Ketika berada di kawasan Gedebage, Bandung, saya iseng membuka Google maps dan mengetik “coffee shop”. Hasilnya?
Muncul banyak sekali titik merah yang menunjukkan kedai kopi Bandung di sekitar Gedebage hingga Summarecon. Salah satunya adalah Brauwn Coffee and Bakery.
So, itulah alasan saya jarang ngopi di tempat yang sama. Biasanya, yang sering saya datangi untuk numpang kerja malah saya tulis belakangan.
Ada coffee shop Bandung yang satu tahun ini sering saya datangi, bahkan saya sampai mendaftar sebagai member tapi belum ada review-nya di blog ini. Niat saya, setelah naskah novel saya beres, baru akan saya review.
Ketika saya datang ke kedai kopi dekat Summarecon ini, di parkiran depan masih terpasang spanduk soft opening.
Dari luar sampai ke dalam, bangunan kedai kopi ini mengingatkan saya pada Bento Kopi Jatinangor. Namun, Brauwn Coffee ini lebih kecil dan tidak memiliki ruangan indoor. Konsepnya outdoor dan semi outdoor.
Pemandangan di bagian belakang coffee shop ini membuat saya tersenyum. Sawah dengan dangaunya terbentang di sana, berbatasan langsung dengan kedai kopi ini.
Bener-bener coffee shop mewah. Mepet sawah.
Bagi yang pengen ngopi-ngopi sampai menikmati pemandangan sawah, cobain deh ke sini. Waktu terbaik untuk ke Brauwn Coffee ini adalah sore hari selepas Ashar.
So, itulah alasan saya jarang ngopi di tempat yang sama. Biasanya, yang sering saya datangi untuk numpang kerja malah saya tulis belakangan.
Ada coffee shop Bandung yang satu tahun ini sering saya datangi, bahkan saya sampai mendaftar sebagai member tapi belum ada review-nya di blog ini. Niat saya, setelah naskah novel saya beres, baru akan saya review.
Kedai Kopi Bandung yang Mewah
Brauwn Coffee Bandung. |
Ketika saya datang ke kedai kopi dekat Summarecon ini, di parkiran depan masih terpasang spanduk soft opening.
Dari luar sampai ke dalam, bangunan kedai kopi ini mengingatkan saya pada Bento Kopi Jatinangor. Namun, Brauwn Coffee ini lebih kecil dan tidak memiliki ruangan indoor. Konsepnya outdoor dan semi outdoor.
Pemandangan di bagian belakang coffee shop ini membuat saya tersenyum. Sawah dengan dangaunya terbentang di sana, berbatasan langsung dengan kedai kopi ini.
Bener-bener coffee shop mewah. Mepet sawah.
Bagi yang pengen ngopi-ngopi sampai menikmati pemandangan sawah, cobain deh ke sini. Waktu terbaik untuk ke Brauwn Coffee ini adalah sore hari selepas Ashar.
Kalau siang hari, di area semi outdoor yang atapnya seperti tenda kerucut saja terasa panas. Area outdoor ... sama sekali bukan pilihan untuk siang hari. Bangku dan mejanya pun terasa panas.
Namun, pada sore hari atau ketika sinar mentari tak menyengat, area outdoor ini cantik sekali untuk berfoto-foto. Bunga-bunga ilalang yang melambai-lambai ditiup angin menjadi ornamen alami yang indah.
Kalau malam hari tentu saja lebih sejuk, tetapi sayangnya jadi tidak bisa menikmati pemandangan sawah di belakang tempat ngopi ini.
Mengingat kedai kopi Bandung ini baru banget buka, saya beranggapan saja ini belum 100% jadi. Kalau boleh kasih saran, di area semi outdoor juga disediakan beberapa kipas angin agar lebih nyaman.
Selain itu, mungkin tidak ya kalau di bagian tangga menuju mushala juga diberi atap? Jadi kalaupun hujan, pengunjung Brauwn Coffee tetap bisa ke mushala untuk shalat.
