
BalasHapusStorytel ini teman baru tapi cepet langsung akrab, hehe.
BalasHapusSoalnya memberikan makna dan manfaat bagus buat para penggunanya
banyak buku best seller di storytel yang menarik buat didengerin. aku jadi ketagihan banget nih dengerin storytel, soalnya seru.. gak bikin capek mata
BalasHapusOh, storytel ini ternyata besutan Swedia? Lama juga ya dari 2006. Tapi eh, kenapa aku baru tahu ada aplikasi sekece ini
BalasHapusSejak pakai Storytel, aku jadi makin rajin sekarang dengerin buku. Apalagi paling seneng kalau sambil traveling, perjalanan biar ngga mabuk baca buku, pasang aja Storytel, brasa didongengin
BalasHapusKeren banget nih fiturnya membantu banget buat tau isi dari buku yang ingin dibaca menggunakan fitur audionya. Jadi bisa multitasking banget ya hhi
BalasHapusSeneng banget ada audiobook ini. Sama kaya saya yang nggak bisa melakukan aktivitas lain di kendaraan. Melihat pesan WhatsApp sudah pusing. Makanya mulai mendengarkan musik untuk membunuh kejenuhan. Sayangnya walau asyik, musik kurang bermanfaat jika terlalu lama juga. Nah, mending mendengarkan buku saja.
BalasHapusDulu zaman masih single, saya suka baca buku dalam perjalanan. Cuma semenjak punya bocil-bocil malah jadi pusing kalau baca buku. Alhamdulillah dengan storytel, bisa buat hobi saya membaca di jalan jadi terlaksana lagi. Keren emang storytel ini
BalasHapusOhh aku pernah denger storytell ini, seru ya. Aku juga kadang kalau baca buku di perjalanan suka pusing. Ini membantu banget sih
BalasHapusBaru tahu kalau Storytel ternyata udah ada sejak 2006. Lama betul ya Teh baru nyampe di Indonesia. Pantesan aplikasi ini kok keren gitu fitur-fiturnya. Ternyata asalnya dari luar sana.
BalasHapusKok sama mbak, aku juga baca fikosofi kopi, hihihi. Awalnya bingung mau baca apa, ternyata cicco jeriko dong yg baca, langsung gercep dengerin dan sukaa
BalasHapusIkutan happy ada Storytel jadi ngga memble bisa bacain anak buku heheh si ibu juga jadi bisa baca buku juga meski sambil masakk :))
BalasHapusKalau buku berbahasa inggris lebih enak dibaca sendiri yaa...daripada mendengarkan.
BalasHapusTapi yang pasti aplikasi Storytel membuka dunia baru mengenai dunia literasi. Kini bisa dinikmati versi audio begini, jauh lebih praktis dan membantu banget.
Tertarik banget dengan koleksi bukunya yang banyak, mbak. Pengin download juga nih
BalasHapussenang sekali menemukan aplikasi storytel ini, apalagi ketika ada koleksi buku-buku ika natassa yang cukup berkesan
BalasHapusjadi ini memudahkan bangte buat orang yang ngga punya terlalu banyak waktu baca namun penasaran ama buku tertentu. Tinggal didengerin kapan saja dan dimana saja dengan mudah sih ya
BalasHapusWah, enak nih. Sejak pakai Storytel mendengarkan buku jadi gampang banget ya. Gak capek di mata dan bisa disambi ngapa-ngapain, atau rebahan.
BalasHapussuka banget nih ada aplikasi begini, jadi bisa sambil santai sambil didongengin ya hihi.. lumayan buat ngisi waktu me time ":)
BalasHapusaku juga pakai storytel. alternatif banget buat yang udah susah luangin waktu buat baca buku. bisa jadi temen tidur sambil didongengin.
