Kerja makin asik ditemani musik. Foto: Unsplash. |
Kamu tim bekerja produktif tanpa musik atau tim harus pakai musik? Ups, jangan jadikan war ya. Tiap orang pasti punya alasan tersendiri.
Saya sendiri dua-duanya. Ada kalanya harus dalam kondisi sepi, ada kalanya lebih fokus kalau ditemani musik. Kok bisa gitu?
Beda Pekerjaan, Beda Suasana
Nah, ini jawabannya. Beda pekerjaan yang sedang saya lakukan, beda pula suasana yang diciptakan.Saya memilih bekerja tanpa musik jika sedang mengedit naskah. Entah itu naskah saya sendiri, apalagi naskah klien. Sebagai editor lepas, saya butuh konsentrasi ketika mengoreksi tulisan orang lain.
Mengedit naskah itu bukan cuma ngecek titik koma dan huruf besar huruf kecil. Kalimat-kalimat yang keriting asoy juga harus diperbaiki agar lebih enak dibaca. Data-data pun mesti diperiksa.
Bukan hanya kamu yang butuh perhatian, kesinambungan antarkalimat juga mesti diperhatikan.
Untuk semua pekerjaan yang butuh detail itu, saya lebih memilih bekerja dalam sunyi.
Beda cerita kalau saya sedang bekerja sebagai penulis, baik itu penulis buku atau blogger. Untuk yang ini saya justru lebih bersemangat kalau diiringi musik.
Ketika menulis novel bahkan ada lagu yang saya dengarkan berulang-ulang karena sejiwa dengan novel yang sedang saya garap.
Menulis ditemani musik itu juga yang membuat saya nyaman-nyaman saja menulis di kedai kopi di Bandung.
Musik Indie di Coffee Shop
Kopi, musik, dan kerjaan di coffee shop. Foto: Unsplash. |
Tidak semua coffee shop nyaman digunakan untuk nebeng kerja. Bisa karena kopinya nggak cocok, tempat duduknya nggak enakeun, pegawainya terlalu berisik mengobrol, parfum ruangannya bikin saya pusing, atau musiknya nggak masuk di saya.
Salah satu tempat yang sering saya datangi adalah The Warung Kopi. Rasa kopi, tempat duduk, dan pilihan musiknya cocok dengan saya.
Kopi Pabrik Sukahati juga menjadi pilihan saya. Rasa kopinya memang B aja. Namun, tempatnya yang semi outdoor dengan banyak tanaman sangat nyaman. Lagu-lagu yang diputar pun cocok dengan saya
Awalnya saya malah nggak kenal kebanyakan lagu yang diputar di coffee shop. Karena suka, akhirnya jadian. Eh, bukan. Karena suka, akhirnya saya cari sendiri berbekal lirik lagu yang terngiang-ngiang di telinga.
Dari situlah bertemulah saya dengan nama Adhitia Sofyan, Budi Doremi, Mahen, Fiersa Besari, dan banyak lagi. Semuanya musisi indie!
Musik Indie Melejit
Beberapa tahun belakangan ini musik lokal yang diproduksi secara indie memang melejit luar biasa. Lagu-lagu indie diputar di mana-mana, termasuk di berbagai tempat ngopi di Bandung.Perkembangan musik indie ini ternyata tidak lepas dari adanya aplikasi streaming seperti Langit Musik.
Mengutip dari Pricebook, bagi band indie Indonesia aplikasi streaming musik berperan penting untuk promosi karya dan menjangkau audiens yang lebih luas.
Lebih lanjut situs teknologi ini menyebutkan 5 manfaat yang diperoleh musisi Indie dari aplikasi streaming musik, yaitu:
- Memperluas akses musik lokal.
- Meningkatkan eskposur.
- Menambah penghasilan.
- Meningkatkan profesionalisme.
- Memudahkan distribusi musik.
Ini sangat dimungkinkan oleh semakin meluasnya akses internet di Indonesia. Misalnya IndiHome. Layanan internet dari Telkom Indonesia ini bukan cuma bisa dinikmati oleh mereka yang tinggal di kota besar, tetapi juga mereka yang berada jauh dari kota.
Add On Langit Musik
Aplikasi streaming musik supaya makin produktif dan bersemangat. Foto: Unsplash. |
Mantep banget nggak tuh?
Aplikasi musik asli Indonesia ini menyediakan musik lokal Indonesia dan musik internasional. Sebanyak 76%-nya adalah lagu Indonesia.
Segala jenis musik ada di aplikasi streaming yang dikelola anak usaha Telkom Indonesia ini. Apa pun jenis musik kesukaan kita, bisa ditemukan di Langit Musik.
Kamu suka jenis musik apa? Dari jazz, pop, musik religi sampai dangdut koplo ada di Langit Musik. Biaya berlangganan Langit Musik pun sangat terjangkau.
Jika kita pengguna layanan internet IndiHome, kita bisa menambahkan add-on Langit Musik untuk berlangganan aplikasi streaming musik ini.
Untuk add-on Langit Musik ini cukup membayar biaya berlangganan sebesar Rp 10.000 per bulan.
Cukup ceban sebulan dan bisa puas menikmati jutaan lagu dengan kualitas dolby stereo yang jernih.
Makin Asik dengan Musik
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa musik memiliki manfaat positif bagi manusia. Dari memperbaiki mood, menambah semangat, relaksasi, hingga meningkatkan produktivitas.Kalau tak bisa mendengarkan musik sambil bekerja, mendengarkannya saat senggang pun bisa menstimulasi munculnya ide. Nggak percaya? Coba, deh.
Btw, boleh dong share jenis musik favorit kamu atau lagu dan penyanyi kesukaan kamu.
Salam,
Kata orang, mantap kali nih Langit Musik, udah terjangkau 10.000 perbulan, eh musiknya banyak juga pilihannya. Pastinya enjoy di kantong, enjoy juga waktu kita buat dengerin musik dgn langganan Add-on Langit Musik
BalasHapusSama, Mbak. Saya saat menulis, juga senangnya sambil dengarin musik. Bahkan bisa saja tiba-tiba dapat ide tulisan ya, Mbak. Jadi semakin semangat menulisnya hehehe.
BalasHapusKalo saya biasanya beraktivitas sambil dengerin musik favorit, biar nggak jenuh. Bahkan saat nulis artikel pun mesti ada alunan musiknya, hehehe... Wah pasti menyenangkan banget ya ketika kita bisa nebeng kerja dengan suasana yang cocok, mulai dari rasa minuman atau makanan yang pas, tempat duduk yang nyaman hingga musiknya yang masuk.
BalasHapusIya sih. Nggak semua kerjaan yang nyaman bila kita kerjakan sambil dengerin musik. Cuma memang ada kerjaan yang lebih enjoy kalau disambi mendengarkan lagu... Lebih asyik emang streaming musik pake IndiHome
BalasHapussaya juga tipikal yang suka dengerin musik sambil kerja kak. rasanya lebih konsen aja gitu.. sekarang malah enak yaa karena sudah ada aplikasi yang nyediakan berbagai musik yang bisa kita nikmati
BalasHapusTerima kasih sudah mampir dan berkomentar.
BalasHapus