Mengingat kedai kopi Bandung ini baru banget buka, saya beranggapan saja ini belum 100% jadi. Kalau boleh kasih saran, di area semi outdoor juga disediakan beberapa kipas angin agar lebih nyaman.
Selain itu, mungkin tidak ya kalau di bagian tangga menuju mushala juga diberi atap? Jadi kalaupun hujan, pengunjung Brauwn Coffee tetap bisa ke mushala untuk shalat.
Menu Brauwn Coffee and Bakery
Area semi outdoor. |
Ada berbagai menu yang bisa dinikmati di Brauwn Coffee ini. Di kelompok makanan, ada geng little bite series (seperti salt and chilly tofu, fried banana, dan chicken popcorn), ada juga geng pastry seperti chocolate muffin dan tiramisu.
Di tengah udara Bandung lagi panas-panas gemas, tentu saja pilihan kami adalah iced coffee. Selengkapnya, berikut menu yang kami pesan apa di coffee shop dekat Summarecon Bandung ini.
1. Butterscotch latte
Kopi latte dengan butterscotch flavor ini rasa manisnya hanya muncul malu-malu. Nggak pesan less sugar, padahal, tapi memang default-nya begini.Bahkan dibandingkan dengan butterscotch latte di Kopi Setia Jatinangor yang less sugar, yang di Brauwn Coffee ini tetap lebih samar rasa manisnya. Buat yang sudah manis dan kurang suka minuman manis, cocok nih.
Harga: Rp 27.000 (iced)
2. Coffee latte
Kopi latte aja, nggak pakai sirop. Hanya rasa espresso campur krimer, tanpa rasa manis. Udah rasa default. Baru terasa manis kalau diminum sambil melihat senyum manismu *eaaaa.Harga: Rp 25.000 (iced)
3. Lasagna
Cemal-cemil di Brauwn Coffee. |
Lasagna ini masuk camilan atau makanan berat ya? Satu-satunya makanan asin gurih yang kami nikmati kali ini.
Pasta berbentuk lebar seukuran telapak tangan dengan saus bolognaise ini terasa empuk, creamy, dan gurih. Yummy!
Harga: Rp 35.000
4. Chocolate muffin
Yang saya suka dari muffin cokelat ini adalah rasa cokelatnya yang manis-manis pahit. Sedap sekali menikmati muffin ini sambil memanjakan mata dengan pemandangan sawah nan hijau di belakang kedai kopi Bandung ini.Harga: Rp 20.000
5. Tiramisu
Krimnya lembuuut dengan manis yang sedang-sedang saja dan rasa kopi yang terasa ramah menyapa lidah. Bukan manis yang giung dan bikin meringis.Harga: Rp 35.000
6. Hokkaido cheese cake
Kebayang ini pas lagi proses baking, pasti wangiiiii sekali. Sudah dalam suhu ruangan aja masih tercium aroma harumnya.Kulit painya empuk tapi nggak crunchy apalagi yang langsung buyar ambyar ketika digigit. Ada rasa manis yang samar di kulit pai. Sweet cream cheese yang menjadi isinya terasa padat tetapi lembut.
Harga: Rp 20.000
Dari 4 macam makanan itu, saya paling suka lasagna. Bukan berarti yang lain nggak enak, loh ya. Tapi balik lagi ke selera pribadi. Fyi, saya penggemar makanan berbahan pasta. Tapi tentu saja pasta gigi tidak saya makan.
Oh btw, ada satu menu lagi yang saya pesan untuk dibawa pulang. Namanya chicken backroll (Rp20.000).
Chicken backroll yang rasanya bikin nagih. |
Menu ini berupa daging ayam giling yang digulung dalam kulit terong ungu. Ada sambal dan saus tomat sebagai pelengkap. Satu porsi berisi 5 pcs. Rasa lembut dan gurihnya begitu membuai sampai kunyahan terakhir.
Fix. Backroll chicken jadi menu favorit saya di Brauwn Coffee.
