Obrolan tentang UTBK jadi semakin seru ketika banyak yang mengunggah skor mereka di Twitter. Beberapa mencapai skor 1000 untuk mata ujian tertentu. Wow, sempurna!
Dari beberapa orang itu, baru peraih nilai sempurna di Biologi yang terpantau membagikan tips belajar yang ia terapkan. Yang paling utama menurutnya adalah menyukai bidang yang dipelajari.
Beda Anak Beda Cara Belajar
Tiga tahun itu tidak akan terasa. Nanti tahu-tahu saja waktunya sudah tiba.
Lah ini saja saya nggak terasa harus sudah membayar UKT (uang kuliah tunggal) semester 5 si sulung.
Padahal rasanya baru kemarin kami mendadak staycation di hotel dekat Unpad Jatinangor karena dia kebagian UTBK sesi 1 di kampus Universitas Padjadjaran.
Si sulung ini tipe anak ambis. SNMPTN, SBMPTN, dan Jalur Prestasi dicoba semua. Sebelum pandemi dia semangat sekali ikut bimbel. Hasilnya, dia lolos lewat SBMPTN dan Jalur Prestasi.
Beda dengan si bungsu yang cowok. Santaaaai bener kayak di pantai. Dia yang santai, saya yang sakit kepala.
“Tipe kepribadian akan menentukan gaya belajar. Anak sanguinis akan belajar dengan cara yang berbeda dengan anak plegmatis. Cara belajar anak verbal juga akan berbeda dengan anak kinestetik,” begitu kata ketua yayasan tempat anak saya bersekolah. Beliau adalah seorang ahli psikologi pendidikan.
Memaksakan cara belajar kakaknya pada si bungsu jelas bukan hal bijak. Lebih baik mencari cara belajar yang tepat.
Untuk jenjang SMP dan SMA, saya sih nggak masalah sekolah swasta atau sekolah negeri. Tapi untuk jenjang perguruan tinggi, saya sangat-sangat berharap dia bisa berkuliah di PTN.
Tiga tahun lalu melihat biaya kuliah di PTS sudah membuat kepala saya mendadak migrain. Untungnya si sulung lolos ke PTN dan tidak jadi ke PTS.
Tahun lalu saya sudah memperkenalkan si bungsu pada Zenius Education. Waktu itu dia terlihat antusias. Dia senang karena di sana ada cara seru asah otak.
Si bungsu sedang mengasah otak dengan ZenCore. |
Cuma ya gitu. Motivasi belajarnya juga masih kurang. Entah karena kelamaan belajar sambil rebahan selama PJJ atau gimana.
Di kelas 10 nanti semoga motivasinya meningkat. Apalagi nanti kan sudah penjurusan. Jadi dia nggak perlu lagi mempelajari materi yang nggak dia minati. Bisa lebih berfokus pada minat dan tujuannya.
Klop ya dengan tips belajar dari si peraih nilai sempurna di UTBK. Sukai materi yang dipelajari.
Iya, ini PR juga bagi saya selaku orangtua. Harus lebih sering memotivasi dan memberikan perhatian lebih besar padanya.
Mendukung dan Memotivasi
Sebelum memperkenalkan Zenius Education pada si bungsu, saya sudah melihat-lihat fitur yang ada di aplikasi tersebut. Senang sekali ketika tahu Zenius mengadakan kampanye BTS alias Back to School.
Sebagai platform pendidikan, Zenius tidak hanya memberi materi pelajaran. Zenius juga memberikan dukungan dan motivasi kepada pelajar melalui fitur-fiturnya.
Kembali ke sekolah bukan sekadar untuk belajar, tetapi ada tujuan yang hendak dicapai. Kalau sudah tahu tujuan, jadinya bisa lebih berfokus dan bersemangat.
Itu pula sebabnya saya beranggapan si bungsu perlu ganti cara belajar agar hasilnya lebih bagus, tetapi prosesnya tetap menyenangkan.
Secara biaya pun tidak memberatkan. Dengan biaya Rp 199.000 per tahun sudah dapat mengakses paket belajar Zenius.
Aplikasi belajar yang seru untuk anak dan orangtuanya. |
Zenius memahami bahwa setiap pelajar memiliki tujuan, kebutuhan, dan cara belajar yang berbeda-beda. Itu sebabnya platform pendidikan ini menerapkan sistem pembelajaran adaptif.
