Apa sirop favoritmu saat Lebaran? Sebuah foto dengan caption seperti itu muncul di sebuah grup FB yang saya ikuti.
Di foto itu ada berderet-deret sirop berbagai merek. Dari sirop ABC sampai sirop yang iklannya paling ditunggu saat Ramadhan: sirop Marjan.
Melihat deretan botol sirop ini, kenangan membuat saya spontan berkata: Sirop Specie!
Di foto itu tercantum namanya sirop Kurnia. Namun, bagi saya dan kenangan masa kecil hingga remaja, nama sirop itu adalah Specie. Posisi istimewanya di dalam kenangan tak tergantikan.
Sekilas Masa Kecil
Hingga berusia 11 tahun saya tinggal di provinsi paling barat Indonesia. Nangroe Aceh Darussalam. Tepatnya di Banda Aceh, ibu kota provinsi.
Bandung hanya tempat saya numpang lahir, sebelum akhirnya dibawa merantau jauh ke Serambi Mekah.
Kenangan saya di sana tak sebanyak kakak-kakak saya. Ya, apa sih yang diharapkan akan diingat oleh bayi imut gemesh hingga usia balita?
Baru ketika TK dan SD, peristiwa-peristiwa berkesan mulai menempel lekat dalam ingatan saya. Salah satunya ketika Banda Aceh diguncang gempa besar yang membuat kami gemetar ketakutan. Ah, tentang ini pernah saya ceritakan di Gempa, Ketika Bumi Berguncang.
Specie, Si Merah dari Serambi Mekah
Sirop legendaris dari Aceh. |
Yang sangat saya ingat adalah peti kayu berisi botol-botol limun bersoda saat Lebaran. Juga sirop merah yang manis dan wangi. Sirop Specie!
Limun itu hanya ada di rumah saat Lebaran. Dihidangkan jika ada ada tamu datang. Dituangkan ke gelas-gelas sloki. Dan dengan senang hati saya akan menghabiskan sisa limun di dalam botol. Sayangnya tidak ada limun jahe seperti dalam cerita Lima Sekawan favorit saya.
Berbeda dengan limun, sirop Specie ada kapan saja, tak harus menunggu Lebaran. Rasanya yang manis dengan aroma harum, semakin nikmat jika disajikan dengan satu-dua kotak es batu.
Nama resmi sirop ini adalah Sirup Kurnia. Adapun “Specie” yang lebih lekat dalam kenangan saya adalah tulisan berukuran besar di botol sirop itu. Tepatnya di bawah gambar patung Liberty.
SPECIE LIMONADE SIROOP
Mengutip dari Sindo News, tahun 1969 sirop ini adalah usaha rumahan di Kampung Mulia, Banda Aceh. Pembuatnya adalah seorang warga Tionghoa bernama Elias Hudaya.
Rasa sirop yang enak dan harum membuatnya disukai banyak orang. Termasuk keluarga saya. Termasuk saya yang setelah bertahun-tahun meninggalkan Banda Aceh masih terkenang-kenang dengan rasanya yang nikmat.
Tahun 1990, pabrik sirop Specie alias Kurnia di Kampung Mulia ini tutup. Elias memindahkan pabriknya ke Medan.
Meskipun sudah pindah ke Medan, banyak orang tetap mengenalnya sebagai sirop Aceh. Termasuk orang-orang di grup FB yang saya ikuti itu.
Ada pula yang menyebutnya sirop Cap Patung atau Cap Patong, mengacu pada gambar patung Liberty di botolnya. Tapi bagi saya, namanya tetap sirop Specie!
Baca Juga: Ngopi Santai di Jalan Pulang
Tak Ada Specie, Tjampolay pun Jadi
Sirop khas Cirebon yang legendaris. |
Long short story, saya sudah ber-KTP Bandung. Tiba-tiba saya rinduuuu pada sirop Specie.
Belum musim marketplace ketika itu. Jadi, berbagai minimarket dan supermarket saya masuki demi mencari sirop masa kecil ini. Hasilnya, nihil.
Lama saya terpekur di depan rak sirop di Giant Suci (sekarang sudah tutup dan entah akan berubah menjadi apa. Semoga bukan berubah menjadi Satria Baja Hitam). Kecewa karena tak menemukan si Specie.
Lalu pandangan saya terarah pada deretan botol sirop dengan label yang sangat sederhana. Label putih dengan gambar dan tulisan yang terlihat culun dibandingkan merek sirop lainnya.