Alamat Brauwn Coffee & Bakery
Beberapa tahun ke depan, kawasan ini pasti akan semakin ramai seiring berkembangnya Summarecon.Jadi, kalau mau menikmati ngopi sambil menyegarkan mata, buruan saja ke sini. Kita nggak tahu, kan, sampai kapan sawah-sawah di belakang coffee shop itu bertahan.
Area outdoor berbatasan langsung dengan sawah. |
Brauwn Coffee
Jl. Gedebage Selatan No. 139B, Bandung
- Jam Buka: 10.00 – 00.00 WIB (weekdays), 07.00 – 00.00 WIB (weekend)
- Menu: Little bite series (Rp 15.000 – Rp 38.000), pastry (Rp15.000 – Rp 35.000), minuman kopi (Rp 15.000 – Rp 27.000), minuman nonkopi (Rp20.000 – Rp30.000)
- Fasilitas: Area outdoor dan semi outdoor, toilet, mushala (tidak ada mukena), wifi. Meski ada wifi, kedai kopi ini tidak cocok untuk WFC (work from coffee) atau nugas.
- Instagram: @brauwncoffeeandbakery
Oya, kalau mau mencoba kedai kopi Bandung lain yang juga berkonsep outdoor, bisa meluncur ke Teduh Coffee yang vibes-nya seperti ngopi di Lembang. Bonus ketemu mas-mas polisi, karena lokasinya memang mepet pisan dengan kantor polisi.
Konsep outdoor-nya keren, apalagi dengan pemandangan sawah yang bikin adem. Ngopi sambil menikmati ilalang yang melambai, pasti asyik banget, terutama pas sore hari. Menu-menunya juga variatif, dari butterscotch latte sampai lasagna yang kelihatannya enak banget. Fix, next time ke Bandung harus coba ngopi di sini deh, sambil menikmati suasana sawah yang bikin tenang!
BalasHapusaku salah fokus sama chicken backroll-nya itu. kelihatan enak. emang enak ya? jadi pengen deh. sambil ngopi santai menunggu senja
BalasHapusWuih, Teh Eno nemu aja cafe yang nyaman untuk WFC. Padahal saya sering lewat Gedebage, tapi perasaan belum pernah liat Brauwn Coffee. Nanti coba cari, deh! Lumayan untuk tempat nongkrong juga yaa...
BalasHapusBrauwn Coffee & Bakery asik tempatnya nih, pastinya selain bisa menikmati pemandangan sawah yang terhamapr luas, kita juga bisa menikmati angin sepoi sepoi yang berhembus. Konsepnya unik juga ini
BalasHapusKok saya jadi kepikiran sama tiramisu ya?
BalasHapusJadi ikut membayangkan itu krimnya lembut, manis yang sedang-sedang saja dan rasa kopi yang terasa ramah menyapa lidah.
Sesekali minum kopi di tempat kekinian apalagi bikin betah anggap saja sebagai reward diri ya
Cafe yang menyajikan pemandangan sawah tuh sesuatu banget, kalo kata Syahrini. Meskipun nantinya sawah tersebut akan ada masa panen yang mungkin akan lebih panas lagi, tapi angin sawah tuh beda aja gitu. Lebih seger tentunya.
BalasHapusCocok nih untuk menikmati hari, ngopi sambil merasakan jajanan yang pas di lidah, plus view yang cantik gitu. Iya bener, buruan ke sana keburu sawahnya ntar ga ada, biasanya kan gitu ya mbak, sawah jadi perumahan.
BalasHapusPingin main ke Summarecon Mall aja masi maju mundur.
BalasHapusHuhuhu.. aga padat euuii daerah Gedebage.
Tapi, kalo ada tempat nongs yang asik, back to nature begini.. worthed to try banget sih ya..
Semoga.. menu makanan di Brauwn Coffee makin berkembang. Ada main coursenya yang beneran bisa bikin mantep perruutt...gitu.