Sistem ini memungkinkan setiap peserta belajar sesuai dengan tahapan dan kemampuannya. Nggak akan ada drama terpental-pental karena mendapat materi tingkat dewa, padahal materi dasarnya saja belum paham.
Pelajar dengan gaya belajar dan tingkat pemahaman materi yang berbeda-beda tetap bisa mengikuti pembelajaran di sini secara menyenangkan.
Penting dicatet nih: menyenangkan. Pengalaman sudah membuktikan kok, perasaan stres atau takut pada guru atau pelajaran tertentu akan berdampak kurang baik.
Sebaliknya, kalau sudah senang dengan materinya, sudah suka dengan cara penyampaian materinya, maka belajar akan terasa ringan.
Seperti apa proses pembelajaran di Zenius Education?
Proses Belajar di Zenius
Di Zenius pembelajarannya berlangsung secara online dan offline. Hayooo, siapa nih yang baru tahu kalau Zenius juga punya kelas offline?
Yuk, kita lihat satu per satu.
1. Kelas online.
Kelas online dilakukan melalui aplikasi Zenius. Karena online, pelajar di mana pun bisa ikut. Tentu saja selama ada kuota dan sinyal internet.
Di kelas online pelajar dapat mengakses fitur-fitur keren berikut ini.
Live Class.
Mau belajar apa? Di Zenius Live Class pelajar bisa memilih kelas yang mereka butuhkan. Belajar yang penting-penting aja supaya lebih fokus dan terarah.
Gimana kalau perlu berdiskusi dengan tutor tentang pelajaran di sekolah? Kan sering tuh pelajaran di sekolah belum dipahami eh udah ngebut ke materi berikutnya.
Atau … kebetulan pas sakit dan nggak masuk ketika guru menjelaskan materi itu. Mau minta guru menjelaskan lagi kan nggak mungkin.
Nah, Zenius Live Class memungkinkan pelajar bertanya dan berdiskusi dengan tutor tentang materi pelajaran tertentu.
Pilihan live class di aplikasi Zenius Education. |
ZenBot.
Lagi latihan soal Matematika, Kimia, atau Fisika lalu mentok? Nggak tau lagi mesti pakai rumus apa. Nggak ngerti lagi gimana cara nyari jawabannya.
Tenang, ada ZenBot yang siap membantu. Pelajar tinggal memotret dan mengunggah (upload) foto soal tersebut ke aplikasi Zenius.
Fitur ZenBot yang berbasis artificial intelligence (AI) ini akan segera membantu menyelesaikan soal tersebut. Penjelasannya dalam bentuk video sehingga lebih mudah dipahami.
Content Library.
Zenius Education ini menyediakan banyak sekali konten ilmu sosial, sains, dan matematika. Ada lebih dari 100 ribu konten.
2. Kelas offline.
Tahu Bimbel Primagama? Ini bimbel beken banget, ada ratusan cabangnya di seluruh Indonesia.
Nah, melalui New Primagama Powered by Zenius, peserta akan belajar menggunakam metode hybrid learning dengan pendekatan dua guru (two teachers).
Metode hybrid learning ini menggabungkan pembelajaran online dan offline. Dengan metode ini, siswa belajar langsung dengan tutor di kelas, plus bisa mengakses pembelajaran online kapan saja.
Asah Otak di ZenCore
Ada lagi fitur yang menarik di Zenius. Namanya ZenCore. Fitur ini mengajak kita mengasah otak dalam 4 kemampuan dasar.
1. Verbal Logic
Soal-soal yang berhubungan dengan bahasa dan logika. Sederhana dan simpel, tapi butuh ketelitian, pemahaman bahasa, dan tentu saja logika.
2. Matematika
Di sini kita akan bertemu dengan soal-soal matematika. Tenang, kalau di level 1 jawaban kita banyak salahnya, soal-soal di level 2 akan disesuaikan dengan kemampuan kita.
Contoh soal di ZenCore. |
3. Bahasa Inggris
Mau mengasah kemampuan dalam bahasa Inggris? Coba yang ini deh. Pertanyaannya beragam, dari kosakata, penggunaan frasa, susunan kalimat, hingga tenses.