SYRUP TJAP BUAH TJAMPOLAY. Begitu yang tertulis di label itu. Lalu ada tulisan KHAS CIREBON.
Mungkin rasa rindu pada si merah nan harum Specie membuat saya mengambil sirop Tjampolay rasa pisang susu. Kenapa pisang susu? Simpel saja. Warnanya merah.
Waktu-waktu berikutnya saya mencoba sirop Tjampolay varian yang lain. Tapi teteup sih, balik lagi ke rasa pisang susu. Mungkin karena itu yang bisa sedikit melipur rindu saya pada Specie.
Belakangan baru saya tahu bahwa Tjampolay ini adalah sirop legendaris, satu generasi lebih tua daripada sirop Specie. Sirop Tjampolay ini dibuat di Cirebon pada tahun 1936 oleh Tan Tjek Tjiu.
Baca Juga: Klappertaart, Kue Khas Manado
Rindu Terbayar
Dari Sumatra Utara, Sirop Kurnia alias Specie terus berkembang dan menyebar ke berbagai kota.Lebih-lebih dengan semakin maraknya marketplace seperti Shopee dan Tokopedia. Rindu pada si merah nan harum ini lebih mudah dituntaskan.
Hebatnya, rasanya tetap konsisten. Rasa rindu pada sirop Specie telah terbayar lunas. Jadi, kalau sekarang saya ditanya sirop favorit saat Lebaran, jawaban saya tentu saja SIROP SPECIE.
Kalau kalian, punya sirop favorit atau sirop yang sangat memorable jugakah?
Salam,
Triani Retno A
Hebatnya, rasanya tetap konsisten. Rasa rindu pada sirop Specie telah terbayar lunas. Jadi, kalau sekarang saya ditanya sirop favorit saat Lebaran, jawaban saya tentu saja SIROP SPECIE.
Kalau kalian, punya sirop favorit atau sirop yang sangat memorable jugakah?
Salam,
Triani Retno A
aaaa,, di tahun tahun itu belum tahu atau bahkan aku baru hadir setelah tahun tersebut mbak, heehhee
BalasHapusLimun jadi mengingatkanku saat sekolah dulu deh
Sudah kuduga pasti akan ada yang komen begitu, Anak Muda. Hahaha.... Lagi seneng nulis tentang masa lampau. Siapa tahu jadi pengetahuan baru bagi anak-anak milenial dan Gen Z.
HapusWaktu sekolah limunnya udah Fanta dkk, ya?
Teteh, eta mah jadul pisan... Kau ingat kakek tetangga di Bandung sempat bawa dan saya serta adik dibagi limun nya. Haha, bukan sirop saat itu nyebutnya tapi limun. Hihi... Jadul pisan lah pokoknya
BalasHapusAlhamdulillah rindu sekarang bisa terobati ya sama sirop ini
Limun sama sirop beda Teh. Limun kayak Fanta sekarang deh. Tapi gak tau deh yang waktu aku kecil itu mereknya apa. Bukan Fanta pastinya sih.
HapusHai kak Triani, sepertinya usia kita beti deh. Lihat fotomu kak di tahun 1981 sepertinya aku juga sudah sebesar itu ya, he...he...he. Ini siop yang disebutin favoritku baget. Manisnya alami dan memang enak ya
BalasHapusSeperti memang begitu, kalau lihat usia anak kita juga sepantaran :))
HapusKalau di Jakarta, duluuu bapak saya langganan beli banyak sirup merk Sarangsari tuh. Bapak suka banget minum sirup dingin. Botolnya ijo, ada merek gambar cewek warna oren...Masih ada ga yaa sekarang?
BalasHapusMasih, Mbaaak. Aku pernah lihat Sarangsari di Shopee
HapusNama2 sirop di atas asing bagi saya. Maklum sy tinggal di lampung.
BalasHapusAceh dan Lampung kan masih satu pulau, Mas .... walaupun ujung-ujungan banget :))
HapusPadahal baru mau nanya di mana beli Sirop Specie karena pingin coba
BalasHapusKalo sirop tjampolay sering dioleh olehi kakak atau teman yang baru pulang dari Cirebon
Saya setuju sirop legenda emang beda, mungkin karena diracik dengan hati ya? :D
Di marketplace ada, Ambu. Kemarin ada temen kirim foto Specie ada di rak minimarket.
HapusSiropen kalo aku mba . Cuma jadi pengen coba sirup Tjampolay yang banyak direkomendasikan juga
BalasHapus