Yuk, Mengenal Hiperpigmentasi Kulit


Hiperpigmentasi kulit

Warna kulit tidak merata sering menjadi masalah, terutama pada perempuan. Ada bercak berwarna lebih gelap di kulit, termasuk pada kulit wajah.

Bercak gelap di wajah ini tidak menimbulkan rasa sakit atau gatal. Namun, secara estetika penampilan cukup mengganggu. Tidak jarang malah sampai menimbulkan rasa kurang percaya diri.

Kaum wanita biasa mengatasi masalah kulit tidak merata ini dengan skincare dan make up.

Kenapa warna kulit bisa tidak merata seperti itu, ya?


Hiperpigmentasi Kulit adalah

Masalah pigmentasi lazim terjadi pada semua orang, termasuk masalah hiperpigmentasi.

Mengutip pendapat dr. Hadi Firmansyah dari RS. EMC, hiperpigmentasi kulit adalah kondisi terjadinya peningkatan produksi melamin, yaitu pigmen yang memberikan warna pada kulit. Akibatnya, muncul bercak gelap dan tidak merata di permukaan kulit.

Bercak gelap ini bisa muncul di kulit wajah, tangan, leher, atau bagian tubuh lainnya.

Orang awam biasa menyebut hiperpigmentasi kulit ini dengan “warna kulit tidak merata”. Hiperpigmentasi kulit ini bisa terjadi pada siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan.

Apakah hanya jenis kulit tertentu saja yang mengalami hiperpigmentasi?

Ternyata, hiperpigmentasi bisa terjadi pada semua jenis kulit kulit, baik itu kulit kering, berminyak, kombinasi, maupun kulit normal.

Baca Juga: 5 Cara Menjaga Organ Reproduksi agar Tetap Sehat

Jenis Hiperpigmentasi

Ada beberapa jenis hiperpigmentasi yang umum terjadi, yaitu melasma, lentigo, bintik penuaan, dan hiperpigmentasi pasca inflamasi. Berikut ini penjelasannya:

1. Melasma

Jenis hiperpigmentasi kulit ini biasa tampak pada area wajah. Yang biasa mengalami hiperpigmentasi jenis ini adalah wanita hamil dan orang-orang yang sering beraktivitas di bawah sinar matahari langsung.

2. Lentigo

Hiperpigmentasi ini terjadi karena sering terpapar sinar matahari, dan itu berlangsung selama bertahun-tahun.

Bagian tubuh yang biasa mengalami hiperpigmentasi jenis ini adalah kulit wajah, leher, dan tangan.

3. Hiperpigmentasi Pasca Inflamasi

Hiperpigmentasi jenis yang satu ini terjadi akibat peradangan kulit, seperti jerawat, luka, cacar air, cacar api, dan eksim.

Setelah radang tersebut sembuh, di kulit masih tersisa bekasnya yang berwarna gelap.

4. Bintik Penuaan

Hiperpigmentasi jenis ini biasa dialami oleh orang-orang yang sudah memasuki usia tua.

Baca Juga: Mengenal Cedera Olahraga

Penyebab dan Cara Pencegahan

Hiperpigmentasi kulit
Hiperpigmentasi pada kulit wajah.

Memiliki warna kulit yang tidak merata bisa menimbulkan rasa tidak percaya diri, apalagi jika terjadi pada bagian wajah.

Penyebab hiperpigmentasi kulit ini ada yang bisa dikendalikan, tetapi ada pula yang tidak bisa dikendalikan.

Faktor penyebab yang tidak dapat dikendalikan adalah:

  • usia,
  • genetik (keturunan), dan
  • perubahan hormon pada ibu hamil.

Adapun faktor-faktor yang dapat dikendalikan adalah:

  • Paparan sinar matahari
    Untuk mengurangi risiko akibat paparan sinar matahari yang berlebihan bisa dengan mengoleskan tabir surya (sunscreen), menggunakan topi atau payung, serta mengenakan pakaian yang tertutup.

  • Bekas luka dan bekas jerawat
    Mengendalikannya adalah dengan cara menjaga kebersihan kulit agar tidak mudah mudah berjerawat atau terkena penyakit kulit.

    Selain itu, berjalan dan bergerak dengan hati-hati juga bisa mengurangi risiko terjatuh atau terluka.

  • Perawatan kulit
    Hiperpigmentasi kulit juga bisa terjadi akibat kandungan produk perawatan kulit (skincare) yang digunakan.

    Jika ini penyebabnya, kita dapat meninggalkan produk tersebut dan beralih pada produk lain yang lebih aman.

  • Perubahan hormon karena kontrasepsi 
    Apabila kontrasepsi hormonal (misalnya pil KB dan suntik KB) menjadi penyebab hiperpigmentasi, maka bisa pertimbangkan untuk memilih metode kontrasepsi nonhormonal (seperti kondom, metode kalender, dan sterilisasi).

Baca Juga: Ketika Program Hamil Menjadi Pilihan

Perawatan Hiperpigmentasi

Kabar baiknya, kulit yang sudah mengalami hiperpigmentasi dapat dirawat agar warna gelapnya memudar.

Perawatan ini bisa dilakukan dengan menggunakan produk perawatan kulit yang mengandung bahan aktif seperti hidrokuinon, asam kojik, dan retinoid.

Perawatan yang lebih lengkap dan sempurna bisa dilakukan di aesthetic center seperti RS EMC. Di sini perawatan akan dilakukan oleh tenaga ahli dan profesional.

RS EMC menyediakan layanan lengkap untuk perawatan kecantikan kulit dan tubuh. Mulai dari tindakan nonbedah, bedah estetika, hingga bedah rekonstruksi.

Penutup

Hiperpigmentasi kulit dapat dialami oleh siapa pun. Meskipun ada faktor-faktor penyebab hiperpigmentasi yang tidak bisa dikendalikan, tetapi tak perlu berkecil hati.

Dengan perawatan yang tepat oleh tenaga ahli, bercak-bercak gelap akibat hiperpigmentasi kulit dapat memudar dan kulit terlihat lebih cantik merata.

Untuk menambah wawasan tentang menghilangkan bekas luka, Teman-teman bisa membaca artikel Menghilangkan Bekas Luka di Kulit.


Referensi
Firmansyah, Hadi. EMC Health Care. https://www.emc.id/id/care-plus/kulit-tidak-merata-kenali-hiperpigmentasi-dan-penyebabnya

Tidak ada komentar

Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.