Nggak usah takut salah menjawab. Kalaupun salah, nanti ada pembahasannya kok. Dari situ kita bisa belajar, yang benernya itu seperti apa.
4. Sains
Sesuai namanya, soal-soal yang muncul di sini adalah dari bidang sains (fisika, kimia, biologi). Semula saya agak ragu mencoba kemampuan dasar yang ini.
Dulunya kan saya anak IPS. Khawatir dong kalau nanti malah ketemu hukum Newton, momentum, reaksi kimia, dan sebagainya.
Ternyata sayanya aja yang overthinking. Kekhawatiran saya nggak terjadi. Ah, tentu saja. ZenCore ini kan melatih kemampuan dasar dan menggunakan adaptive learning.
Skor yang saya dapatkan di Sains ini malah lebih bagus dibandingkan tiga kemampuan dasar lainnya. Wuiiih ... kaget sendiri jadinya.
Setiap kategori fundamental skills itu terdiri atas 100 level. Di setiap level ada 8 pertanyaan yang harus dijawab dalam waktu 120 detik.
Setelah 120 detik akan keluar skor yang didapat. Berapa jawaban yang salah, berapa yang benar, dan berapa yang tidak dijawab.
Penasaran kenapa bisa salah? Tenang saja. Setiap soal ada pembahasannya, kok. Ada pembahasan secara tertulis, ada juga dalam bentuk rekaman video.
Kata si sulung yang ikutan mencoba-coba fitur-fitur di Zenius, ZenCore ini mirip dengan Tes Potensi Skolastik (TPS).
Siapa pun bisa asah otak di ZenCore yang menggunakan metode adaptive learning. |
Belajar Menyenangkan
Belajar seharusnya berlangsung menyenangkan, bukannya malah membuat stres.
Zenius Education membantu semua siswa yang memiliki berbagai gaya belajar dengan adaptive learning yang menyenangkan.
Meski berbeda, semua anak cerdas. Kalau ada yang kurang memuaskan, mungkin cara belajarnya selama ini tidak tepat. Yuk, ganti cara belajar dengan yang lebih sesuai dan menyenangkan.
seneng ya sekarang ada Zenius yang bisa online maupun offline?
BalasHapuskarena kerasa banget dulu nemenin anak2 belajar dan kewalahan
sayang, dulu belum ada Zenius
Wehhh sama kayak anakku.
BalasHapusCowok, masuk SMA july ini.
Smoga Allah mudahkan studi buah hati kita semua, yaa
InsyaAllah zenius bs bgt jadi solusiii nih
MasyAllah teteh ternyata anaknya udah pada gede ya. Langsung yang kebayang ama aku biaya sekolah mereka. Semoga Allah lapangkan rezekinya ya Teh. Aku setuju setiap anak itu punya gaya belajar masing - masing. Jadi ga usah dipaksain satu dengan yang lainnya. Ngomong ngomong aku jadi tahu tentang zenius education ini. Makasih teh 😊
BalasHapusZenius ini cocok buat semua gaya belajar anak ya Mbak, gak cuma anak aja sih yang jadi suka belajar, emaknya pun juga suka karena bisa ikutan asah otak juga, biar jadi update ilmu juga kan apalagi dilengkapi dengan video pembahasan jadi kita bisa lebih mengerti ya.
BalasHapusZenbot nya keren banget itu. Lupa rumus sekarang dan bingung penyelesaiannya tinggal foto deh soalnya. Aduh manusia aja suka pusing karena itu pasti banyak banget yg nanya melalui fitur itu. Dengan AI semua malah bisa teratasi ya. Salut dan bener keren
BalasHapusalhamdulillah mba bisa lolos ke PTN yaa.. adik sepupu saya juga gitu, dulu pakai zenius dan sangat berguna bisa bikin dia masuk ptn favorit alhamdulillaah
BalasHapusDulu tuh sebelum pandemi, suka ngomelin anak karena keseringan main gadget. Tapi setelah pandemi, kerasa sekali pentingnya gadget dan cara belajar anak zaman sekarang yang lebih nyaman bersama apps seperti Zenius Education. Satu aplikasi mampu meng-cover semua kebutuhan dan rasa ingin tahu anak mengenai sebuah materi.
BalasHapus