BalasHapuswqwq btw dengerin storytelnya awas jangan sampai bengong mbak
Aplikasi yang solutif banget untuk mereka yang enggan membaca buku cetak tapi tetap ingin menikmati buku lewat audio. Kerennya lagi banyak narator yang sudah kita tahu adalah aktor, aktris dan orang-orang hebat di dunia. Apalagi terus pilihan bukunya banyak. Wah surga entertainment dan healing activities banget ini. Cus lah install. Sebagai penggemar serial GAMES OF THRONES saya jadi penasaran pengen dengar ceritanya.
BalasHapussaya baru tahu ada storytel terimakasih riviewnya kak, langsung cusss download apps nya..
BalasHapusWah, setuju mbak. Saya juga nggak bisa membaca selama perjalanan menumpang kendaraan. Auto pusing... Biasanya selama perjalanan ya lihat-lihat pemandangan atau tiduran sambil ndengerin musik. Dengan storytel ini beda lagi ya, bisa sambil mendengarkan buku juga sekarang.. He3..
BalasHapusSekarang sambil jalan-jalan pun bisa dengerin buku lewat aplikasi Audiobook Storytel ini ya mbak.
BalasHapusaplikasi favorit nih, bisa dengerin berbagai novel populer di Storytel dengan mudah tanpa perlu bawa buku novel yg tebel2 itu,, hehe
BalasHapusAku sudah baca Filosofi Kopi..mau juga dengar dan dibacakan sama Chicco biar beda sensasinya. Gara-gara langganan Storytel jadi bisa 'baca' buku yang belum sempat dibaca..dan membaca lagi buku yang sudah pernah dibaca dalam versi berbeda.
BalasHapusAku sudah langganan dan sampai di buku ke sekian. Senangnya...
Aku juga suka banget sama Storytel ini, Mbak. Keuntungannya emang sebanyak itu. Bisa baca buku sambil multitasking, mengurangi screen time, dll itu. Jadi bisa lebih banyak baca buku meski kesibukan adaaa aja :)
BalasHapusSuka banget sama aplikasi Storytel ini. Bagi seorang penikmat buku, melanjutkan bacaan dikala lelah dengan menggunakan audio merupakan sebuah kenikmatan tersendiri. Fitur offline yang diberikan juga asik banget. Bisa dengan nyaman dengerin audionya tanpa terganggu noifikasi sosial media
BalasHapusMenarik sepertinya ya. Bukan lagi membaca tetapi mendengarkan cerita. Jadinya nggak ngebosenin juga
BalasHapusPilihan buku yang bisa didengarkan di storytel lumayan banyak. Adapula buku buku bestseller yang layak sekali untuk didengarkan. Ini sangat memudahkan sekali untuk menghabiskan bacaan tanpa repot menyediakan waktu khusus
BalasHapusStorytel itu cara seru kalau mau dengerin isi buku. Aku pengen banget kak dengerin cerita dari J.K Rowling. Kayaknya bakalan seru deh
BalasHapusSepertinya sangat menarik ya kak. Membaca buku tapi dengan cara yang berbeda, bosan kalau cuma baca tulisan-tulisan doang. Aplikasi ini memberikan pengalaman yang berbeda
BalasHapusSaya baru aja selesai install. Tergoda setelah baca beberapa review. Apalagi ada buku yang memang ingin saya dengarkan
BalasHapusstorytel menjawab sebagai aplikasi modern yang mendunia. Bagaimana tidak, semua jenis ebook berbagai genre ada disana, bahkan beberapa bulan lalu saya coba download dan enak banget dengerin narator bacain ceritanya sambil tiduran,
BalasHapusWah akhirnya dari sekian lama bisa nyobain aplikasi ini, rasanya memang memudahkan banget buat yang mau baca buku menggunakan fitur audionya ini hhii
BalasHapusAku juga suka pakai aplikasi Storytel ini teh Eno, jadi bisa dengerin buku. Kemaren ngulang kisah cinta Dilan dan Milea tahun 1990, gemes banget sambil bayangin suasananya
BalasHapusbagus banget ya, storytel ini. Jadi bisa baca buku di jalan juga hehe. Nggak bikin pusing. Bisa baca buku sambil setrika juga :p Pingin langganan juga mba jadinya :)
BalasHapus